PRIHARTINI WIDIYANTI, 090214906 D (2006) DETEKSI GEN RESEPTOR TRANSFERRIN DAN GEN IRON REGULATED TRANSPORTER DARI KULTUR SEL OSTEOBLAS TIKUS 7F2 PADA KONDISI HIPEROKSIA : PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS IN VITRO. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-widiyantip-3665-disk01-k.pdf Download (544kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-widiyantip-3665-disk01-u.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Fe penting bagi pertumbuhan sel dan proliferasi set. Namun mekanismenya belumlah jelas. Penelitian ini memberikan gambaran profit ekspresi gen transferrin receptor dan iron regulated transporter dari kultur sel osteoblas tikus (7F2) pada kondisi normoksia dan hiperoksia dalam rangka mengungkapkan mekanisme pengaruh oksigen dalam ekspresi gen osteoblas dan percepatan aktivitas osteoblas. Tujuan penelitian selain membuktikan adanya perbedaan tingkat pengekspresian gen reseptor transferrin dan gen iron regulated transporter dan beberapa gen lain dari mouse osteoblast cell line 7F2 pada kondisi normoksia 24 jam, hiperoksia 24 jam dan hiperoksia 48 jam (dengan tehnologi microarray, RT-PCR semi kuantitatif dan Real Time-PCR) dan juga membuktikan efek hiperoksia pada proliferasi set 7F2. Penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan kultur sel osteoblas 7F2 yang dipapar kondisi normoksia 24 jam (20%O2), hiperoksia 24 jam (95%O2) dan hiperoksia 48 jam (95%O2). Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian proses yaitu penyiapan kultur, pemberian paparan normoksia dan hiperoksia dalam inkubator, isolasi RNA total, pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menghasilkan cDNA (complementary Deoxyribonucleic Acid), pemeriksaan dengan menggunakan tehnologi cDNA microarray untuk melihat densitas spot yang mewakili kadar ekspresi gen dari gen osteoblas, pendeteksian pemunculan pita gen reseptor transferrin dan gen iron regulated transporter dengan metode Reverse Transcriptase – PCR semi kuantitatif dan pemeriksaan kuantifikasi kadar ekspresi gen dengan Real Time – PCR. Pada pemeriksaan dengan microarray, dibuktikan adanya regulasi naik (upregulation) pada gen Fe yaitu gen reseptor transferrin dan gen iron regulated transporter pada kondisi hiperoksia. Reseptor transferrin mengalami regulasi naik 3,73 kali (483 unit fluoresensi relatif pada normoksia 24 jam menjadi 1802 unit fluoresensi relatif pada hiperoksia 24 jam). Sedangkan gen iron regulated transporter mengalami regulasi naik 2,55-kali (762 unit Fluoresensi relative pada hiperoksia 24 jam menjadi 1592 unit fluoresensi relative pada 48 jam hiperoksia). Metode RT-PCR semi kuantitatif mendeteksi pemunculan pita dari kedua gen tersebut di atas pada gel elektroforesis sesuai dengan panjang basa yang diamplifikasinya. Gen reseptor transferrin (CD71) mempunyai panjang basa yang diamplifikasi 6 29 b asepairs dan iron regulated transporter (S1c4OA1) d engan p anjang basa yang d iamplifikasi 529 b asepairs. P emeriksaan DNA sequencing p ada k edua gen tersebut juga telah dilakukan untuk membuktikan bahwa produk PCR bukanlah kontaminan. Pada pemeriksaan Real Time - PCR, pada kondisi normoksia tampak 3884 kopi reseptor transferrin mRNA/106 kopi mRNA GAPDH. Setelah 24 jam hiperoksia dijumpai 8325 kopi mRNA reseptor transferrin/106 mRNA GAPDH kopi (2,2 kali regulasi naik). Setelah 48 jam hiperoksia, 8079 kopi mRNA reseptor transferrin/106 kopi mRNA GAPDH (2.0 kali regulasi naik). Pada pemeriksaan Real Time - PCR, pada kondisi normoksia tampak 359 kopi gen iron regulated transporter mRNA/106 kopi mRNA GAPDH. Setelah 24 jam hiperoksia dijumpai 555 kopi mRNA iron regulated transporter setiap 106 mRNA GAPDH kopi (1,6 kali regulasi naik). Setelah 48 jam hiperoksia, peningkatan signifikan kadar ekspresi mRNA iron regulated transporter sebesar 1655 kopi mRNA /106 kopi mRNA GAPDH (4.6 kali regulasi naik). Selain pendeteksian ekspresi gen reseptor transferrin dengan iron regulated transporter dengan metode microarray, RT – PCR semi kuantitatif dan Real Time — PCR, juga dilakukan penelitian mengenai proliferasi sel osteoblas dengan mengamati jumlah sel, konsentrasi protein dan konsentrasi DNA pada kondisi normoksia dan hiperoksia. Pada tiap titik satuan waktu didapati penurunan pada ketiga parameter diatas antara kondisi normoksia dan hiperoksia. Penelitian ini menyediakan data dasar yang komprehensif mengenai 22690 ekspresi gen osteoblas (unit fluoresensi relatif) pada kondisi normoksia dan hiperoksia yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan hingga saat ini belum jelas. Penelitian ini membuktikan bahwa paparan hiperoksia dalam jangka waktu lama (24 jam dan 48 jam secara terus menerus) mungkin dapat menyebabkan penghambatan proliferasi sel (in vitro). Pengetahuan ini dapat digunakan sebagai dasar penentuan dosis (waktu dan konsentrasi) terapi hiperoksia hiperbarik pada manajemen patah tulang khususnya dalam peningkatan aktivitas osteoblas melalui peningkatan eskpresi gennya. Informasi ini juga akan berguna sebagai starting point penelitian selanjutnya mengenai perubahan fungsi biologis sebagai konsekwensi perubahan ekspresi gen dan mekanisme yang mendasarinya.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK Dis K. 01/07 Wid d | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Osteoblast, transferrin receptor gene, iron regulated transporter gene, gene, hyperoxia | ||||||||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology |
||||||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | mat sjafi'i | ||||||||||||
Date Deposited: | 26 Sep 2016 01:10 | ||||||||||||
Last Modified: | 15 Jun 2017 22:35 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32087 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |