RESPONS MORFOLOGI SEL PURKINJE CEREBELLUM AKIBAT VARIASI RANGSANGAN MOTORIK PADA MENCIT MUDA JANTAN

SAICHUDIN, 099813117 D (2005) RESPONS MORFOLOGI SEL PURKINJE CEREBELLUM AKIBAT VARIASI RANGSANGAN MOTORIK PADA MENCIT MUDA JANTAN. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
10.pdf

Download (277kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-saichudin-5260-disk23-5.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Rangsangan motorik dapat mempengaruhi perubahan morfologi sel Purkinje Cerebellum. Variasi rangsangan motorik dalam penelitian ini ada 3 (tiga) variabel bebas. (1)variasi rangsangan motorik bergerak bebas (BB), (2)variasi rangsangan motorik bergerak bebas dan latihan aerobik renang 12 menit tanpa beban (BBA), (3)variasi rangsangan motorik bergerak terbatas dan latihan aerobik renang 12 menit tanpa beban (TBBA) dan satu variabel kontrol. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap pengaruh variasi rangsangan motorik terhadap berat Cerebellum, diameter badan dan dendrit Purkinje Cerebellum, jumlah Sulcus Gyrus Cerebellum, presentase tingkat kerusakan inti sel Purkinje Cerebellum dan jumlah sel Purkinje Cerebellum mencit muda jantan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratoris yaitu unit eksperimen diberi perlakuan variasi rangsangan motorik dan dikendalikan dengan variabel kontrol. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Radomized Subjects Post Test Only Control Group Design. Variabel bebas penelitian adalah variasi rangsangan motorik antara lain: (1)bergerak bebas (BB); (2)bergerak bebas dan latihan aerobik renang 12 menit tanpa beban dan (3)bergerak terbatas dan latihan aerobik renang 12 menit tanpa beban serta satu variabel kontrol. Sedangkan variabel tergantung terdiri dari morfologi sel Purkinje Cerebellum antara lain: berat Cerebellum,diameter badan sel Purkinje Cerebellum, diameter dendrit sel Purkinje Cerebellum,jumlah Sulcus Gyrus Cerebellum, presentase tingkat kerusakan inti sel Cerebellum dan jumlah sel Purkinje Cerebellum. Sampel penelitian terdiri dari 12 ekor mencit tiap perlakuan. Hasil penelitian beds rerata (LSD) 0,05 adalah sebagai berikut: (I)berat Cerebellum BB dan BBA=0,00(ns), BB dan TBBA=0,05(s), BB dan Kontrol~,05(s), BBA dan Kontrol~,04(s), TBBA dan Kontrol=0,01(ns), BBA dan TBBA 0,05(s). (2)diameter badan sel Purkinje Cerebellum BB dan BBA=0,28(ns), BB dan TBBA=0,75(s ), BB dan Kontrol=0,67(s), BBA dan Kontrol=0,38(s), TBBA dan Kontrol=0,08(ns), BBA dan TBBA=0,47(s); (3)diameter dendrit sel Purkinje Cerebellum BB dan BBAO,10(ns), BB dan TBBA=0,30(s), BB dan Kontrol=0,26(s). BBA dan Kontrol=0,16(ns), TBBA dan Kontrol=0,03(ns), BBA dan TBBA=0,19(s); (4)jumlah Sulcus Gyrus BB dan BBA=4,75(s), BB dan TBBA=8,75(s). BB dan Kontrol=8,50(s), BBA dan Kontrol=3,75(s), TBBA dan Kontrol=0,25(ns), BBA dan TBBA=4,00(s); presentase tingkat kerusakan inti set Purkinje Cerebellum dari uji Mann-Whitney BB dan BBA p=0,48(ns), BB dan TBBA=0,00(s), BB dan Kontrol p=0,00(s), BBA dan Kontrol p=0,00(s), TBBA dan Kontrol p=0,17(ns), BBA dan TBBA p=0,00(s); dan (6)jumlah sel Purkinje Cerebellum BB dan BBA=42,67(s), BB dan TBBA=133,92(s), BB dan Kontrol=131,67(s), BBA dan Kontrol=89,00(s), TBBA dan Kontrol=2,25(ns), BBA dan TBBA=91,25(s). Kesimpulan: (1)peningkatan secara fisiologik berat Cerebellum pada mencit muda jantan banyak dipengaruhi oleh variasi rangsangan motorik bergerak bebas (BB); (2)peningkatan secara fisiologik diameter badan sel Purkinje Cerebellum banyak dipengaruhi oleh variasi rangsangan motorik bergerak bebas; (3)peningkatan secara fisiologik diameter dendrit sel Purkinje Cerebellum banyak dipengaruhi oleh variasi rangsan motorik bergerak bebas (BB); (4) peningkatan secara fisiologik jumlah Sulcus Gyrus Cerebellum dipengaruhi oleh variasi rangsangan motorik bergerak bebas (BB); (5)presentase tingkat kerusakan inti sel Purkinje Cerebellum pada kelompok variasi rangsangan motorik bergerak bebas (BB) < 5%; peningkatan secara fisiologik jumlah sel Purkinje Cerebellum banyak dipengaruhi oleh variasi rangsangan motorik bergerak bebas (BB). Saran: (1)penelitian Cerebellum ini tergolong sangat jarang ditemukan untuk itu penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih lengkap dalam instrumen pengukurannya; (2)penelitian ini hendaknya dapat dilakukan pada manusia dengan menyesuaikan karakteristik fungsi gerakan Cerebellum pada gerakan manusia; (3)bentuk pembelajaran atau latihan fisik dalam dunia pendidikan, hendaknya memperhatikan aturan-aturan untuk menciptakan plastisitas pertumbuhan dan perkembangan otak, sehingga bentuk pembelajaran atau latihan fisik tidak overdosis, relaksasi, tidak meningkatkan stress berlebihan saat pembelajaran atau latihan fisik dan (4)pendidikan pada usia dini bentuk rangsangan motorik bermain bebas dan banyaknya variasi gerakan hendaknya diterapkan agar pertumbuhan dan perkembangan otak bisa maksimal.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 23/05 Sai r
Uncontrolled Keywords: Morphological response, Purkinje cells, Motor stimulus variations
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
SAICHUDIN, 099813117 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAri Gunawan, Prof., dr., MS., PhDUNSPECIFIED
Thesis advisorSoedarso Djojonegoro, Prof., H R dr., AIFUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 19 Oct 2016 23:23
Last Modified: 20 Jun 2017 16:25
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31994
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item