THERESIA INDAH BUDHY S., 090013729 D
(2004)
KARSINOGENESIS KARSINOMA SEL SKUAMOSARONGGA MULUT YANG TERINFEKSIEPSTEIN-BARR VIRUS (EBV) BERDASAR EKSPRESIP53, c-myc DAN bcl-2(PENDEKATAN PATOBIOLOGI MOLEKULER).
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan di rongga mulut, di daerah kepala dan leher kurang lebih 90%. Berdasarkan Ietak geografis, insidens Karsinoma Sel Skuamosa Rongga Mulut (KSSRM) mempunyai berbagai variasi yang berbeda. Kemungkinan hal ini berkaitan dengan suku, budaya, kebiasaan dan sosial ekonomi. Di Jawa Timur insiden jenis kanker ini sebesar 2,64% dan meningkat terus setiap tahun. Salah satu faktor penyebab karsinoma adalah virus. Epstein-Barr Virus (EBV) adalah salah satu virus yang mempunyai potensi karsinogenesis. EBV merupakan famili herpesviridae yang dapat menginfeksi sel melalui ikatan antara reseptor CD 21 yang terdapat pada epitel dengan gp 350/220 yang ditemukan pada kapsul virus. Setelah infeksi primer virus akan menetap secara laten di dalam sel manusia. Secara berkala virus akan memproduksi gen yang mengganggu regulator proliferasi dan apoptosis seperti p53, c-myc, dan bcl-2. Melalui pendekatan paradigma patobiologi molekuler maka peneliti ingin mengetahui mekanisme proliferasi dan apoptosis pada KSSRM yang terinfeksi EBV. Pada penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional ini didapat hasil tentang infeksi EBV pada karsinoma sel skuamosa. Deteksi infeksi EBV dengan cara in situ hibridisasi untuk melihat RNA-EBV (EBER) dan imunohistokimia untuk mengetahui ekspresi Latent Membrane Protein-1 (LMP-1) dan EBV Nuclear Antigen-1 (EBNA-1). Dari hasil deteksi EBV tersebut terdapat perbedaan bermakna antara 3 variabel. Untuk memberi gambaran peran ketiga produk gen EBV tersebut terhadap karsinogenesis maka dilakukan penelitian terhadap ekspresi protein regulator proliferasi dan apoptosis yaitu p53 inaktif, c-myc dan bcl-2. Dari hasil pemeriksaan ekspresi terdapat perbedaan bermakna ekspresi p53, c-myc, dan bcl-2 pada karsinoma sel skuamosa yang terinfeksi, tidak terinfeksi EBV, dan kontrol. Pada penelitian ini dibuat kelompok baru mekanisme proliferasi dan apoptosis berdasar variabel EBER, LMP-1, EBNA-1, p53 inaktif, c-myc, dan bcl-2, yaitu kelompok baru 1, 2, dan 3. Pada kelompok baru 1 (kb-1), mekanisme proliferasi dan apoptosis banyak diperankan oleh variabel c¬myc sebagai faktor transkripsi dan diikuti oleh p53 inaktif. Infeksi EBV tercermin pada ekspresi RNA EBV (EBER), kemudian diikuti ekspresi Latent Membrane Protein-1 (LMP-1) dan Nuclear Antigen EBV-1 (EBNA-1), sedangkan bcl-2 kurang berperan pada kb-1. Pada kelompok baru-2 (kb-2) mekanisme proliferasi dan apoptosis sangat didominasi oleh peran p53 inaktif, sedangkan faktor transkripsi c¬myc mempunyai pengaruh yang lebih rendah dibandingkan p53 inaktif. Infeksi EBV banyak didominasi EBER dan LMP-1. EBNA-1 juga lebih kecil dibanding produk gen EBV yang lain, sedangkan bcl-2 kurang berperan pada kelompok baru-2. Pada kb-3 mekanisme proliferasi dan apoptosis Iebih banyak diperankan oleh p53 inaktif dan