CHABLULLAH WIBISONO, 0997112435D (2002) PENGARUH MOTIVASI SPIRITUAL TERHADAP KINERJAKARYAWAN SUB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTURDI BATAMINDO BATAM. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
wibisonoch.pdf Download (532kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-wibisonoch-3745-dise02-4.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Karyawan adalah faktor produksi yang diakui pada setiap sistem ekonomi, terlepas dari kecenderungan ideologi masyarakatnya. Islam memiliki paradigma yang berbeda dengan sistem ekonomi sekuler mengenai produksi. Ukuran moral spiritual dan sosial ekonomi karyawan sebagai faktor produksi tidak jelas terdapat dalam ilmu ekonomi sekuler. Dorongan untuk meningkatkan kinerja bersumber pada motivasi kebutuhan primer dan sekunder, sehingga mengakibatkan hilangnya energi spiritual untuk kepuasan fisiologi. Keadaan masyarakat yang konsumtif, pemborosan, konflik emosional, mudah stres, kekerasan, ketidakadilan yang tumbuh akibat dari teori Barat dimana pada umumnya beraroma materialistik dan sekuleristik. Fenomena ini tampaknya terjadi pada karyawan Kawasan Industri Batamindo di Batam. Untuk lebih meningkatkan kinerja dan mengurangi dampak yang timbul dari budaya perusahaan Indutri yang materialistis dan sekuler maka perlu diadakan penelitian dengan melakukan kajian dan penelitian yang lebih mendalam mengenai konsep motivasi spitritual dalam rangka memberi ruh (arah) bagi motivsi kebutuhan primer dan sekunder versi Maslow. Motivasi spiritual diarahkan lewat tiga variabel ke-Islaman yaitu: (1) motivasi aqidah, (2) motivasi ibadah, dan (3) motivasi muamallat yang diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja yang religius. Secara umum penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan menguji pengaruh motivasi spiritual dalam perspektif Islam yang diukur dengan dimensi motivasi aqidah, ibadah, dan muamallat, serta kinerja yang religius pada karyawan perusahaan manufaktur. Variabel penelitian ini terdiri atas variabel tergantung dan variabel bebas. Variabel tergantung adalah kinerja yang religius. Kinerja yang religius merupakan keberhasilan karyawan yang dipandang dari perspektif religius Islam. Kinerja yang religius dilihat dari tiga dimensi (potensi) yakni: kinerja fisiologi religius, kinerja psikologi religius dan kinerja spiritual. Kinerja fisiologi religius diukur dari pemanfaatan sumberdava alam, keahlian, teknologi, dan modal secara Islami. Kinerja psikologi religius diukur dengan pemanfaatan kesehatan, pergaulan sosial, penghargaan, dan peningkatan din secara Islami. Kinerja spiritual diukur dengan tingkat tawakal, kejujuran, amanah, niat-ikhlas dalam orientasi bekerja dan berproduksi secara Islami. Variabel bebas adalah motivasi spiritual yang terdiri dari tiga variabel, yakni: motivasi aqidah, motivasi ibadah, dan motivasi muamallat. Variabel yang diajukan sebagai indikator aqidah adalah Iman Kepada Allah, Iman Kepada Kitab dan Iman Kepada Rosul. Indikator motivasi ibadah adalah Tingkat Pengamalan Doa, Sholat dan Puasa. Indikator motivasi muamallat adalah Bekerja dan Berproduksi, Kebutuhan Sekunder dan Kebutuhan Primer. Data yang digunakan berdasarkan sumbernya adalah data primer, yang dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara serta data sekunder, yang dikumpulkan melalui arsip/dokumentasi. Model dan teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Model pngukuran variabel motivasi aqidah ibadah, muamallat dan kinerja yang religius menggunakan second order confirmatory. Simpulan penelitian ini adalah motivasi aqidah berpengaruh langsung positif terhadap kinerja yang religius, ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar 0,88 dengan nilai probabilitas sebesar 0,00. Hal ini berarti hipotesis satu yang diajukan didukung oleh fakta dan dapat diterima kebenarannya. lbadah berpengaruh langsung negatif terhadap kinerja yang religius, ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar -1,35 dengan nilai probabilitas 0,00. Hal ini berarti hipotesis kedua yang diajukan tidak didukung oleh fakta dan tidak dapat diterima kebenarannya. Muamallat berpengaruh langsung positif terhadap kinerja yang religius, ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar 1,38 dengan nilai probabilitas 0,00. Dengan demikian hipotesis ketiga yang diajukan didukung oleh fakta dan dapat diterima kebenarannya. Terdapat pengaruh klasifikasi motivasi teori Maslow terhadap motivasi spiritual, ditunjukkan dengan pengukuran muamallat, besaran loading factor yang dominan aalah kebutuhan sekundr sebesar 1,00, sedangkan pada pengukuran model lengkap pengaruh aqidah, ibadah, muamallat terhadap kinerja karyawan didapat hasil bekerja dan berproduksi yang dominan, dengan besaran loading factor 0,99. Perbedaan ini merupakan jawaban bahwa aktualisasi adalah hierarki tertinggi menurut Maslow, dalam muamallat identik dengan indikator variabel bekerja dan berproduksi. Menurut Mursy (1997), jika peran motivasi aqidah dan ibadah difungsikan hasilnya akan lebih signifikan apabila ibadah dapat berpengaruh positif terhadap kinerja yang religius, dengan demikian hipotesis empat didukung oleh fakta dan diterima kebenarannya. Kebutuhan sekunder alam motivasi muamallat merupakan variabel indikator yang dominan, ditunjukkan dengan besaran loading factor sebesar 1,00, bila dibandingkan dengan kebutuhan primer, bekerja dan berproduksi, dengan demikian hipotesis kelima didukung oleh fakta dan dapat diterima kebenarannya. Motivasi muamalat yang dominan pengaruhnya terhadap kinerja yang religius yang ditandai dengan koefisien jalur sebesar 1,38 signifikan positif. Koefisien jalur ini terbesar bila dibandingkan motivasi aqidah maupun motivasi ibadah, dengan demikian hipotesis keenam yang diajukan didukung oleh fakta dan dapat diterima kebenarannya. Saran yang perlu disampaikan hendaknya ditinjau kembali sarana dan prasarana ibadah yang tidak sebanding dengan jumlah karyawan di Kawasan Industri Batamindo, juga perlu ditinjau waktu istirahat untuk makan dan Shalat. Diperlukan paradigma baru, strategi dan materi dakwah baru untuk meningkatkan pemahaman Islam secara integral. Diperlukan pembaharuan pemikiran dakwah yang menghubungkan pengaruh variabel motivasi ibadah terhadap varibel kinerja yang religius sesuai ajaran Islam yang kaffah.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK Dis.E.02/04 Wib p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Spiritual motivation (aqidah motivation, ibadah motivation muamallat motivation), religious performance. | ||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF1228-1389 Spiritualism (including mediumship, spirit messages, clairvoyance) T Technology > TS Manufactures > TS1-2301 Manufactures |
||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Ekonomi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Tn Yusuf Jailani | ||||||
Date Deposited: | 03 Oct 2016 06:03 | ||||||
Last Modified: | 18 Jun 2017 20:59 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32227 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |