PERAN IBU DAN KELUARGA SEBAGAI FAKTOR RISIKOKEJADIAN INFEKSI KUMAN HELICOBACTER PYLORIPADA ANAK UMUR 0-5 TAHUNDI SURAKARTA :PENELITIAN EPIDEMIOLOGIKKOHORT OBSERVASIONAL

BAMBANG SOEBAGYO, 099712380D (2004) PERAN IBU DAN KELUARGA SEBAGAI FAKTOR RISIKOKEJADIAN INFEKSI KUMAN HELICOBACTER PYLORIPADA ANAK UMUR 0-5 TAHUNDI SURAKARTA :PENELITIAN EPIDEMIOLOGIKKOHORT OBSERVASIONAL. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULLTEXT)
FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Berbagai penelitian epidemiologik menunjukkan bahwa di negara sedang berkembang prevalensi infeksi H. pylori dalam populasi tinggi dan infeksi sudah terjadi pada masa anak-anak dan bahkan sejak bayi. Tingginya prevalensi infeksi H. pylori seringkali tidak disadari karena infeksi ini umumnya asimtomatik dan memerlukan sarana diagnostik yang relatif mahal untuk mendiagnosanya. Namun sampai sekarang masih belum jelas siapa yang menjadi sumber penularan terpenting bagi anak-anak tersebut. Secara teoritik sumber penularan tersebut dapat berasal dari dalam keluarga misalnya ibu, ayah, saudara pengidap infeksi H. pylori dan dari luar keluarga misalnya tertangga dan lain-lain termasuk akibat sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di Indonesia belum banyak dilakukan penelitian epidemiologik infeksi H. pylori pada anak-anak yang mencakup peran keluarga. Untuk menurunkan prevalensi infeksi H. pylori yang tinggi tersebut, maka cara preventive yang ideal, murah dan mencakup masyarakat luas adalah vaksinasi, akan tetapi vaksin sampai saat ini belum tersedia. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko sumber penularan infeksi H. pylori pada anak-anak yang berumur 0-5 tahun, sedang tujuan khusus penelitian ini adalah membuktikan bahwa ibu, ayah, saudara pengidap infeksi H. pylori, higiene dan sanitasi lingkungan berperan sebagai sumber penularan bagi anak-anak balita. Ibu merupakan faktor risiko sebagai sumber infeksi pada anak balita yang dominan. Hal ini dilakukan berdasarkan fikiran bahwa ibu, terutama yang menyusui adalah orang yang paling dekat dan secara fisik paling erat serta paling lama hubungannya dengan anak-anak balita. Disamping itu beberapa basil penelitian lain menimbulkan dugaan bahwa ibu mungkin berperan sebagai sumber infeksi H. pylori yang penting untuk anak¬anaknya. Penelitian ini adalah suatu penelitian kohort observasional dengan melakukan observasi minimal 6 bulan. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap penelitian pertama dan tahap penelitian kedua. Pada penelitian awal dilakukan pengambilan sampel darah seluruh anggota keluarga dari 213 keluarga yang mempunyai anak balita, yang seluruhnya terdiri dari 969 individu. Pada pemeriksaan awal, ternyata 374 orang diantarnya didapatkan IgG Anti-Hp positif, menunjukkan bahwa prevalensi infeksi H. pylori pada seluruh populasi yang diteliti adalah 38,6% dan prevalensi pads individu dewasa sebesar 33,3%. Dari 213 anak balita yang diperiksa 101 orang didapatkan IgG Anti-Hp positif atau 47,4% dan 112 orang didapatkan IgG Anti-Hp negatif atau 52,6%. Pada penelitian enam bulan kemudian dari 112 orang anak Anti-Hp negatif pada ulangan pemeriksaan 6 bulan kemudian didapatkan 34 orang mengalami serokonversi positif atau 30,4% dan 77 orang tetap IgG Anti-Hp negatif. Berarti dalam waktu 6 bulan pads anak-anak balita yang diteliti telah terjadi infeksi H. pylori barn sebesar 30,4%. Dalam penelitian ini diedarkan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji normalitas sampel dilakukan menurut Kolmogorov-Smirnov Z. Uji homogenitas dilakukan dengan cara dari Levene. Tes Chi kwadrat menurut Pearson dipakai untuk menghitung perbedaan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Tes diskriminan dilakukan terhadap ibu yang menyusui dan tidak menyusui yang menderita infeksi H. pylori atau tidak, yang melakukan suap bersama atau tidak, ayah, saudara dan anggota keluarga lain yang mengidap infeksi H. pylor-i atau tidak; jenis fasilitas air minum, jenis jamban, jumlah anggota keluarga tiap kamar tidur, status sosioekonomi keluarga, tingkat pendidikan ibu dan status gizi anak. Tes diskriminan juga dilakukan terhadap adanya serokonversi positif dari IgG anti-H. pylori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi infeksi H. pylori pada populasi yang diteliti di Surakarta adalah tinggi yaitu sebesar 38,6% pada seluruh populasi dan sebesar 33,5% pada individu dewasa. Dalam populasi ini 47,4% dari balita sudah terinfeksi dan angka infeksi baru pada kelompok ini 30,4% dalam waktu 6 bulan lebih. Dalam penelitian ini semua anggota keluarga yang terinfeksi dan faktor-faktor lingkungan mempunyai potensi sebagai sumber infeksi, dan sumber infeksi yang dominan tidak dapat diidentifikasi karena besarnya peran sebagai sumber infeksi berbeda secara tidak bermakna. Dalam hal ini peran sumber infeksi H. pylori dari dalam keluarga tidak lebih besar dibandingkan dari luar keluarga. Faktor risiko penularan tidak dapat ditentukan karena sumber infeksi ada dimana-mana, dan fenomena ini mungkin merupakan suatu hal yang berlaku di negara-negara dengan prevalensi infeksi H. pylori yang tinggi. Ternyata tidak terbukti bahwa ibu yang terinfeksi H. pylori baik yang menyusui atau tidak, baik yang melakukan suap bersama atau tidak, merupakan faktor resiko sumber infeksi H. pylori yang berbeda tak bermakna, artinya perannya tidak lebih besar dari ayah maupun saudara yang terinfeksi H. pylori. Demikian pula sumber air minum, kondisi sosial, tingkat kepadatan kamar tidur dan tingkat pendidikan ibu merupakan faktor risiko sebagai somber infeksi H. pylori pada balita yang tidak berbeda secara bermakna dengan faktor resiko lain. Saran dilakukan penyuluhan kesehatan khususnya masalah infeksi H. pylori, yaitu akibat infeksi, sumber penularan dan cara menghindari infeksi H. pylori dengan mencuci tangan sebelum makan maupun menyuap, memasak air minum dan vaksinasi masal, apabila tersedia vaksin.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 14/05 Soe p
Uncontrolled Keywords: H. pylori, transmission, children, maternal role, hygiene, environmental sanitation.
Subjects: R Medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
BAMBANG SOEBAGYO, 099712380DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSoegijanto, SoegengUNSPECIFIED
Depositing User: Fahimatun Nafisa Nafisa
Date Deposited: 11 Oct 2016 03:37
Last Modified: 12 Jun 2017 18:14
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31933
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item