SUHERNI SUSILOWATI, 090415473 D (2007) PERAN INSULIN LIKE GROWTH FACTOR -1 COMPLEX PLASMA SEMINALIS KAMBING TERHADAP POTENSI BIOLOGIS SPERMATOZOA HASIL SENTRIFUGASI. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
45.pdf Download (366kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2009-susilowati-9534-disk29-8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Manipulasi spermatozoa ditujukan kepada keberhasilan proses fertilisasai in vitro. Keberhasilan fertilisasi in vitro dibutuhkan adanya ovum yang matang dan spermatozoa yang telah mengalami kapasitasi. Beberapa penelitian manipulasi in vitro diantaranya adalah dengan metode sentrifugasi. Sentrifugasi bertujuan untuk memisahkan spermatozoa yang motil dan yang tidak motil, serta memisahkan komponen plasma seminalis yang mempengaruhi kualitas spermatozoa pada waktu fertilisasi. Dampak buruk dari hasil pemisahan plasma seminalis dengan teknik sentrifugasi adalah adanya peningkatan pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) oleh spermatozoa. ROS mempunyai daya merusak metabolisme spermatozoa sehingga spermatozoa kehilangan motilitas dan fungsinya. Plasma seminalis dari semen kambing selain mengandung senyawa organik dan anorganik, mengandung asam askorbat, asam amino, peptida, protein, lipid, asam lemak, enzim dan beberapa hormon. Salah satu protein yang terdapat di dalam plasma seminalis adalah Insulin Like Growth Factor – I (IGF-I) Complex. Insulin Like Growth Factor-I Complex mempunyai berat molekul (BM) 150 kDa yang terdiri dari. 3 molekul protein yaitu satu molekul IGF - I (subunit X), satu molekul IGFBP (subunit 0) dan satu molekul ALS (Acid Labil Subunit) (Subunit y). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, penelitian tahap pertama adalah penelitian eksploratif laboratorik dan penelitian tahap kedua adalah penelitian eksperimental. Penelitian tahap pertama bertujuan untuk mengidentifikasi, isolasi dan karakterisasi biologis protein IGF-I Complex plasma seminalis kambing. Penelitian tahap kedua bertujuan mengetahui peran protein IGF-I Complex plasma seminalis kambing terhadap potensi biologis spermatozoa hasil sentrifugasi. Pada penelitian tahap pertama, identifikasi dilakukan untuk mengetahui fraksi protein plasma seminalis kambing sebelum dilakukan isolasi protein IGF-I Complex. Running Wang IGF-I Complex untuk mengetahui bahwa benar-benar terdapat satu band. Untuk mengetahui konsentrasi IGF-I Complex dengan kurva baku IGF-I Complex standar, pewarnaan glikoprotein untuk mengetahui apakah IGF-I Complex mengandung karbohidrat. Kandungan glikoprotein dan karbohidrat molekul IGF-I Complex diukur secara spektrofotometri, uji Western Blot untuk mengetahui apakah protein IGF-I Complex berikatan dengan anti IGF-I Complex dan uji imunositokimia untuk mengetahui reseptor protein IGF-I Complex. Pada penelitian tahap kedua dilakukan uji suplementasi protein IGF Complex pada spermatozoa kambing hasil sentrifugasi yang kemudian diinkubasi selama 30 menit dan 60 menit selanjutnya diperiksa persentase motilitas spermatozoa yang progresif, viabilitas, membran plasma utuh, tudung akrosom utuh, kapasitasi dan reaksi akrosom serta kadar malondialdehid (MDA). Pada identifikasi, isolasi dan karakterisasi biologis IGF-I Complex plasma seminalis kambing, disimpulkan bahwa plasma seminalis kambing dengan pewarnaan Comassie Blue terdapat 7 band sedangkan dengan pewarnaan glikoprotein terdapat 9 band. Hasil running ulang terhadap sampel protein band pertama plasma seminalis kambing menghasilkan band tunggal dengan BM 150,288 kDa. Kandungan karbohidrat IGF-I Complex adalah sebesar 1,742 pg/ml. Sedangkan kandungan IGF-I Complex adalah sebesar 1,179183 gg/ml. Hasil Mestern Blot mengindikasikan bahwa molekul IGF-I Complex plasma seminalis kambing berikatan spesifik dengan anti IGF- Complex pada pita protein. Analisis imunofluoresea menunjukkan bahwa protein IGF-I Complex dapat mengenali membran plasma pada bagian