SUGIARTO SUWITODIHARDJO
(2008)
PERANAN RADIOTERAPI DAN RADIOKEMOTERAPI DALAM PENANGANAN PENYAKIT KANKER.
AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS, SURABAYA.
(Unpublished)
Abstract
Pada beberapa dekade terakhir terdapat kenaikan jumlah
penderita kanker secara bermakna. Berdasar laporan yang
digambarkan oleh Badan Kesehatan Dunia saat ini diperkirakan
terdapat sebanyak 11-12 juta penderita kanker di seluruh dunia
(6-:.7 juta di antaranya ada di negara berkembang). Di Indonesia
diperkirakan setiap tahun akan terdapat 190.000-200.000
penderita baru.· Hal ini menimbulkan permasalahan yang tidak
saja terbatas pada bidang kesehatan tetapi juga menyangkut bidang
sosial-ekonomi. Seperti kita ketahui, pengobatan penyakit kanker
saat ini adalah melalui operasi, radioterapi, dan terapi medis, yang
dapat dilaksanakan dengan obat-obat sitostatika, obat-obat hormon
dan anti hormon (terapi hormonal), terapi immunologis, terapi
genetis dan terapi biologis.
Radioterapi atau terapi radiasi adalah pengobatan dengan
menggunakan sinar pengion. Proses ionisasi dapat menyebabkan
kematian sel dan hal ini bergantung pada derajat dan target
kerusakan yang terjadi. Efek radiasi dapat bersifat langsung dan
tidak langsung. Efek langsung terjadi bila target yang terkena
adalah unsur penting ,intrasel yaitu DNA yang merupakan pusat
pengatur aktifitas intraseluler. Efek tidak langsung terjadi melalui
pembentukan radikal bebas akibat proses ionisasi pada molekul air
yang merupakan 70-80% dari sel. Radikal bebas bersifat sangat
destruktif, yang setelah melalui berbagai proses kimia berantai
akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Kerusakan sel akibat
radiasi ini dapat berupa lethal damage, yang pada keadaan ini
tidak terjadi proses repair dan selalu menyebabkan kematian sel.
Actions (login required)
|
View Item |