IKEU EKAYANTI, 090013725 D (2005) EFEK PEMBERIAN GIZI MIKRO TERHADAP KEBERHASILAN SUPLEMENTASI BESI PADA WANITA : STUDI KASUS DI PERUSAHAAN MAKANAN, SIDOARJO, JAWA TIMUR. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-ekayantiik-5406-kkakkd-k.pdf Download (793kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-ekayantiik-5406-disk15-e.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Defisiensi besi merupakan defisiensi gizi yang paling umum terjadi baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia. Defisiensi besi merupakan salah satu penyebab utama anemia gizi di Indonesia, yang hingga saat ini prevalensinya masih cukup tinggi dikalangan Wanita Usia Subur termasuk pekerja wanita (27,0%, SKRT Tahun 2001). Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan salah satu atau beberapa zat gizi yang berperan dalam metabolisme besi, eritropoiesis maupun pembentukan hemoglobin antara lain besi, seng, tembaga, vitamin A, vitamin C, dan asam folat, baik karena asupan yang tidak cukup, ketersediaan biologik yang rendah maupun karena gangguan absorbsi. Meskipun sudah sejak lama program gizi nasional dicanangkan tetapi prevalensi anemia belum menunjukkan penurunan yang cukup berarti. Keberhasilan program yang belum mencapai optimal ini tampaknya lebih disebabkan karena defisiensi besi seringkali tidak berdiri sendiri, namun disertai oleh defisiensi gizi lain seperti protein, asam folat, seng maupun tembaga khususnya yang berperan dalam metabolisme besi dan eritropoiesis. Disamping itu ciri dan penyebab anemia disetiap daerah berbeda-beda dan kadang-kadang cenderung spesifik. Perbaikan status gizi selain besi pra suplementasi melalui pemberian gizi mikro (vitamin A, seng, tembaga) diharapkan dapat menjaga ketersediaan gizi mikro tersebut dalam jumlah yang cukup, sehingga dapat berperan dalam menjaga kelangsungan metabolisme besi, proses eritropoiesis dan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga pada akhirnya diharapkan meningkatkan efektivitas suplementasi besi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dan membuktikan efek pemberian gizi mikro (vitamin A dan seng, tembaga) terhadap keberhasilan suplementasi besi pada wanita anemia. Penelitian ini merupakan studi kohort experimental yang dilakukan selama 8 minggu dengan menggunakan Nested Case Control Design populasi yaitu pekerja wanita usia reproduktif (15 - 44) tahun. Dari 250 orang pekerja wanita di PT. Sekar Laut, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur, terpilih 83 sampel melalui penapisan (mempunyai Hb 8,0 – 11,9 g/dl, Ht < 36,0 % ; berusia reproduktif ; tidak sedang hamil atau menyusui ; belum pernah mendapat suplementasi gizi apapun sebelumnya dan bersedia menjadi sampel), yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan status gizi pra paparan/suplementasi meliputi : Besi Serum (Kolobimetri); Feritin (Imunometric assay); Albumin (Bromocresol-green); status tembaga / SOD (Kolorimetri) dan Infeksi / CRP (Latex test). Sampel dibagi menjadi 3 kelompok secara random sederhana, kelompok P1 mendapat paparan pemberian besi – asam folat (tablet Ferro Fumarat 250 mg, setara dengan 83 mg Ferrous Fumarat yang telah dikombinasikan dengan 0,5 mg Asam Folat); kelompok P2 mendapat paparan pemberian besi – asam folat + vitamin A (betacaroten 10.000 IU) dan kelompok P3 mendapat paparan pemberian besi-asarin folat + kombinasi vitamin A dan seng-tembaga (betacaroten 10.000 IU; seng 15 mg dan tembaga 1,5 mg). Untuk mengetahui keberhasilan suplementasi besi perubahan kadar Hb, Ht, besi serum, feritin, SOD dan CRP/Infeksi pasca paparan/suplementasi diperiksa kembali. Sebelum pelaksanaan paparan/suplmentasi seluruh sampel diberi obat cacing (Levamisol 500 mg) untuk mengantisipasi penyakit kecacingan. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) dan apabila ditemukan perbedaan dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf kepercayaan 95 % ( =0,05). Uji Chi-square digunakan untuk mengetahui proporsi keberhasilan suplementasi besi. Semua analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS Versi 10.0. Besar risiko jenis paparan/suplementasi terhadap keberhasilan suplementasi besi dihitung melalui Relatif Risiko (RR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Hb pada ketiga kelompok mengalami kenaikan pasca paparan/suplementasi. Kenaikan Hb paling tinggi ditemukan pada kelompok P3 (1,76 ± 0,93 g/dl) selanjutnya disusul oleh kelompok P2 (1,31 ± 1,23 g/dl) dan terakhir kelompok P1 (0,53 ± 1,09 g/dl). Antara ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P = 0,001). Hasil uji lanjutan ditemukan perbedaan yang nyata antara kelompok P1 dan kelompok P2 dengan nilai P = 0,012, serta antara kelompok P1 dan kelompok P3 dengan nilai P = 0,000. Kenaikan kadar Ht antara ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang nyata (P = 0,016). Kenaikan Ht tertinggi ditemukan pada kelompok P3 yaitu sebesar 4,29 ± 2,14 %, dan kenaikan Ht terendah ditemukan pada kelompok P, sebesar 1,85 ± 3,45 %. Hasil uji lanjutan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata hanya ditemukan antara kelompok P1 dan kelompok P3 nilai P = 0,005, sedangkan antara kelompok P1 dan kelompok P2 maupun antara kelompok P3 tidak ada perbedaan yang nyata. Kenaikan kadar besi serum antara ketiga kelompok tidak ditemukan perbedaan yang nyata P = 0,012. Namun pada kenaikan kadar feritin antar kelompok menunjukkan perbedaan yang nyata P = 0,045. Kenaikan feritin tertinggi ditemukan pada kelompok P3 yaitu sebesar 6,33 ± 21,24 ng/ml. Proporsi meningkatkan kadar Hb antara ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P = 0,000). Proporsi tertinggi ditemukan pada kelompok P3 yaitu 96,7%, diikuti kelompok P2 sebesar 77,4% dan terakhir kelompok P1 yaitu 50,0%. Hasil uji lanjutan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara semua kelompok, baik antara kelompok P1 dan kelompok P2 (P = 0,029) : kelompok P1 dan kelompok P3 (P = 0,000) maupun antara kelompok P2 dan kelompok P3 (P = 0,027). Proporsi meningkatkan kadar Ht antara ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P = 0,0001). Proporsi tertinggi ditemukan pada kelompok P3 sebesar 96,7%, dan terendah ditemukan pada kelompok P1 sebesar 50,0%. Hasil uji lanjutan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata diantara kelompok P1 dan kelompok P3 (P = 0,000) dan antara kelompok P2 dan kelompok P3 (P = 0,007). Proporsi meningkatkan status besi hanya ditunjukkan oleh besi serum. Proporsi meningkatkan besi serum antar ketiga kelompok menunjukkan berbedaan yang sangat nyata (P = 0,007). Proporsi tertinggi ditemukan pada kelompok P3 yaitu sebesar 70,0% dan terendah pada kelompok P1 yaitu sebesar 36,4%. Perbedaan yang nyata selanjutnya ditemukan antara kelompok P1 dan kelompok P2 (P = 0,046) dan antara kelompok P1 dan kelompok P3 (P = 0,013). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyertaan pemberian kombinasi vitamin A dan seng tembaga pada suplementasi besi dapat membantu meningkatkan keberhasilan suplementasi besi. Pemberian kombinasi vitamin A dan seng tembaga merupakan faktor resiko terhadap kejadian keberhasilan suplementasi besi melalui pengukuran indikator hemoglobin, hematokrit, maupun besi serum. Aspek positif dari hasil penelitian ini adalah penyertaan pemberian gizi mikro khususnya kombinasi vitamin A dan seng-tembaga pada program suplementasi besi pada wanita anemia usia reproduktif dapat dipertimbangkan.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK Dis K 15/06 Eka e | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Anaemic, vitamin A, zinc copper, micronutrient, the success of iron supplementation. | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | |||||||||
Date Deposited: | 20 Sep 2016 04:09 | |||||||||
Last Modified: | 12 Jun 2017 18:36 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31940 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |