PENGARUH CALCIUM CHANNEL BLOCKER L DAN N PADA ANALGESIA AKUPUNKTUR (Studi Eksperimental pada Rattus norvegicus)

SYARIF SUDIRMAN, 090214901 D (2006) PENGARUH CALCIUM CHANNEL BLOCKER L DAN N PADA ANALGESIA AKUPUNKTUR (Studi Eksperimental pada Rattus norvegicus). Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
6.pdf

Download (124kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2009-sudirmansy-9253-disk31-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Akupunktur untuk menanggulangi nyeri telah diakui WHO. Mekanisme analgesia akupunktur sudah dibuktikan melalui jalur vaskuler dan jalur saraf. Rangsangan akupunktur melalui jalur vaskuler menyebabkan vasodilatasi diikuti dengan tedadinya penyerapan substansi inflamasi perangsang nosiseptor. Rangsang akupunktur melalui jalur saraf menyebabkan pelepasan endorfin di jalur modulasi nyeri sistem saraf pusat. Namun menurut pemahaman klasik, rangsang akupunktur dihantarkan melalui meridian akupunktur jalur khusus di luar vaskuler dan saraf. Penelitian Randomized Controlled Trial ini meneliti pengaruh Calcium Channel Blocker tipe L dan N pada Rattus norvegicus yang dipaparkan rangsang noksius berupa suhu panas, terhadap analgesia yang dihasilkan oleh rangsangan pada titik akupunktur St-36 bilateral. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok subjek Rattus (kontrol, akupunktur, nalokson plus akupunktur, verapamil plus akupunktur, w konotoksin GVIA dosis rendah plus akupunktur, w konotoksin GVIA dosis menengah plus akupunktur, co konotoksin GVIA dosis tinggi plus akupunktur). Kepada masing-masing kelompok diamati responnya terhadap paparan pelat panas 50°C berupa perubahan tingkah laku Rattus, menjilat dicatat sebagai ti, berdiri dicatat sebagai t2 dan meloncat dicatat sebagai t3. Penelitian eksperimental murni ini didukung uji laboratorik penunjang berupa pemeriksaan kadar P endorfin darah. Hasil penelitian menunjukkan : Waktu respon memanjang disertai kadar R endorfin meningkat pada kelompok akupunktur, membuktikan bahwa akupunktur menghasilkan analgesia Waktu respon dan kadar R endorfin kelompok nalokson plus akupunktur mendekati kontrol membuktikan bahwa analgesia akupunktur terkait dengan endorfin Waktu respon lebih cepat dan kadar 0 endorfin lebih tinggi pada kelompok verapamil plus akupunktur dibanding kelompok akupunktur tetapi masih lebih lambat dibanding kontrol, membuktikan verapamil tidak meniadakan analgesia akupunktur meskipun jalur vaskuler diblok Waktu respon lebih cepat dan kadar P endorfin meningkat pada kelompok co konotoksin GVIA plus akupunktur dibanding kelompok akupunktur membuktikan co konotoksin GVIA tidak meniadakan analgesia akupunktur meskipun jalur saraf diblok Analgesia akupunktur tetap tedadi meskipun jalur vaskuler Berta jalur saraf diblok, membuktikan bahwa ada jalur lain di luar jalur saraf dan vaskuler untuk tedadinya analgesia akupunktur. Jalur di luar vaskuler dan saraf mendukung keberadaan meridian akupunktur. Apakah meridian akupunktur memenuhi kriteria living matrix sebagai jalur berkesinambungan untuk jalur transmisi signal akupunktur masih perlu diteliti lebih lanjut.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 31 08 Sya p
Uncontrolled Keywords: acupuncture analgesia, naloxone, verapamil, omega conotoxin, living matrix.
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
SYARIF SUDIRMAN, 090214901 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorEddy Raharjo, Prof., Dr., H.R., dr., SpAn.KICUNSPECIFIED
Thesis advisorKoosnadi Saputra, Dr., dr., SpRadUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 11 Oct 2016 05:05
Last Modified: 14 Jun 2017 21:13
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32041
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item