MARDYA SYAIFUDIN SAPUTRA, 141211133065 (2015) TEKNIK PEMELIHARAAN INDUK IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) DENGAN KARAMBA JARING APUNG DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPPBL) GONDOL, PROVINSI BALI. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (HALAMAN DEPAN)
1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (656kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
2. I. Pendahuluan.pdf Restricted to Registered users only Download (310kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
3. II. Tinjauan pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
4. III. Pelaksanaan.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
5. IV. Hasil dan pembahasan.pdf Restricted to Registered users only Download (981kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
6. V. Kesimpulan dan saran.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. Daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
8. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (736kB) | Request a copy |
Abstract
Komoditas ikan tuna potensial karena menyumbang ekspor perikanan terbesar. Tahun 2011, realisasi ekspor tuna asal Indonesia 141.774 ton senilai 499 juta dollar AS, naik 30,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, 122.450 ton senilai 383 juta dollar AS. Produksi tuna sendiri sebanyak 230.580 ton, dengan demikian ikan tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi. Ikan tuna merupakan ikan laut yang terdiri bebrapa spesies dari familli Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang cepat hal ini didukung bentuk tubuh berbentuk seperti torpedo dan mampu berenang mencapai 77 – 80 km/jam. Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mengetahui teknik, sarana dan prasarana, serta kendala yang dihadapi dalam teknik pemelihraan induk ikan tuna sirip kuning. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali pada tanggal 12 Januari sampai dengan 12 Februari 2015. Kegiatan penelitian ikan Tuna Sirip Kuning adalah milik Instansi Pemerintah. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan melakukan pengamatan langsung sehingga diperoleh data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, wawancara, observasi dan studi pustaka. Pada teknik pemeliharaan ikan tuna sirip kuning meliputi konstruksi keramba jaring apung, asal induk, penangkapan alon Induk, seleksi induk, manajemen pakan, pemijahan induk, seleksi telur, monitoring kualitas air dan pengendalian hama dan penyakit. Pemeliharaan induk ikan tuna sirip kuning menggunakan keramba jaring apung dengan diameter 48 m dan kedalaman 12 m. Calon induk ikan tuna ini diperoleh dari alam dengan cara memancing menggunakan alat pancing yang tradisional yaitu senar nilon, mata kail ,dan umpan. Umpan yang digunak ada 3 macam yaitu dengan karet pentil, bulu ayam dan sendok yang sudah di pipihkan.induk yang didapatkan akan diseleksi berdasarkan ukuranya yaitu 5 kg dan panjang + 25 cm. seleksi selanjutnya jika terdapat luka pada rahang atas maka akan dilepas karena beresiko kebutahan dan kematian. Pemberian pakan induk ikan tuna menggunakan ikan laying dan cumi-cumi Karena kedua pakan tersebut mengandung bnayak protein. Pemijahan induk ikan tuna sirip kuning terjadi secara alami pada malam hari. Induk yang akan siap memijah akan berenang berdampingan. Proses pemanenan telur setelah terjadi spawning dengan mengabil kolektor telur yang terpasang mengapung di permukaan KJA. Hama dan penyakit belum ditemukan pada induk ikan tuna sirip kuning tetapi menyerang telur dan larva ikan tuna sirip kuning. Icthyodinium chambelardi parasite yang sering menginfeksi telur dan larva ikan tuna sirip kuning. Pengedalian penyakit akibat infeksi Icthyodinium chambelardi cukup sulit yaitu dengan cara setelah terjadi spawning maka telur harus segera di panen Karena parasite ini bukan berasal dari induk ikan tuna melainkan dari lingkungan. Parameter kualitas air yang optimal untuk kegiatan pemeliharaan induk ikan tuna sirip kuning di KJA adalah denagn Suhu yang terkandung pada keramba jaring apung pada pagi hari 28-29OC dan pada sore hari 29-30OC. Kandungan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) pada keramba jaring apung yaitu 7-8 mg/l dan salinitas pada keramba jaring apung yaitu 32-33 ppt
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PKL. PK. BP. 26/16 Sap t | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Pemeliharaan induk tuna; keramba jaring apung | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH20.3-191 Aquaculture > SH151-179 Fish culture | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||
Date Deposited: | 04 May 2016 09:26 | ||||||
Last Modified: | 09 May 2016 05:41 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30479 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |