IMAM SUSILO, 090214913 D
(2006)
EKSPRESI PROTEIN c-erbB2, p53, pRb DAN MIB-1 PADA KARSINOMA DUKTAL PAYUDARA INSITU, INVASIF DAN METASTASIS : Kajian Biologi Molekuler Dalam Usaha Mencari Parameter Sebagai Faktor Prognosis.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Karsinoma payudara adalah tumor ganas yang banyak ditemukan pada perempuan. Tumor ini memiliki perilaku biologis yang heterogen, sehingga pengetahuan mengenai petanda tumor menjadi sangat penting untuk menentukan prognosis dan terapi terhadap penyakit tersebut. Penentuan diagnosis, prognosis dan pilihan terapi sampai saat ini, terutama masih didasarkan pada keadaan klinis dan morfologis, walaupun berbagai penelitian terakhir menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pertumbuhan karsinoma dengan kelainan yang terjadi pada tingkat molekuler yang sifatnya tidak tunggal. Target kelainan pada tingkat ini adalah gen regulasi sel yang terdiri dari gen pemicu pertumbuhan (proto-oncogene), gen penghambat pertumbuhan (tumor supresor gene), gen pengendali apoptosis (progammed cell death gene) dan gen yang termasuk dalam perbaikan DNA (DNA repair genes). Oleh karena itu diperlukan usaha untuk dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada tingkat molekuler sebagai landasan yang kuat untuk menentukan prognosis dan terapi karsinoma duktal payudara. Masing-¬masing gen tersebut menyandi protein tertentu (onco-protein) yang dapat mengendalikan aktivitas biologis sel kanker dan dapat dideteksi melalui metode pemeriksaan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mekanisme perbedaan ekspresi protein c-erbB2 ( oncogene), p53 (apoptosis – repair gene), pRb (tumor supresor gene) dan MIB-1 (proliferation gene) pada berbagai ukuran diameter tumor, diferensiasi, progresivitas pertumbuhan dan grading histopatologis karsinoma duktal payudara. Rancangan penelitian ini adalah menggunakan cross sectional study, dengan jenis penelitian analisis observasional, dan pengambilan sampel secara random. Tiga puluh sampel berupa jaringan tumor pada penderita karsinoma duktal payudara (NOS / NST) di Bagian / SMF / Instalasi Patologi Anatomi yang diterima dari Bagian / SMF / Instalasi Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSU. Dr. Soetomo Surabaya, dipilih dari keseluruhan sampel karsinoma payudara mulai dari Februari 2003 sampai Maret 2005, yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu karsinoma duktal insitu 10 sampel, karsinoma duktal invasive 10 sampel dan karsinoma duktal metastasis 10 sampel. Penentuan besar sampel untuk keseluruhan kelompok didasarkan pada penelitian pendahuluan yang dilakukan sebelumnya. Kriteria inklusi penelitian ini adalah sampel pasien karsinoma duktal payudara di Bagian / SMF / Instalasi Patologi Anatomi yang diterima dari Bagian / SMF / Instalasi Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSU. Dr. Soetomo Surabaya, umur 30 — 70 tahun, perempuan, tidak menderita keganasan lain, tidak menderita infeksi secara klinis. Semua sampel pasien karsinoma duktal payudara dilakukan pemeriksaan ulang terhadap data dan morfologi untuk menentukan identitas, morfologi (makroskopis dan mikroskopis), diferensiasi, progresivitas pertumbuhan dan grading histopatologis karsinoma duktal payudara. Kemudian seluruh sampel dilakukan pemeriksaan biologik terhadap ekspresi protein c-erbB2, p53, pRb dan MIB-1. Pemeriksaan imunopatologik dilakukan dengan cara menggunakan metode imunohistokimia, menggunakan antibodi monoklonal terhadap protein c-erbB2, p53, pRb dan MIB-1. Penilaian dan pengukuran variabel dari pemeriksaan imunopatologik dilakukan dengan cara menghitung jumlah sel per 200 sel tumor yang imunoreaktif pada permukaan sel untuk ekspresi protein c-erbB2, dan pada inti sel untuk ekspresi protein p53, pRb dan MIB-1. Pemeriksaan imunohistokimia untuk semua sampel dilakukan di Divisi Imunohistokimia Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis multivariat, dengan menggunakan program SPSS, yang dimaksudkan untuk mendapatkan perbedaan ekspresi protein c-erbB2, p53, pRb dan MIB-1 pada berbagai ukuran diameter, diferensiasi, progresivitas pertumbuhan dan grading histopatologis karsinoma duktal payudara. Berdasarkan uji multivariat metode Wilks Lambda menunjukkan bahwa ekspresi protein c-erbB2, p53, pRb, dan MIB-1 secara bersama berbeda terhadap berbagai ukuran diameter, diferensiasi, progresivitas pertumbuhan dan grading histopatologis karsinoma duktal payudara (p=0,000 < =0,05), kecuali ekspresi MIB-1 tidak signifikan terhadap berbagai grading histopatologis (p=0,051 > =0,05). Uji multivariat dari variabel ekspresi protein c-erbB2, p53, pRb dan MIB-1 terhadap berbagai ukuran diameter karsinoma duktal payudara, menunjukkan bahwa protein c-erbB2 diekspresikan oleh tumor paling tinggi. Uji multivariat terhadap variabel ekspresi protein pada berbagai diferensiasi karsinoma duktal payudara, menunjukkan bahwa variabel protein c-erbB2 diekspresikan oleh tumor paling tinggi dan diikuti oleh protein p53, MIB-1 dan pRb. Sedangkan uji multivariat terhadap variabel ekspresi protein pada berbagai progresivitas pertumbuhan karsinoma duktal payudara, menunjukkan protein c-erbB2 diekspresikan oleh tumor paling tinggi dan diikuti oleh protein p53, MIB-1 dan pRb. Hal yang sama juga pada uji multivariat terhadap variabel ekspresi protein pada berbagai grading histopatologis karsinoma duktal payudara, menunjukkan bahwa variabel protein c-erbB2 diekspresikan oleh tumor paling tinggi dan diikuti oleh protein p53, dan pRb, sedangkan tidak demikian dengan protein MIB-1 yang kurang signifikan. Analisis klasifikasi data pada berbagai pengelompokan penelitian (diameter, diferensiasi, progresivitas pertumbuhan dan grading histopatologis), menunjukkan bahwa sistem pengelompokan data berdasarkan diferensiasi sel tumor adalah yang terbaik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil uji kiasifikasi data pada pengelompokan penelitian, yang menunjukkan bahwa pengelompokan data berdasarkan diferensiasi terdapat sebanyak 22 kasus dengan diferensiasi buruk yang terkiasifikasi dengan benar atau sebesar 73,3 %. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa protein c-erbB2, p53, pRb, dan MIB-1 secara bersama diekspresikan berbeda secara signifikan terhadap berbagai ukuran diameter tumor, diferensiasi progresivitas pertumbuhan dan grading histopatologis (kecuaii MIB-1 terhadap grading histopatologis dengan p=0,000 < =0,05). Perilaku biologis sel karsinoma duktal payudara yang tercermin dari tampilan klinis dan morfologis ditentukan oleh Iesi genetik yang sifatnya tidak tunggal. Diferensiasi sel tumor, ekspresi protein c-erbB2 dan p53 karsinoma duktal payudara adalah faktor prognosis terbaik yang mempunyai nilai signifikan paling tinggi pada penelitian dan diharapkan dapat digunakan untuk menentukan prognosis dan terapi yang sesuai terhadap pasien karsinoma duktal payudara.
Actions (login required)
|
View Item |