PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN AMLODIPIN TERHADAP GINGIVA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN IMUNOLOGIS DAN HISTOPATOlOGIS

A. HARIS BUDI WIDODO, 099813131 D (2004) PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBERIAN AMLODIPIN TERHADAP GINGIVA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN PENDEKATAN IMUNOLOGIS DAN HISTOPATOlOGIS. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-widodoahar-5315-disk15-k.pdf

Download (518kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-widodoahar-5315-disk15-5.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Amlodipin merupakah salah satu obat golongan dihidropiridin yang banyak digunakan untuk perawatan kelainan kardiovaskuler. Salah satu efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan amlodipin adalah terjadinya hiperplasi gingiva. Prevalensi terjadinya hiperplasi gingiva akibat penggunaan amlodipin ini hanya 20.- 30%, namun karena pada saat ini obat ini banyak digunakan dan hiperplasi gingiva diduga ada hubungannya dengan terjadinya tumor, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya pengaruh dari dosis dan lama pemberian amlodipin terhadap gingiva ditinjau dari parameter nilai indeks stimulasi proliferasi limfosit T, kadar sitokin IL- , TNF , dan IL-6 serta perubahan histopatologis pada hewan coba tikus putih. Dilakukan penelitian eksperimen laboratorium dengan rancangan factorial design. Sampel penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley, jenis kelamin jantan, berumur 6-7 minggu dengan berat badan antara 200-250 gram. Dosis amlodipin yang diberikan kepada tikus adalah 0 (kontrol), 0,45, 0,90 dan 1,80 mg/kg BB, sedangkan lama pemberian amlodipin adalah 30, 60 dan 90 hari. Eksperimen pertama adalah mengukur nilai indeks stimulasi proliferasi limfosit T dari biakan sel darah tepi yang distimulasi dengan concanavalin A, PHA.p, distimulasi dengan concanavalin A dan diberi paparan amlodipin, dan diberi paparan amlodipin saja. Darah tepi diambil dari sudut mata kanan pada plexus retroorbitalis, selanjutnya dilakukan isolasi sel limfosit T dengan ficoll-isopaque. Limfosit T kemudian dilakukan kultur, sebagian sumuran pada plate kultur diberi MTT untuk dilakukan pengukuran indeks stimulasi proliferasi sel limfosit T. Eksperimen kedua adalah mengukur kadar IL-l , IL-6 dan TNF. dari biakan sel darah tepi dengan metode Elisa. Supernatan yang diukur kadarnya berasal dari kultur limfosit T. Eksperimen ketiga adalah mengukur kadar IL-1 , IL-6 dan TNF- dari jaringan lokal gingiva dengan metode Elisa. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan berasal dari gingiva yang diambil dari bagian anterior rahang bawah yang dilakukan homogenisasi, selanjutnya supernatannya digunakan untuk pemeriksaan kadar ketiga sitokin tersebut. Eksperimen keempat adalah menghitung jumlah sel fibroblas gingiva dari sediaan histopatologis dengan mikroskop cahaya yang dilengkapi dengan occular grid. Sampel yang digunakan untuk membuat sediaan histopatologis adalah gingiva rahang bawah regio anterior yang diambil beserta tulang alveolarnya, kemudian dilakukan dekalsifikasi menggunakan EDTA 10% dalam solusi 7,5% polyvinylpyrolidone. Setelah gigi dan jaringan kerasnya lunak, kemudian dilakukan proses pembuatan sediaan histopatologis dengan pewamaan hematoksilin eosin. Data penelitian dianalisis menggunakan anava dua jalur, LSD dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) dosis amlodipin berpengaruh terhadap gingiva tikus putih dengan parameter nilai indeks stimulasi proliferasi limfosit T, kadar IL-1 , IL-6 dan TNF- dari jaringan lokal gingiva serta jumlah sel fibroblas gingiva (p<0,05) 2) lama pemberian amlodipin berpengaruh terhadap gingiva tikus putih dengan parameter kadar IL-1 , IL-6 dan TNF- dari jaringan lokal gingiva, serta jumlah sel fibroblas gingival (p<0,05) 3) interaksi dosis dan lama pemberian amlodipin berpengaruh terhadap kadar IL-1 , IL-6 dan TNF- dari jaringan lokal gingiva serta terhadap jumlah sel fibroblas gingiva (p<0,05)_ 4) ada hubungan proliferasi limfosit T dengan kadar IL-1 , IL-6 dan TNF- dari biakan sel darah tepi (p<0,05) 5) ada hubungan kadar IL-l , IL-6 dan TNF- dari jaringan lokal gingiva dengan jumlah sel fibroblas gingiva (p<0,05). Dari . hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dosis dan lama pemberian amlodipin berpengaruh terhadap terjadinya hiperplasi gingiva pada tikus putih.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 15/05 Wid p
Uncontrolled Keywords: Amlodipine, IL-1 , TNF- , IL-6, fibroblast, gingival hyperplasia
Subjects: Q Science > QR Microbiology > QR180 Immunology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
A. HARIS BUDI WIDODO, 099813131 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRetno Laksminingsih Soebagyo, Prof., drg., MHPEdUNSPECIFIED
Thesis advisorPutu Gede Konthen, Prof. Dr., dr., SpPD. KAIUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 20 Sep 2016 04:07
Last Modified: 12 Jun 2017 18:31
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31939
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item