bcl-2, sedangkan c-myc justru lebih sedikit. Produk gen EBV banyak diperankan oleh ekspresi EBNA-1, sedangkan dua yang lain kurang berperan. Selain tiga kelompok baru juga didapatkan kelompok KSSRM yang tidak terinfeksi EBV. Pada kelompok ini tidak ditemukan ekspresi EBER, LMP-1, dan EBNA-1. Mekanisme proliferasi dan apoptosis terutama diperankan oleh p53 inaktif, kemudian diikuti oleh c-myc, dan terakhir bcl-2. Pada penelitian ini juga diperiksa kelompok kontrol (se( normal). Pada kelompok ini tidak ditemukan infeksi EBV. Pada sel normal tersebut, ekspresi c-myc berperan sebagai faktor transkripsi. Ekspresi p53 dan bcl-2 sebagai regulator tumor supresor tidak didapatkan. Pada kelompok baru tersebut dibuat pola mekanisme proliferasi dan apoptosis (molecular grading) KSSRM yang terinfeksi EBV. Melalui analisis diskriminan didapatkan 5 diskriminator, yaitu EBER, LMP-1, EBNA-1, p53 inaktif dan c-myc. Pada KSSRM pola molecular grading -1 yang paling banyak memberi kontribusi terhadap mekanisme proliferasi dan apoptosis adalah faktor transkripsi c-myc, sedangkan peran p53 inaktif kurang. Peran EBV terhadap proliferasi dan apoptosis sel kanker terutama oleh EBER, sedangkan ekspresi LMP-1 dan EBNA-1 lebih sedikit. Pada pola molecular grading -2 kontribusi EBER terhadap proliferasi dan apoptosis sel kanker sangat banyak. Selain itu aktivitas p53 inaktif sangat tinggi, sedangkan LMP-1 sedikit dan EBNA-1 jauh lebih kecil. Kontribusi faktor transkripsi c-myc kurang berperan. Pada pola molecular grading -3 mekanisme proliferasi dan apoptosis banyak diperankan oleh EBNA-1, sedangkan lainnya tidak memberi kontribusi. Pada pola molecular grading kelompok KSSRM yang tidak terinfeksi EBV, p53 inaktif dan c-myc memberi kontribusi walau sangat kecil terhadap mekanisme proliferasi dan apoptosis. Pada pola kelompok kontrol, tidak tampak peranan baik infeksi EBV maupun regulator proliferasi dan apoptosis pada KSSRM yang terinfeksi EBV. Disarankan untuk dilakukan penelitian Iebih lanjut mengenai KSSRM yang terinfeksi EBV terutama genom subtipe yang dominan pada KSSRM.
Item Type: |
Thesis
(Disertasi)
|
Additional Information: |
KKA KK Dis K 10/05 The k |
Uncontrolled Keywords: |
Epstein-Barr Virus (EBV), oral squamous cell carcinoma, EBER, LMP-1, EBNA-1, inactive p53, c-myc, bcl-2. |
Subjects: |
R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry |
Divisions: |
09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran |
Creators: |
Creators | NIM |
---|
THERESIA INDAH BUDHY S., 090013729 D | UNSPECIFIED |
|
Contributors: |
Contribution | Name | NIDN / NIDK |
---|
Thesis advisor | Roem Werdiani Soedoko, Prof. Dr., dr., Sp.PA | UNSPECIFIED | Thesis advisor | Sofia Mubarika, Prof. Dr., M.Med.Sc., Ph.D | UNSPECIFIED | Thesis advisor | Suhartono Taat Putra, Prof. Dr., dr., MS | UNSPECIFIED |
|
Depositing User: |
Nn Husnul Khotimah
|
Date Deposited: |
04 Oct 2016 02:23 |
Last Modified: |
11 Jun 2017 21:46 |
URI: |
http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31905 |
Sosial Share: |
|
|
|
Actions (login required)
|
View Item |