Benjamin Palgunadi Margono
(1999)
INFEKSI PADA ASMA BRONKIAL : PENCETUS ATAU PELINDUNG?
AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS, SURABAYA.
(Unpublished)
Abstract
Pembahasan peran Infeksi pada Asma Bronkia! amat menarik
berhubung dengan peran ganda dari infeksi. Di satu pihak infeksi
umumnya dipandang dapat bertindak selaku inisiator, sedang eli lain
pihak sebagai pencetus asma, namun yang lebih menarik adalah
kemungkinan perannya selaku pelindung terhadap asma.
Dalam perjalanan waktu, asma pernah elikenal sebagai penyakit
yang terutama ditandai perubahan fungsi otot polos yang
meningkatkan kepekaan otot bronkus terhadap rangsangan.
Kemudian pada tahun 1980-an berkembang menjadi suatu penyakit
inflamasi kronik non infeksi dari saluran nafas yang di tandai
obstruksi aliran udara pernafasan yang variatif dan reversibel serta
hiperreaktivitas bronkus.9
Pada penghujung abad kedua puluh ini, infeksi kembali menarik.
perhatian dunia kedokteran, dimulai dengan ditemukannya peran
Helicobacter Pylorii pada tukak duodeni, disusul kemudian dengan
kemungkinan berperannya Chlamydia spp. pada plak aterosklerotik.
Walau asma dinyatakan sebagai penyakit inflamasi kronik non
infeksi, nsmun terdapat banyak bukti akan keterlibatan kelompok
virus obligat intraseluler serta kelompok non virus obligat
intraseluler (misalnya Chlamydia spp) dalam inisiasi, promosi serta
pencetus asma.7
Apakah definisi asma di kemudian hari lebih menonjolkan peran
infeksi, kiranya masih banyak membutuhkan penelitian.
Actions (login required)
|
View Item |