FUNGKI SRI REJEKI, 099813123 D
(2004)
BAKTERI SELULOLITIK ANAEROB SEBAGAI INOKULUM SILASE KULIT BUAH COKLAT (Theobroma cacao).
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Masalah mendasar yang dihadapi dalam pengembangan peternakan ternak ruminansia adalah semakin sulitnya penyediaan bahan pakan ternak. Kulit buah coklat merupakan limbah hasil pertanian yang mengandung kadar serat tinggi dan dapat dipergunakan sebagai alternatif bahan pakan ternak. Tanaman coklat merupakan tanaman musiman, karena itu perlu dilakukan proses pengawetan kulit buah coklat sehingga bahan pakan melalui proses fermentasi anaerob dan dihasilkan silase kulit buah coklat. Agar proses ensilase dapat berlangsung dengan baik dan mempunyai daya cerna tinggi maka diperlukan penambahan inokulum bakteri sellulolitik anaerob yang mempunyai kemampuan menghidrolisis sellulosa kulit buah coklat. Tujuan penelitian ini adalah untuk isolasi dan seleksi bakteri sellulolitik anaerob dari cairan rumen sapi dan memanfaatkannya sebagai inokulum bakteri pada proses ensilase kulit buah coklat.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang terdiri dari tiga tahap yaitu isolasi, seleksi dan identifikasi bakteri senlolitik anaerob, pengujian inokulum bakteri dan pengujian silase kulit buah coklat yang dihasilkan dengan menggunakan inokulum bakteri. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk memperoleh dua isolat bakteri yaitu isolat bakteri sellulolitik anaerob dan isolat bakteri asam laktat anaerob dari sumber inokulum yang berupa cairan rumen sapi.
Penelitian tahap kedua dilakukan untuk mengetahui kondisi pertumbuhan bakteri asam laktat anaerob dan kondisi pertumbuhan bakteri sellulolitik anaerob yang optimal dalam penyediaan inokulum bakteri. Tahap ketiga dilakukan untuk mengetahui kualitas fisis, khemis dan biologis silase kulit buah coklat yang dihasilikan dengan menggunakan inokulum bakteri anaerob.
Isolat bakteri asam laktat anaerob yang diperoleh adalah spesies Lactobacillus sp yang bersifat gram (+), berbentuk sel batang pendek berantai, tidak berspora, tidak bersifat motiliti, tidak mempunyai aktivitas katalase dan oksidase, membentuk asam dan dapat tumbuh pada kisaran suhu 15° C – 45 ° C. Waktu inkubasi Lactobacillus sp yang optimal untuk produksi asam laktat pads media MRS cair suhu 37° C adalah selama 18 jam, dengan produksi asam laktat sebesar 1,6906 mg/ml.
Isolat bakteri sellulolitik anaerob yang diperoleh adalah spesies Bacillus sp yang bersifat gram positif, mempunyai be:ntuk sel batang panjang, berspora, bersifat motiliti, mempunyai aktivitas katalase dan oksidase, menghasilkan asam dengan sumber C glukosa dan dapat tumbuh pads kisaran suhu 150 C – 45 ° C. Waktu inkubasi Bacillus sp dengan aktivitas enzim CMC-ase tertinggi pads media cair dengan sumber C sellobiosa adalah selama 3 hari dengan aktivitas enzim CMC-ase sebesar 13,0135 AU/ml.
Penggunaan inokulum bakteri Lactobacillus sp dan Bacillus sp dalam proses ensilase kulit buah coklat mengakibatkan penurunan pH dan kenaikan kadar asam laktat pads silase kulit buah coklat yang dihasilkan. Hasil pengujian kecernaan in vitro silase kulit buah coklat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik, tetapi terdapat kenaikan yang nyata terhadap kecernaan in vitro serat kasar silase kulit buah coklat .
Kecernaan serat kasar tertinggi diperoleh dengan kombinasi perlakuan tanpa penambahan molases dan penambahan inokulum bakteri Bacillus sp yaitu sebesar 52,49 % seraa kombinasi perlakuan penambahan molases dan penambahan inokulum bakteri Bacillus sp yaitu sebesar 56,12 %.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isolat bakteri asam laktat anaerob Lactobacillus sp dan isolat bakteri sellulolitik anaerob Bacillus sp dapat dipergunakan sebagai inokulum bakteri path proses ensilase kulit buah coklat. Penggunaan inokulum bakteri sellulolitik anaerob Bacillus sp menghasilkan silase kulit buah coklat dengan kecernaan in vitro serat kasar tertinggi.
Actions (login required)
|
View Item |