DJUNAIDI RUPELU, 099712443D
(2005)
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP KEMISKINAN MASYARAKAT MELALUI AKSESIBILITAS PUBLIK DI KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Masalah besar di negara sedang berkembang adalah banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan atau disebut dengan penduduk miskin. Terjadinya kemiskinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu terbatasnya modal yang dimiliki, tingkat pendidikan yang rendah, budaya yang menghambat serta keterbatasannya dalam mengakses fasilitas publik. Provinsi Maluku, khususnya Kabupaten Buru memiliki sumber daya alam yang potensial baik di daratan maupun lautan. Idealnya potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menciptakan dan meningkatkan pendapatan melalui kesempatan kerja dan kesempatan berusaha baik di sektor formal maupun informal. Realitasnya menunjukkan keadaan yang berbeda yang ditandai dengan besarnya penduduk miskin. Besarnya penduduk miskin merupakan masalah yang harus dicarikan pemecahannya dengan melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, praktisi, politisi dan birokrasi serta penduduk miskin itu sendiri. Penanganan kemiskinan menjadi hal penting karena kemiskinan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan dan keamanan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian. Studi ini dilakukan di Kabupaten Buru, dengan obyek penelitian adalah keluarga miskin yang tinggal di 5 Kecamatan dari 10 Kecamatan yang ada yaitu, kecamatan Air Buaya, kecamatan Ambalau, kecamatan Namlea, kecamatan Waesama dan kecamatan Leksula. Dan dari 5 kecamatan diambil 10 desa, yaitu kecamatan Air Buaya yaitu desa Waepure clan Wawanabaru; kecamatan Ambalau yaitu desa Ulima dan Masawoi; kecamatan Namlea yaitu desa Namlea dan Sanleko, kecamatan Waesama yaitu; desa Wamsisi dan Lena; dan Kecamatan Leksula yaitu desa Waekatin dan Tifu. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan: Apakah Modal berpengaruh terhadap kehidupan Sosial Ekonomi penduduk Kabupaten Buru ? Apakah pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan Sosial Ekonomi penduduk Kabupaten Buru ? Apakah budaya berpengaruh terhadap kehidupan Sosial Ekonomi penduduk Kabupaten Buru? Apakah kesehatan berpengarnh terhadap kehidupan Sosial Ekonomi penduduk Kabupaten Buru? Apakah kehidupan Sosial Ekonomi penduduk Kabupaten Buru berpengaruh terhadap aksesibilitas pasar ? Apakah kehidupan Sosial Ekonomi penduduk Kabupaten Buru berpengaruh terhadap aksesibilitas koperasi ? Apakah kehidupan Sosial Ekonomi berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat Kabupaten Buru? Apakah Aksesibilitas pasar berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat Kabupaten Buru ? Apakah Aksesibilitas koperasi berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat Kabupaten Buru ? Apakah kehidupan Sosial Ekonomi berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat Kabupaten Buru melalui aksesibilitas pasar ? Apakah kehidupan Sosial Ekonomi berpengaruh terhadap kemiskinan masyarakat Kabupaten Buru melalui aksesibilitas koperasi ? Responden yang berhasil diwawancarai sebanyak 150 kepala keluarga. Pengolahan dan analisis data menggunakan program AMOS 4.02 dengan taraf signifikasi yang dipergunakan adalah a = 0,05. Hasil studi ini adalah bahwa : 1) Modal berpengaruh positif terhadap keterbatasan mengakses fasilitas; 2) Pendidikan berpengaruh positif terhadap keterbatasan mengakses fasilitas; 3) Budaya berpengaruh positif terhadap keterbatasan mengakses fasilitas; 4) Tingkat kesehatan berpengaruh positif terhadap keterbatasan mengakses fasilitas; 5) Modal berpengaruh positif terhadap kemiskinan; 6) Pendidikan berpengaruh positif terhadap kemiskinan; 7) Budaya tidak berpengaruh terhadap kemiskinan; 8) Tingkat kesehatan berpengruh positif terhadap kemiskinan; 9) Keterbatasan mengakses fasilitas berpengaruh positif terhadap kemiskinan; dan 10) Terdapat pengaruh tidak langsung dari modal, pendidikan, budaya dan tingkat kesehatan terhadap kemiskinan melalui keterbatasan mengakses fasilitas. Persamaan struktural hubungan kausalitasnya adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh modal (X1), pendidikan (X2), budaya (X3) dan tingkat kesehatan (X4) terhadap keterbatasan mengakses fasilitas (Z) Z = 0,205 X1 + 0,253 X2 + 0,371 X3 + 0,312 X4 2. Pengaruh modal (X1), pendidikan (X2), budaya (X3), tingkat kesehatan (X4) dan keterbatasan mengakses fasilitas (Z) terhadap kemiskinan (Y) Y = 0,645 X1 + 0,271 X2 + 0,090 X3 + 0,169 X4 + 0,216 Z Temuan ilmiah dari studi ini adalah bahwa studi ini mendukung teori Michael Todaro dan sebagian teori Anne Booth. Saran yang diajukan untuk mengurangi kemiskinan di kabupaten Buru adalah; (1) Bantuan modal untuk usaha sangat besar pengaruhnya terhadap pengentasan kemiskinan, tetapi juga harus diberi pengarahan dan pengawasan terhadap penggunaannya, sehingga akan lebih terarah bantuan tersebut; (2) Peran Dinas Pendidikan perlu ditingkatkan, utamanya dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya pendidikan 9 tahun kepada anak-anak. Dan selain itu memberikan ketrampilan tambahan kepada kepala keluarga atau Ibu rumah tangga yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatannya; (3) peran Dinas Kesehatan perlu ditingkatkan, utamanya dalam hal Pemberantasan penyakit dan penerangan motivasi untuk hidup sehat; penambahan tenaga medis dan sarjana kesehatan masyarakat lebih diutamakan dalam penambahan pegawai baru; (4) Memberikan pengarahan-pengarahan dengan cara mengarahkan pada etos kerja dan berbaur dengan etnis lain; (5) Disarankan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian kemiskinan pada masyarakat pedalaman, karena di daerah Maluku sebagian besar masyarakatnya masih terisolir.
Actions (login required)
|
View Item |