SUJANTO, 090114543D (2005) MODEL PELATIHAN PEMASARAN, PEMASANGAN DAN PENCABUTAN ALAT OBAT KONTRASEPSI SUSUK KB DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTEK PROVIDER DI KLINIK KB SWASTA DI KOTA SURABAYA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s3-2007-sujanto-5380-disk10-6.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Masalah yang dihadapi dalam penggalakan penggunaan susuk KB sebagai salah satu pilihan kontrasepsi yang dicanangkan dalam Program KB Nasional, antara lain adalah rendahnya kemampuan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk membeli susuk KB tersebut di kala bantuan negara donor makin berkurang. Di sisi lain, sebenarnya permintaan akan susuk KB bantuan program setiap tahunnya semakin meningkat, sedangkan pasokannya terbatas. Dengan berkurangnya peran pemerintah dalam pengadaan susuk KB bantuan program, maka demi kesinambungan program KB, diperlukan peran dari pihak swasta yang lebih besar. Seiring dengan peningkatan tuntutan pelayanan kesehatan di daerah perkotaan dan meningkatnya minat para akseptor KB terhadap alat obat kontrasepsi khususnya susuk KB. Masalah yang diajukan untuk penelitian ini adalah mengapa laju penyerapan susuk KB sangat rendah dibandingkan alat obat kontrasepsi hormonal lainya seperti pil dan suntikan, meskipun susuk KB sebenarnya merupakan alat kontrasepsi yang reversibel, efektif, efikasi, aman dan dapat diterima. Tujuan penelitian ini adalah membuat model pelatihan untuk pemasangan, pencabutan dan pelayanan serta pemasaran susuk KB di perkotaan. pada model pelatihan ini juga bertujuan meningkatkan KAP (Knowledge, Attitude, Practice) provider. Selanjutnya diuji peningkatan KAP dan mengetahui cakupan penggunaan susuk KBdan menaikkan tingkat kepuasan akseptor setelah provider mendapat pelatihan. Penelitian ini merupakan eksperimental kuasi dengan rancangan Non Randomized Post test only controlled group designed yang dilakukan di Kota Surabaya. Sebagai subjek eksperimental diambil populasi total sebanyak 23 provider di Kecamatan Tambaksari, sedangkan sebagai subjek kontrol diambil populasi total 24 provider di Kecamatan Gubeng. Pada kelompok eksperimental, provider yang meliputi bidan dan dokter praktek swasta di Kecamatan Tambaksari dilakukan intervensi dengan memberikan paket pelatihan pemasangan/pencabutan dan pelayanan serta pemasaran susuk KB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paket pelatihan yang diberikan kepada Provider di klinik KB swasta di Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya belum sepenuhnya berhasil: 1) Paket pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan namun belum dapat meningkatkan sikap dan praktek provider secara signifikan; 2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara KAP subjek eksperimental yang diintervensi oleh paket pelatihan dan subjek kontrol; 3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara cakupan akseptor alokon susuk KB; 4)Tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan akseptor alokon susuk KB di kecamatan Tambaksari dan Gubeng. Saran: 1) Model pelatihan perlu disempurnakan dan diuji lagi,. 2) Penelitian dilakukan dengan sampel yang lebih besar, 3) Rancangan penelitian idealnya menggunakan pretest dan posttest.

Actions (login required)

View Item