AMBAR MUDIGDO
(2002)
PERAN p53, pRb DAN c-mye DALAM AKTIVITAS PROLIFERASI SEL PADA KANKER SERVIKS UTERI DENGAN INFEKSI HPV TIPE 16 DAN 18.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Sampai saat ini angka morbiditas dan mortalitas penyakit kanker makin meningkat, untuk itu perlu ditingkatkan efektifitas berbagai upaya penanggulangan, khususnya pencegahan, deteksi dini dan penanganan tepat. Khususnya kanker serviks uteri yang merupakan peringkat pertama jenis kanker terbanyak di Indonesia, sudah saatnya semua pihak yang terkait untuk terus mengupayakan langkah penanggulangan yang efisien dan efektif. Untuk dapat melakukan tindakan penanganan yang tepat dan akurat perlu pemahaman tentang mekanisme patobiologi molekuler kanker serviks uteri. Hal tersebut perlu ditekankan oleh karena sampai saat ini dasar pijak untuk pencegahan, deteksi dini dan penanganan kanker masih pada tingkat seluler. Dasar pijak tersebut perlu penjelasan tingkat molekuler sehingga lebih mantap dan mempunyai nilai prediksi ke depan. Berkaitan dengan hal tersebut, pengaruh infeksi HPV terhadap karsinogenesis kanker serviks uteri di Indonesia perlu diungkap lebih jelas.
Dalam rangka menyumbangkan pemikiran untuk gerakan penanggulangan kanker di Indonesia, dilakukan penelitian menggunakan paradigma patobiologi molekuler dengan sampel 56 penderita kanker serviks uteri. Pada penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional ini didapat hasil tentang frekwensi infeksi HPV dan tipenya pada sampel. Perbedaan yang dijumpai pada ekspresi p53, pRb dan c-myc pada kanker serviks uteri dengan infeksi HPV 16,18 dan non infeksi HPV 16, 18 telah memberikan gambaran tentang peran onkoprotein dari virus tersebut dalam mempengaruhi fungsi ketiga gen tersebut. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa menurunnya fungsi p53 dan tersebut dalam aktivitas proliferasi sel kanker. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa menurunnya fungsi p53 dan pRb tidak disebabkan mutasi gen tetapi oleh karena proses degradasi enzimatik. Hasil menarik dari penelitian ini adalah tidak didapat perbedaan ekspresi protein ketiga gen tersebut diantara tiga kelompok kanker serviks uteri berdasarkan perbedaan diferensiasi. Artinya histological grading tidak mencerminkan mekanisme patobiologis molekuler aktivitas proliferasi sel pada kanker serviks uteri dengan infeksi HPV16,18. Hal itu menunjukkan pengelompokan kanker serviks uteri berdasar perbedaan diferensiasi yang bersifat semikualitatif perlu diperkuat dengan pendekatan molekuler. Berdasar potensi aktivitas proliferasi yang tercermin pada pola ekspresi ketiga variabel tersebut, secara cluster dapat dibuat kelompok baru. Pada analisis multivariat terhadap kelompok baru ini ternyata didapat perbedaan bermakna dengan kekuatan pembeda 94,6%. Pada akhir penelitian ini ditawarkan suatu konsep pengelompokan kanker serviks uteri dengan infeksi HPV 16, 18 berdasar potensi aktivitas proliferasi sel yang tercermin pada ekspresi p53, pRb dan c-myc. Konsep dasar ini tentu masih perlu untuk dipelajari, dikembangkan dan dimantapkan, sehingga dapat dirumuskan Molecular Grading System yang dapat dimanfaatkan dalam upaya penanggulangan kanker, khususnya pencegahan dan deteksi dini.
Actions (login required)
|
View Item |