FX SUGIYANTO, 099712440D
(2004)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA TAHUN 1986 - 1997: SINTESIS PENDEKATAN MONETER DAN PENDEKATAN PORTFOLIO.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kurs mata uang merupakan salah satu variabel ekonomi makro yang sangat penting, karena gejolak kurs akan dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi makro baik melalui jalur sektor moneter maupun sektor riil khususnya yang berkaitan dengan struktur ongkos. Pengaruh kurs tersebut pada akhirnya akan sangat mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat. Dalam perekonomian Indonesia, stabilitas ekonomi makro akan sangat mudah terganggu akibat volatilitas kurs Rupiah terhadap Dolar AS. Kepekaan perekonomian Indonesia terhadap volatitas kurs Rupiah terhadap Dolar AS tersebut karena porsi ekspor dan impor Indonesia yang cukup besar dalam pendapatan nasional, di samping karena komponen impor yang masih cukup tinggi pada industri di Indonesia. Atas dasar itulah penting dilakukan riset mengenai perilaku kurs Rupiah terhadap Dolar AS. Dalam kebijaksanaan ekonomi makro, menjaga stabilitas kurs mata uang merupakan strategi utama yang harus dilakukan. Hal ini berarti bahwa usaha untuk menjaga kurs agar tetap pada posisi yang wajar merupakan strategi yang harus dipilih. Ada beberapa pendekatan teoritis dalam menganalisis perilaku kurs. Pendekatan moneter merupakan salah satu dari pendekatan teoritis perilaku kurs. Dalam teori perilaku kurs, pendekatan moneter adalah merupakan teori kurs jangka panjang. Menurut pendekatan moneter; yang menjadi. kerangka dasar teori perilaku kurs dalam studi ini, kurs akan dipengaruhi oleh pendapatan relatif suatu negara terhadap negara lain, penawaran uang relatif, tingkat harga relatif. Namun, dalam studi ini pendekatan moneter tersebut dikombinasikan dengan pendekatan Keynesian dan sekaligus memasukkan variabel country risk yang biasa digunakan sebagai variabel penjelas pada pendekatan asset. Oleh karena itu, variabel fundamental yang dianalisis dalam studi ini meliputi pendapatan nasional relatif, penawaran uang relatif, perbedaan tingkat bunga, tingkat harga relatif yang merupakan faktor fundamental ekonomi dan country risk yang merupakan faktor non ekonomi. Studi ini mempunyai dua tujuan utama: pertama untuk membuktikan bahwa kurs Rupiah terhadap Dolar AS telah mengalami over valued selama peride kurs mengambang; kedua untuk membuktikan dan menganalisis variabel yang mempengaruhi kurs Rupiah terhadap Dolar AS. Variabel yang digunakan dalam studi ini adalah pendapatan nasional, penawaran uang, tingkat bunga, tingkat inflasi dan country risk. Empat variabel yang pertama merupakan variabel relative terhadap varaibel yang sama untuk perekonomian Amerika Serikat. Model empirik yang dikembangkan dalam studi ini adalah model dinamis dengan menggunakan model koreksi kesalahan (Error Correction Model = ECM). Model dinamik ECM dipilih karena dibandingkan dengan model dinamis lain, dengan ECM dapat diperoleh dua manfaat sekaligus; yaitu menghidarkan kemungkinan terjadinya regresi lancung (spurious regression), dan dengan ECM dapat diperoleh koefisien jangka pendek dan jangka panjang dari variabel-variabel determinan kurs Rp/$. Cakupan analisis dalam studi ini adalah perilaku kurs pada masa regim mengambang terkendali khususnya pada periode tahun 1986 - 1997. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) selama periode penelitian kurs Rupiah terhadap Dolar AS telah dinilai terlalu tinggi. Karena itu, pada periode tersebut kurs Rp/$ telah menyimpang dari kurs paritasnya. Penyimpangan ini terjadi karena tingkat bunga paritas (covered interest parity) dan efek Fisher (Fisher Effect) tidak berlaku secara penuh. (2) Dalam jangka pendek tingkat pendapatan nasional relatif, tingkat penawaran uang relatif, perbedaan tingkat bunga, tingkat harga relatif dan risiko politik berpengaruh signifikan terhadap kurs Rp/$. Elastisitas pendapatan nasional relatif: minus 0,1507; elastistas penawaran uang relatif 0,0885; semi elastisitas selisih tingkat bunga 0,0006 dan elastisitas selisih tingkat harga 0,0017. Kenaikan pendapatan nasional relatif Indonesia terhadap Amerika Serikat akan menyebabkan nilai Rupiah terapresiasi, kenaikan penawaran uang relatif antara Indonesia terhadap Amerika Serikat akan menyebabkan Rupiah terdepresiasi, kenaikan selisih tingkat bunga antara Indonesia terhadap Amerika Serikat akan menyebabkan Rupiah terdepresiasi, kenaikan selisih tingkat harga antara Indonesia dengan Amerika Serikat akan menyebabkan Rupiah terdepresiasi, dan meningkatnya risiko negara (country risk) akan menyebabkan nilai Rupiah terdepresiasi. (3) Dalam jangka panjang, variabel ekonomi fundamental yang berpengaruh signifikan adalah penawaran uang relatif, perbedaan tingkat bunga, perbedaan tingkat harga dan risiko negara. Elastisitas penawaran uang relatif adalah 0,0526; semi elastisitas perbedaan tingkat bunga adalah 0,0006 dan elastisitas perbedaan tingkat harga adalah 0,0002. Di antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kurs Rp/$, selisih penawaran uang relatif adalah variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap perubahan tingkat kurs. Dari studi ini juga dapat diketahui bahwa perilaku jangka panjang kurs Rp/$ mendekati model Cichago
Actions (login required)
|
View Item |