kepala spermatozoa kambing. Pada uji suplementasi IGF-I Complex terhadap peran biologis spermatozoa hasil sentrifugasi adalah sebagai berikut. Hasil anava, suplementasi baik dengan medium BO, BO+IGF-1 Complex dan IGF-I Complex pada spermatozoa kambing hasil sentrifugasi menunjukan perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap persentase motilitas spermatozoa yang progresif, viabilitas, membran plasma utuh dan tudung akrosom utuh spermatozoa. Waktu inkubasi 30 menit dan 60 menit ha pada medium BO, BO+IGF--I Complex dan IGF-I Complex juga terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap persentase motilitas spermatozoa yang progresif, viabilitas, membran plasma utuh dan tudung akrosom utuh spermatozoa. Uji Jarak Berganda Duncan terhadap persentase motilitas spermatozoa yang progresif, viabilitas, membrane plasma utuh dan tudung akrosom utuh menunjukkan bahwa persentase tertinggi terdapat pada medium IGF-I Complex. Hasil anava, suplementasi medium BO, BO-i-IGF -I Complex dan IGF-I Complex pada spermatozoa kambing hasil sentrifugasi juga menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap persentase kapasitasi dan reaksi akrosom. Waktu inkubasi 30 menit dan 60 menit baik pada medium BO, B13+IGF--I Complex dan IGF-I Complex terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa. Uji Jarak Berganda Duncan terhadap proses kapasitasi menunjukkan bahwa persentase kapasitasi tertinggi diperoleh pada perlakuan medium IGF-I Complex. Persentase spermatozoa yang mengalami reaksi akrosom terendah terdapat pada medium IGF-I Complex dengan waktu inkubasi 30 menit. Hasil anava, suplementasi medium BO, BO+IGF -1 Complex dan IGF–1 Complex pada spermatozoa kambing hasil sentrifugasi menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05 ) terhadap kadar malondialdehid (MDA). Waktu inkubasi 30 menit dan 60 menit baik pada medium BO, BO+IGF--I Complex dan IGF-I Complex terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap kadar malondialdehid (MDA) spermatozoa hasil sentrifugasi. Uji Jarak Berganda Duncan terhadap kadar malondialdehid (MDA) menunjukkan bahwa kadar terendah diperoleh pada perlakuan medium IGF-I Complex. Uji korelasi menunjukkan adanya korelasi antara persentase membrane plasma utuh (MPU) dengan persentase motilitas spermatozoa yang progresif (p<0,01), antara persentase membrane plasma utuh (MPU) dengan persentase viabilitas spermatozoa (p<0,01), diantara kadar malondialdehid (1VDA) dengan persentase membran plasma utuh (MPU) spermatozoa (p<0,01). Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, disimpulkan bahwa analisis gel Native–PAGE plasma seminalis kambing terdiri dari 7 band, protein plasma seminalis kambing maupun IGF-I Complex mengandung karbohidrat, reseptor IGF-I terdapat pada membran plasma spermatozoa kambing. Protein IGF-I Complex plasma seminalis kambing dapat meningkatkan kualitas spermatozoa hasil sentrifugasi (persentase. motilitas, viabilitas, membran plasma utuh, tudung akrosom utuh), dapat meningkatkan persentase kapasitasi dan menurunkan persentase reaksi akrosom serta kadar malondialdehid (MDA) dalam suspensi spermatozoa kambing hasil sentrifugasi. Berdasarkan kesimpulan yang ada, sesuai tujuan keilmuan, protein IGF-I Complex plasma seminalis kambing dapat digunakan pada proses fertilisasi in vitro dan produksi semen beku.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK Dis K 29/08 Suh p | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | - goat seminal plasm - capacitation - IGF-I Complex - acrosom reaction - malondialdehid | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC31-1245 Internal medicine | ||||||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Tn Fariddio Caesar | ||||||||||||
Date Deposited: | 17 Oct 2016 03:07 | ||||||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2017 20:50 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32032 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |