IDA BAGUS METRIA, 090214969 D (2006) PROFIL IMUNITAS PENDERITA KARSINOMA KOLOREKTALUSIA MUDA, BAYA DAN TUA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-metriaidab-3600-disk10-k.pdf Download (483kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-metriaidab-3600-disk10-7.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Keganasan kolorektal saat ini menduduki urutan yang ketiga dari seluruh keganasan pada manusia setelah kanker paru-paru dan kanker prostat pada pria serta kanker mulut rahim dan kanker payudara pada wanita. Berdasarkan pengamatan di beberapa rumah sakit menunjukkan bahwa, penderita karsinoma kolorektal (KKR), ternyata usia tua memiliki ketahanan hidup lebih baik dari penderita KKR usia muda Semestinya ketahanan hidup penderita KKR usia muda lebih baik dari usia tua. Terjadinya peningkatan ketahanan hidup pada penderita KKR usia tua, nampaknya ada kaitan dengan perubahan respons imun. Namun perubahan profil imunitas pada penderita KKR usia muda, baya dan tua sampai saat ini belum jelas. Oleh karena itu pada penelitian ini peneliti berupaya untuk menjelaskan perubahan profil imunitas pada penderita KKR tersebut, yang kelak dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas imunitas, maupun sebagai dasar pengembangan terapi terhadap penanganan KKR. Berdasarkan pemikiran tersebut maka peneliti melakukan suatu penelitian observasional dengan rancangan cross sectional analytic study. Adapun jumlah sampel yang diteliti adalah 62 penderita KKR (pria : 42 orang wanita : 20 orang), yang terdiri dari : 22 penderita usia muda, 14 penderita usia baya dan 26 penderita usia tua. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma psikoneuroimunologi dengan konsep stress cell. Oleh karena itu pada penelitian ini kortisol, dipandang sebagai indikator dalam menentukan tingkat stres seseorang. Berdasarkan hasil uji ANOVA, kadar kortiol darah antara pria dan wanita tidak ada perbedaan yang signifikans (p>0,05), oleh karena itu kelompok penderita KKR pria dan wanita tidak dianalisis secara terpisah. Adapun indikator yang digunakan untuk mencerminkan profil imunitas penderita adalah : CRP, IL-1 , IL-6, IL-10, IFN , TNF , CD-8, IgM dan IgG. Dari hasil uji MANOVA berdasarkan pada kelompok umur muda, baya dan tua, diperoleh hasil : kortisol, CRP, IL-6, IFN , CD-8, IgG dan IgM menunjukkan perbedaan yang signifikans (p< 0,05). Bila dilakukan uji beda antara kelompok usia muda dan usia baya, diperoleh hasil : kadar kortisol, IL-6, IFN , CD-8, IgG dan IgM menunjukkan perbedaan yang signifikans (p< 0,05), sementara kadar CRP, IL-1 , IL-10 dan TNF tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p > 0,05). Bila dilihat hasil uji beda antara kelompok usia muda dan tua diperoleh hasil : kortisol, CRP, IL-6, IFN , CD-8, IgG dan IgM menunjukkn perbedaan yang bermakna (p<0,05), sedangkan IL-1 , IL-10 dan TNF tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p>0,05). Bila dilakukan uji beda antara kelompok usia baya dan tua, diperoleh hasil yang berbeda secara signifikans hanya pada IL-6 (p<0,05 ). Sedangkan variabel yang lainnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikans (p>0,05). Kelompok centroid penderita KKR usia muda berjauhan dengan usia baya maupun tua, sedangkan centroid penderita KKR usia baya dan tua sangat berdekatan. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka penderita KKR dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok KKR usia muda dan kelompok KKR usia tua. Mengingat kortisol merupakan indikator dari suatu stres, maka untuk menentukan kemampuan mekanisme koping dari seseorang dapat diukur melalui kadar korisol darah, apabila kemampuan kopingnya baik, maka kadar kortisolnya rendah, demikian juga sebaliknya. Dan hasil uji beda kortisol antara penderita KKR usia muda (X = 39,0591; SD = 8,8389) dengan penderita KKR usia tua (X = 18,1390; SD = 8,65550) menunjukkan suatu perbedaan yang signifikans (p<0,05). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin tua usia penderita KKR, semakin baik profil imunitasnya, dengan demikian semakin tua usia penderita KKR mekanisme kopingnya semakin baik. Setelah dilakukan uji diskriminan ternyata diperoleh variabel diskriminator, yaitu kadar kortisol rendah sedangkan IFN dan IgG tinggi. Berdasarkan dari variabel diskiminator tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga variable (kortisol, IFN dan IgG) dapat digunakan sebagai indikator untuk memprediksi profil imunitas dari penderita KKR.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK Dis K 10/07 Met p | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Colorectal carcinoma, immune profiles | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA638 Immunity and immunization in relation to public health R Medicine > RC Internal medicine > RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer) |
||||||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | ||||||||||||
Date Deposited: | 04 Oct 2016 02:20 | ||||||||||||
Last Modified: | 11 Jun 2017 21:50 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31906 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |