PENGARUH KUALITAS FISIK PEKERJA WANITA,LINGKUNGAN KERJA DAN TRANSPORTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA : Kajian tentang faktor di dalam dan di luar pabrik yang mempengaruhi produktifitas kerja pelinting rokok di PT Gudang Garam, Kediri, Jawa Timur

ADI HERU SUTOMO, 099311479D (2001) PENGARUH KUALITAS FISIK PEKERJA WANITA,LINGKUNGAN KERJA DAN TRANSPORTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA : Kajian tentang faktor di dalam dan di luar pabrik yang mempengaruhi produktifitas kerja pelinting rokok di PT Gudang Garam, Kediri, Jawa Timur. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-sutomoadih-5264-disk12-t.pdf

Download (504kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-sutomoadih-5264-disk12-3.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Produktifitas kerja semakin perlu untuk diteliti dalam kaitannya dengan status kesehatan pekerja Wanita, sanitasi lingkungan kerja dan transportasi. Transportasi perlu mendapatkan perhatian, sebab transportasi selalu dianggap merupakan bagian di luar pabrik yang tidak memberikan sumbangan terhadap produktifitas kerja. Pekerja baik secara individual atau berkelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk mengalami paparan dari lingkungan kerja serta paparan dari lingkungan di luar pabrik. Bertolak dari permasalahan tersebut, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : Pertama, Apakah pengaruh kualitas lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja individual itu terjadi secara tidak langsung dan bersifat positif (indirek - positif). Kedua, Apakah pengaruh kualitas fisik pekerja wanita terhadap produktifitas kerja individual itu terjadi secara langsung dan bersifat positif (direk - positif). Ketiga, Apakah pengaruh aspek transportasi ke tempat kerja (yang merupakan bagian diluar pabrik) terhadap Produktifitas kerja individual itu terjadi secara tidak langsung (Apakah produktifitas kerja menurun bila transportasi dikelola oleh perusahaan?) Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa produktifitas kerja individual tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada didalam pabrik saja, namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada diluar pabrik. Selanjutnya tujuan khusus dari penelitian ini adalah : Pertama, menguji pengaruh kualitas lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja. Kedua, menguji pengaruh kualitas fisik pekerja wanita terhadap produktifitas kerja. Ketiga, menguji pengaruh transportasi (yang merupakan faktor diluar pabrik) terhadap produktifitas kerja. Diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait dengan peningkatan produktifitas kerja. Hipotesis dari penelitian ini adalah : Pertama, Peningkatan Kualitas lingkungan kerja meningkatkan dan hal itu terjadi secara tidak langsung terhadap produktifitas kerja; Kedua. Kualitas fisik pekerja wanita meningkatkan dan hal itu terjadi secara tidak langsung terhadap produktifitas kerja; dan Ketiga. Transportasi berpengaruh tidak langsung terhadap produktifitas kerja Penelitian Cross-Sectional ini dilakukan di kalangan pekerja wanita pelinting rokok PT Gudang Garam, Kediri, Jawa Timur yang jumlahnya 23.000 jiwa, yaitu dengan mewawancarai dan melakukan pemeriksaan kesehatannya serta melakukan pengukuran kualitas lingkungan kerjanya. Estimasi sample size ditetapkan dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, karena besar populasinya adalah finite dan penelitian ini bersifat survey atau observational study atau tidak memberikan perlakuan. Responden terpilih minimal sebanyak 369 pelinting rokok. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random atau acak, yaitu berdasarkan pada pelinting yang mau diperiksa dan diwawancarai, dan untuk keperluan ini dilengkapi dengan surat pernyataan persetujuan responden (Inform Consent) yang ditanda-tangani atau dicap jempol oleh responden dengan mengacu pada Konsep Kerbala. Instrumen yang digunakan adalah: Pertama, Kuesioner. Kedua, pemeriksaan fisik pekerja (tensimeter, timbangan badan, stetoskop dan pengukuran tinggi badan). Ketiga, pemeriksaan lingkungan kerja (psycrometer, sound level meter, luxmeter, Hi-Vol, spectrophotometer, dan MDIR Analyzer). Reliabilitas dan validitas dari alat ukur ditentukan dengan cara: Pertama, Uji coba instrumen (kuesioner) di lapangan pada responden sebanyak 50 orang dan melakukan kalibrasi terhadap alat ukur kualitas lingkungan dan alat ukur fisik pekerja. Signifikansi untuk validitas cukup baik (P<0,05) dan reliabilitasnya juga cukup bagus (Alpha mendekati 1); Kedua, Memakai kriteria interna; dan Ketiga, Memakai kriteria eksterna. Variabel Tergantung (Dependen) atau out-put : Adalah produktifitas kerja individual (jumlah batang rokok) yang dihasilkan seorang pekerja percurahan