PERBEDAAN EKSPRESI KINESIN, DYNEIN PADA REGENERASI LESI SARAF TEPI TERHADAP PEMBERIAN METILPREDNISOLON, PROGESTIN ATAU KOMBINASI METILPREDNISOLON DAN PROGESTIN PADA TIKUS

UNTUNG ALIFIANTO, 090610244 D (2012) PERBEDAAN EKSPRESI KINESIN, DYNEIN PADA REGENERASI LESI SARAF TEPI TERHADAP PEMBERIAN METILPREDNISOLON, PROGESTIN ATAU KOMBINASI METILPREDNISOLON DAN PROGESTIN PADA TIKUS. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (206kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
FULL TEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar belakang. Saraf tepi merupakan kumpulan akson yang berfungsi sebagai jalan untuk transport bahan bahan neurotransmiter dari soma ke organ tujuan oleh kinesin dan dari organ tujuan ke soma oleh dynein. Lesi pada saraf tepi akan mengganggu sistem transport bahan bahan. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang sistim transport bahan bahan pada lesi saraf tepi dengan memakai variabel kinesin dan dynein. Metode penelitian. Dua puluh ekor tikus wistar jantan sebagai hewan coba dibagi dalam empat kelompok, kelompok kontrol, kelompok pemberian metilprednisolon, kelompok pemberian progestin dan kelompok pemberian gabungan metilprednisolon dengan progestin. Nervus iskhiadikus tikus wistar jantan dipotong dan disambung kembali secara mikroskopis, selanjutnya tikus dipelihara selama 1 bulan, kemudian tikus dimatikan. Nervus iskhiadikus masing masing kelompok dipotong kurang lebih 6 mm sekitar lesi, 2,5 mm proksimal lesi, 1 mm daerah lesi, 2,5 mm distal lesi. Untuk proksimal lesi diperiksa ekspresi dynein, pada daerah lesi diperiksa ekspresi MMP2, MMP9 dan TGF , sedangkan pada distal lesi diperiksa ekspresi kinesin. Dengan menggunakan tehnik immunohistokimia. Pada data yang terkumpul dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test, di sini distribusinya tidak normal, data yang normal hanya MMP9 maka dilakukan uji ANOVA yang homogen hanya MMP9, hasil uji statistik ekspresi MMP9 masing masing kelompok tidak berbeda (p > 0,05). Uji non parametrik dengan Kruskal-Wallis test berdasar uji tersebut hanya ekspresi Kinesin yang bermakna, dengan pemberian progestin (p < 0,05). Kesimpulan. Pemberian progestin meningkatkan ekspresi kinesin secara bermakna (27,4 ± 18,8 VS 2,8 ± 3,1; P = 0.021) dibandingkan kelompok kontrol. Pemberian kombinasi progestin dengan metilprednisolon menurunkan secara bermakna (4,2 ± 2,9 VS 27,4 ± 18,8; P = 0.026) ekspresi kinesin dibandingkan kelompok yang hanya diberi progestin saja. Lesi nervus iskhiadikus dengan pemberian progestin pada penelitian ini dengan variabel ekspresi kinesin lebih baik dibanding dengan pemberian metilprednisolon, maupun pemberian gabungan metilprednisolon dan progestin.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K12/13 Ali p ; KKB KK-2 Dis K12/13 Ali p ; KKC KK Dis K12/13 Ali p
Uncontrolled Keywords: kinesin, dynein, pemberian progestin, metilprednisolon
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Sains Veteriner
Creators:
CreatorsNIM
UNTUNG ALIFIANTO, 090610244 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJuliati Hood Alsagaf, Prof. Dr., dr., MS, SpPA(K), FIACUNSPECIFIED
Thesis advisorAbd. Hafid Bajamal, Prof. Dr., dr.,SpBSUNSPECIFIED
Thesis advisorWidjono, Dr., dr.,SpBSUNSPECIFIED
Depositing User: mat sjafi'i
Date Deposited: 31 Aug 2016 02:57
Last Modified: 31 Aug 2016 02:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32135
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item