FATIMAH HANIMAN
(2007)
ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) SEBAGAI FENOMENA MEDIS, AKADEMIS, DAN SOSIAL.
AIRLANGGA UNIVERSITY PRESS, SURABAYA.
(Unpublished)
Abstract
Tidak bisa diam, sulit memusatkan perhatian, impulsivitas
(Restlessness, Inattention and Impulsiveness) merupakan problem
perHaku yang cukup sering didapatkan pada anak masa prasekolah
dan usia sekolah. Remaja dan dewasa juga bisa menunjukkan ciriciri
ini, tetapi umumnya dengan derajat yang lebih ringan.
Dalam derajat yang berat, ciri-ciri ini akan mengganggu terhadap
individu yang mengalaminya maupun orang-orang di sekitarnya.
Maka konsekuensinya keadaan ini dianggap sebagai gangguan
mental dan perilaku.
Anak dengan gangguan ini akan mempunyai risiko yang tinggi
untuk mengalami problem belaja~, tingkah laku dan berbagai
masalah sosial, serta cenderung mengalami kesulitan dan kegagalan
yang lebih serius pada masa remaja dan dewasanya.
Gangguan ini berdampak buruk dengan terjadinya hambatan
pada perkembangan anak, baik dalam perkembangan kognitif,
emosi, perilaku, sosialisasi maupun komunikasi.
Komorbiditas dan keterkaitannya dengan gejala lain seperti
agresivitas, gangguan tingkah laku, gangguan sikap menentang,
gangguan belajar, depresi, cemas, dan sebagainya membuat kondisi
ini menjadi kelompok gangguan yang kompleks.
Kesulitan juga timbul dalam pola asuh dan pendidikannya.
Anak-anak ini acapkali mendapat label sebagai anak nakaI, bandel,
bodoh, malas, menyusahkan, sulit diatur dan sebagainya. Cap atau
label tersebut akan diterima anak baik di rumah, di sekolah maupun
di lingkungannya. Akibat semua ini anak akan mengembangkan
citra diri yang negatif dengan segala konsekuensinya.
Actions (login required)
|
View Item |