waktu. Variabel Bebas (Independen) untuk didalam pabrik : Pertama, kualitas fisik pekerja wanita (berat badan, tinggi badan, status gizi, tekanan darah, respirasi, denyut nadi, sakit atau sehat). Kedua, sanitasi lingkungan kerja (Kimia : NOx, CO, Oksidan Ox dan debu; Fisika : suhu kering, suhu basah alami, suhu globe dan kelembaban udara, kebisingan ruangan dan penerangan ruangan). Variabel bebas diluar pabrik : Adalah, transportasi (jarak, biaya). Intervening Variable : Pertama, motivasi kerja (motivasi interna + eksterna : diukur dengan memakai skala internal). Kedua, efisiensi melinting. Ketiga, kondisi sosial (faktor psikis). Keempat, kebutuhan- kebutuhan lain (pelayanan kesehatan). Korelasi antara Produktifitas Kerja dengan Kualitas Fisik Pekerja Wanita, Kualitas Lingkungan Kerja dan Transportasi serta variabel-variabel lainnya, dianalisis memakai statistik parametrik yang menggunakan program SAS dengan memakai Path Analysis (Karena sampel relatif besar, datanya kuantitatif, menggunakan lebih dari 2 variabel, dan distribusinya normal, maka diharapkan dengan cara tersebut akan diperoleh hasil yang lebih robust . Karena penelitian ini dilakukan secara Cross-Sectional, maka ditentukan Path Analysis sebagai alternatifnya). Path Analysis atau analisis jalur dipilih karena cara ini dapat digunakan untuk menelaah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung yang terdapat dalam seperangkat variabel dalam model. Analisis jalur memang dikembangkan untuk mempelajari pengaruh (efek) langsung dan tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dapat dikatakan bahwa analisis ini merupakan alat penting untuk menguji teori kausal dan untuk menguji hubungan antar variabel yang terdapat di dalam model yang telah dirumuskan oleh peneliti atas dasar pertimbangan teoritis dan empiris. Dari model dapat dilihat bahwa Goodness of Fit Index (GFI) adalah 0,9883 yang mendekati angka 1,0 dan Chi-squre adalah 0,07505 yang adalah lebih besar dari = 0,05 atau tidak bermakna yang berarti bahwa model ini sesuai dengan data empiris. Hasil-hasil Path analysis memberikan gambaran bahwa produktifitas pekerja meningkat bila: (1) prestasi pekerja meningkat (Z>2,0); dan (2) efisiensi melinting ditiadakan. Prestasi pekerja meningkat bila: (1) kualitas fisik pekerja meningkat; (2) meskipun motivasi kerja menurun. Persamaan tersebut bila diuraikan memperlihatkan bahwa kualitas fisik berpengaruh positif dan tidak langsung terhadap produktifitas kerja. Efisiensi melinting menurun bila (1) kualitas fisik pekerja menurun. Motivasi untuk bekerja menurun bila kualitas fisik menurun. Hasil analisis path memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas lingkungan meningkatkan produktifitas kerja dan hal itu terjadi secara tidak langsung, efisiensi melinting rokok dan motivasi kerja menurun bila kualitas fisik pekerja wanita menurun. Kualitas fisik pekerja wanita ;menurun bila: (1) kualitas lingkungan meningkat; (2) jarak antara rumah dan pabrik semakin jauh. Hasil analisis path juga memperlihatkan bahwa penurunan kualitas transportasi (jarak dari rumah ke pabrik) mengurangi produktifitas kerja dan hal itu terjadi secara tidak langsung. Secara keseluruhan, Model Analisis Jalur memperlihatkan bahwa produktifitas kerja itu meningkat bila: Pertama, prestasi kerja meningkat (Z>2,0). Kedua, kualitas fisik pekerja wanita meningkat. Ketiga, kualitas lingkungan sosial, pemukiman dan kerja meningkat. Keempat, kualitas transportasi meningkat (jarak rumah pekerja dan pabrik semakin dekat). Kelima, motivasi kerja dan efisiensi melinting rokok diabaikan. Khusus mengenai aspek Transportasi, karena umumnya hal ini kurang mendapatkan perhatian dari pihak-pihak yang terkait, maka disarankan beberapa alternatif agar aspek transportasi mulai diperhatikan, yang hal itu dapat berupa : (1) penyediaan kendaraan untuk menjemput pekerja; (2) peningkatan biaya transportasi; (3) mendekatkan jarak antara rumah pekerja ke pabrik dengan cara membuatkan asrama karyawan, atau memberikan tunjangan perumahan.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 12/03 Sut p
Uncontrolled Keywords: Occupation ; environment ; productivity ; transportation
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV697-3024 Special classes > HV1442-1448 Women
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
ADI HERU SUTOMO, 099311479DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorH. Soeprapto AS, Prof., Dr., DPHUNSPECIFIED
Thesis advisorH. Kuntoro, Dr., MPH., Dr.PhUNSPECIFIED
Thesis advisorH.J. Mukono, Prof. DR., Dr., M.S., MPHUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 30 Sep 2016 01:19
Last Modified: 12 Jun 2017 16:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31919
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item