SRI HADIATI, 090114603D (2007) PENGARUH FAKTOR - FAKTOR MANAJEMEN MUTU TERPADU TERHADAP PROSES BISNIS INTERNAL DAN KEUNGGULAN BERSAING INDUSTRI MANUFAKTUR YANG MEMPEROLEH ISO 9000 DI JAWA TIMUR. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) hadiatisri.pdf Download (401kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s3-2008-hadiatisri-7295-dise05-8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Industri manufaktur memegang peranan penting dalam perkonomian Jawa Timur sejalan dengan perubahan struktur ekonomi dari sektor pertanian menuju sektor industri. Peran industri manufaktur ditunjukkan oleh kontribusi terhadap produk regional bruto dan penyerapan tenaga kerja, namun kontribusinya melalui ekspor masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur masih rendah. Rendahnya keunggulan bersaing disebabkan antara lain oleh faktor-faktor manajemen mutu terpadu (MMT), yaitu kepemimpinan, keterlibatan karyawan, informasi, hubungan dengan pemasok, dan faktor lain di luar manajemen mutu terpadu yakni proses bisnis internal perusahaan manufaktur. Tujuan studi ini adalah untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh faktor¬faktor kepemimpinan, keterlibatan karyawan, informasi, dan hubungan dengan pemasok terhadap proses bisnis internal dan keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada 110 perusahaan manufaktur di Jawa Timur yang telah memperoleh sertifikat ISO 9000. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara yang dilakukan selama enam bulan, mulai bulan Desember 2005 sampai dengan Mei 2006. Hipotesis diuji dengan Structural Equation Modelling (SEM), yaitu pendekatan terintegrasi antara analisis faktor, model struktural, dan analisis jalur. Proses perhitungan dilakukan dengan alat bantu paket software statistik AMOS 4.0. Berdasarkan basil studi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, hasil studi tentang pengaruh faktor-faktor kepemimpinan, keterlibatan karyawan, informasi, dan hubungan dengan pemasok terhadap proses bisnis internal dan keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur ini memberi kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan atau teori dalam dua hal: a. mendukung teori yang ada tentang pengaruh positif dari kepemimpinan dan informasi terhadap proses bisnis internal, serta pengaruh positif dari keterlibatan karyawan, informasi, hubungan pemasok, dan proses bisnis internal terhadap keunggulan bersaing perusahaan manufaktur, dan b. memberi kontribusi pada pengembangan teori dengan adanya temuan bahwa proses bisnis internal merupakan salah satu faktor yang signifikan pengaruhnya terhadap keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Kedua, hasil studi menunjukkan bahwa formulasi kebijakan perusahaan manufaktur untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya dapat dilakukan dengan meningkatkan keterlibatan karyawan, informasi, hubungan pemasok, dan proses bisnis internal. Untuk meningkatkan proses bisnis internal, maka perusahaan manufaktur perlu meningkatkan atau mengoptimalkan keterlibatan karyawan dan hubungan dengan pemasok. Secara terpadu dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor MMT berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing perusahaan manufaktur di Jawa Timur, tetapi melalui proses bisnis internal, tidak semua faktor-faktor MMT berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hal ini disebabkan karena proses bisnis internal pada dasarnya ditentukan oleh kepemimpinan dan informasi bukan oleh keterlibatan karyawan dan hubungan dengan pemasok.

Actions (login required)

View Item