EFEK TRANSDUKSI MEKANIK JAHITAN DINAMIK TERHADAP PERBAIKAN PROSES PENYEMBUHAN PENYAMBUNGAN TENDON

TITO BATARI UNGGUL SANTOSO, 090114561/D (2007) EFEK TRANSDUKSI MEKANIK JAHITAN DINAMIK TERHADAP PERBAIKAN PROSES PENYEMBUHAN PENYAMBUNGAN TENDON. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2008-santosotit-7386-disk12-k.pdf

Download (514kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2008-santosotit-7351-disk12-e.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tendon yang putus sering terjadi pada kasus traumatik. Hal itu diperbaiki dengan penjahitan, baik secara primer maupun sekunder. Dalam proses penyembuhan, terdapat fase inflamasi dan maturasi. Selama tahap inflamasi, fibroblast dan TGF R-1 memainkan peranan penting dalam pembentukan serabut kolagen pada pengisian gap dalam penyembuhan tendon. Kualitas pengisian gap dengan serabut kolagen baru sangat menentukan kualitas perbaikan tendon. Secara konvensional, tendon yang putus disembuhkan dengan cara statik. Dengan menggunakan cara statik, penyembuhan tendon memerlukan imobilisasi selama periode beberapa waktu. Terdapat beberapa kekurangan penggunaan cara statik, yaitu masalah imobilisasi yang lama, kebutuhan waktu yang panjang dalam proses penyembuhan dan masalah kekuatan jahitan. Sedangkan cara penyembuhan dinamik dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan proses penyembuhan. Penyembuhan dinamik membolehkan mobilisasi sejak awal penyembuhan tendon. Selanjutnya, efek penyembuhan dinamik ini akan menghasilkan transduksi mekanik terhadap sel-sel fibroblast yang akan merangsang proses penyembuhan lebih baik. Proses penyembuhan dinamik itu meliputi TGF -1 sebagai faktor stimulasi bagi fibroblast dan integrin sebagai faktor transduksi mekanik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, rancangan post test control group design dengan menggunakan binatang coba kelinci (New Zealand White Rabbit). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme efek transduksi mekanik terhadap perbaikan proses penyembuhan tendon pada penyambungan tendon dengan jahitan dinamik. Sampel dibagi secara random dalam tiga kelompok, yaitu kelompok 3 minggu (1), 6 minggu (2) dan 6 minggu (3), tiap kelompok dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan pada kedua kaki belakang kanan dan kiri dengan jahitan dinamik dan jahitan statik. Masing-masing kelompok terdiri dari 14 ekor kelinci. Setelah perlakuan 3 minggu dan 6 minggu, pada masing-masing kelinci diambil jaringan tendon achilles kemudian dilakukan pemeriksaan. Kelompok 3 minggu (1) diperiksa sel fibroblast, arah serabut kolagen dengan pengecatan HE, sedangkan integrin, TGF -1 dengan imunohistokimia. Kelompok 6 minggu (2) untuk pemeriksaan serabut kolagen dengan imunohistokimia. Kelompok 6 minggu (3) untuk pemeriksaan kekuatan tendon dengan instrumen Shimadzu serf AG100 kNE (10TE). Pada kasus trauma, bila tendon putus perlu dilakukan penyambungan, baik secara primer maupun sekunder. Pada penyambungan tendon akan terjadi proses inflamasi dan penyembuhan tendon. Inflamasi akan melibatkan sel fibroblast aktif, TGF -1 dalam membentuk serabut kolagen pada daerah sambungan. Penutupan gap di daerah sambungan oleh serabut kolagen baru sangat menentukan kualitas hasil penyambungan. Pada penelitian ini dijelaskan mekanisme transduksi mekanik dengan jahitan dinamik. Penyambungan tendon dengan metode dinamik akan menimbulkan efek mekanisme transduksi mekanik lewat integrin pada membran sel fibroblast. Mobilisasi tendon setelah penyambungan akan menimbulkan transduksi mekanik lewat reseptor integrin dari ekstraseluler matrik ke dalam intraseluler, sehingga terjadi aktivitas biologis tingkat inti sel untuk sintesa kolagen tipe I. Peningkatan aktivitas sel fibriblast, integrin, TGF -1 merupakan respons biologis proses penyembuhan tendon lebih baik. Anova untuk fibroblast, integrin, TGF -1 didapatkan harga P<0,05, berarti ada perbedaan bermakna nilai fungsi fibroblast, integrin, TGF -1 pada jahitan dinamik dan jahitan statik, sedangkan rerata dan standar deviasi pada jahitan dinamik lebih tinggi dari jahitan statik. Hal ini mengindikasikan penyembuhan cara dinamik lebih baik. Reorganisasi serabut kollagen pada daerah sambungan sejajar panjang tendon menunjukkan proses penyembuhan tendon lebih cepat. Pada anova perubahan arah serabut kolagen didapatkan P<0,05, berarti ada perbedaan bermakna perubahan arah serabut kolagen pada jahitan dinamik dan jahitan statik, hal ini mengindikasikan efek dinamik yang terjadi pada jahitan dinamik akan merubah arah serabut kolagen melintang menjadi horizontal sejajar dengan sumbu tendon lebih cepat, membuktikan proses penyembuhan cara dinamik lebih cepat dari cara statik. Analisis diskriminan berakhir pada step 2 dengan metode Wilks Lambda menghasilkan variabel fibroblast dan TGF -1 sebagai diskriminator untuk membedakan kelompok jahitan dinamik dan jahitan statik. Pada Anova pembentukan serabut kolagen didapatkan perbedaan bermakna (P<0,05) antara jahitan dinamik dan statik. Berarti ada indikasi terjadi pergantian serabut kolagen baru akan menutup gap daerah sambungan pada jahitan dinamik sehingga lebih tinggi dari jahitan statik. Pada Anova kekuatan tendon didapatkan perbedaan bermakna (P<0,05) untuk perubahan beban, sedangkan untuk perubahan panjang tidak terdapat perbedaan bermakna (P>0,05) pada jahitan dinamik dan jahitan statik. Berarti terjadi peningkatan kekuatan tendon dalam menahan beban tarik pada jahitan dinamik, sedangkan pada elastisitas tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Analisis regresi linier berganda untuk variabel fibroblast, integrin, TGF -1 terhadap variabel kolagen, perubahan beban, terdapat perbedaan secara bermakna (P<0,05) untuk kedua metode jahitan. Sedangkan untuk perubahan panjang tidak terdapat perbedaan bermakna (P>0,05). Pada penelitian ini didapatkan kekuatan tendon meningkat secara bermakna pada jahitan dinamik, hal ini menunjukkan kualitas tendon lebih baik dari statik setelah penyembuhan, dan memberikan hasil lebih baik pada proses penyembuhan tendon secara anatomis dan fisiologis.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 12/08 San e
Uncontrolled Keywords: Efek transduksi; jahitan dinamik; penyambungan tendon
Subjects: R Medicine > RD Surgery
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
TITO BATARI UNGGUL SANTOSO, 090114561/DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDjoko Roeshadi, Prof. Dr., dr., SpB., SpOTUNSPECIFIED
Thesis advisorSuhartono Taat Putra, Prof. Dr., dr., MSUNSPECIFIED
Thesis advisorTriyono KSP, Prof. Dr., dr., SpRUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 27 Sep 2016 07:09
Last Modified: 11 Jul 2017 15:19
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31923
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item