KEKUATAN PERLEKATAN. ANTARA BAHAN BONDING HEMA DENGA KOLAGEN DENTINPADA BERBAGAI KELEMBABAN : PENELITIAN LABOLATORIS DENGAN GIGI BOVINE

Adioro Soetojo, 090214915 D (2006) KEKUATAN PERLEKATAN. ANTARA BAHAN BONDING HEMA DENGA KOLAGEN DENTINPADA BERBAGAI KELEMBABAN : PENELITIAN LABOLATORIS DENGAN GIGI BOVINE. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-soetojoadi-5262-kkakkd-k.pdf

Download (445kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-soetojoadi-5262-disk17-k.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Bahan bonding HEMA (2-hidroksietil metakrilat) adalah resin yang menggabungkan bahan restorasi resin komposit dengan gigi, baik itu di enamel maupun di bagian dentin. HEMA merupakan derivat resin metakrilat serta mudah berpolimerisasi. Proses polimerisasinya diperoleh dengan menggunakan sinar tampak (visible light) yang berasal dan alat light curing unit. Perlekatan HEMA dengan kolagen dentin dapat terjadi karena adanya interaksi kimia antara karbonil ester HEMA dengan gugus amino kolagen serta adanya retensi mekanis resin HEMA di dalam rongga jejaring (network) kolagen. Secara kimia, perlekatan utama antara resin HEMA dengan kolagen dentin dibuktikan dengan banyaknya gugus karbonil HEMA yang berikatan dengan gugusan amino pada kolagen. Meskipun juga terdapat ikatan hidrogen dan interaksi gugus fungsi di antara kedua bahan tersebut. Penelitian dengan F-T Raman menjelaskan, reaksi kimia antara HEMA dengan kolagen terjadi sebagai hasil adanya bentuk ikatan baru pada gugus fungsi ester HEMA. Bila ikatan baru telah terbentuk, misalnya antara C-N dari C-O pada gugus ester HEMA maka akan dihasilkan ikatan amida. Penelitian dengan 13C-NMR menunjukkan, kekuatan ikatan kimia antara HEMA dengan kolagen dentin ditentukan oleh jumlah metilen resin yang berikatan dengan kolagen kemudian adanya interaksi amida dan asam karboksilat pada molekul resin dan kolagen. Menurut peneliti dan fabrikan, pada tahapan pengeringan sesudah etsa asam dan pencucian dengan air, dianjurkan untuk tidak meninggalkan permukaan dentin terlalu kering ataupun terlalu basah. Hal ini mempunyai dampak, bila dentin terlalu kering, molekul air di sekitar fibril kolagen sedikit maka kolagen akan kolaps. Akibatnya resin HEMA tidak dapat berpenetrasi ke dalam rongga antar fibril. Pada kondisi seperti ini kolagen kurang permeabel terhadap resin sehingga HEMA sulit untuk berinteraksi dengan kolagen. Sebaliknya bila dentin terlalu basah, banyak molekul air di sekitar kolagen sehingga HEMA juga sulit untuk berikatan dengan kolagen, baik secara kimia ataupun secara mekanis. Jadi yang diperlukan ialah jumlah air yang optimal supaya dapat dihasilkan ikatan HEMA – kolagen secara maksimal. Jumlah air di sekitar kolagen erat hubungannya dengan kelembaban yang terjadi pada waktu proses pengeringan permukaan dentin. Tujuan penelitian ini ialah membuktikan pengaruh kelembaban terhadap kekuatan perlekatan bahan resin HEMA dengan jaringan fibril kolagen dentin. Pembuktian berdasarkan penelitian secara kimia, penelitian kekuatan tank antara HEMA – kolagen serta analisis mikroskopis terhadap perlekatan kedua substansi tersebut. Sebelumnya, dilakukan penelitian pendahuluan terhadap kadar air dalam dentin sehubungan dengan pengaruh kelembaban pads permukaan dentin gigi. Sebagai variabel bebas, digunakan perlakuan dengan kelembaban 60%, 70%, 80%, 90% dan kelompok kontrol (65%). Pada kelompok perlakuan, sampel percobaan dimasukkan ke dalam desikator dan diatur kelembabannya, sedangkan kelompok kontrol dikerjakan di ruang penelitian (kelembaban 65%). Hasil penelitian menunjukkan, ikatan kimia yang paling kuat antara resin HEMA dengan kolagen terjadi pada kelembaban 70%. Hal ini ditunjukkan dengan adanya puncak pita serapan karbonil HEMA yang paling kecil. Nilai kekuatan tarik antara HEMA dengan kolagen yang maksimal diperoleh pada kelembaban 60%. Hasil kekuatan tarik ini lebih menggambarkan perlekatan HEMA — kolagen secara mekanis. Sedangkan analisis gambaran mikroskopis dengan alat SEM memperlihatkan, kelembaban tidak berpengaruh terhadap ketebalan lapisan hibrid dentin maupun panjang tag resin. Secara statistik, ketebalan lapisan hibrid dentin dan panjang tag resin juga tidak berpengaruh terhadap kekuatan tariknya. Sebagai saran : 1. Perlu penelitian untuk menentukan tehnik pengeringan sehingga dihasilkan kelembaban 60% pada permukaan dentin agar diperoleh kekuatan perlekatan antara dentin bonding (HEMA) dengan kolagen dentin secara maksimal. 2. Melakukan penelitian yang sama terhadap kekuatan perlekatan antara dentin bonding (HEMA) dengan kolagen dentin tetapi dengan bermacam pH larutan HEMA, konsentrasi HEMA, konsentrasi aseton dan suhu sehubungan dengan berbagai kelembaban di sekitar dentin.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 17/06 Soe k
Uncontrolled Keywords: Humidity, HEMA, FTIR, blot dry technique, dentine hybrid, type-I dentine collagen
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
Adioro Soetojo, 090214915 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAmi Soewandi JS, Prof. Dr., AptUNSPECIFIED
Thesis advisorSoetopo, Dr., drg., M.Sc., Dr.PHUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 20 Sep 2016 03:27
Last Modified: 13 Jun 2017 18:20
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31956
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item