TANTO GATOT SUMARSONO, 099411592D
(2001)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI PENGOLAHAN MAKANAN , MINUMAN DAN TEMBAKAU DI JAWA TIMUR : IMPLIKASI PADA EFEKTIVITAS PERENCANAAN TENAGA KERJA.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Perusahaan yang tergolong dalam Industri Pengolahan Makanan, Minuman dan Tembakau atau dalam klasifikasi lapangan usaha Indonesia 31 (KLUI 31), merupakan Industri Pengolahan yang menyerap tenaga kerja terbesar dibanding industri pengolahan lainnya. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka penelitian ini diarahkan untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor Biaya Tenaga Kerja, Prasarana Produksi, Jumlah Tenaga Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, Biaya Input, Nilai Output, dan Harga Produk mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerjanya. Disamping itu untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Permintaan Tenaga Kerjanya dan pengaruh langsung maupun tidak langsung antar variabel bebasnya terhadap variabel terikat. Sampel diambil dari populasi perusahaan dalam Industri Pengolahan Makanan, Minuman, dan Tembakau (KLUI 31) yang terdapat pada daerah penelitian sepanjang koridor Surabaya–Malang, yang meliputi wilayah Kotamadya Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Pasuruan, Malang dan Kotamadya Malang. Dimana populasi Industri Pengolahan Makanan, Minuman, dan Tembakau (KLUI 31) sebanyak 608 perusahaan, yang terdiri dari 433 perusahaan kategori menengah dan 175 perusahaan katergori besar. Sampel diambil sebanyak 1 10 perusahaan secara multistage random sampling dengan menggunakan dasar equal Probability, sehingga pada perusahaan menengah (tenaga kerja 20–99 orang) diambil sebanyak 55 perusahaan dan pada perusahaan Besar (tenaga kerja lebih dari 100 orang) diambil sebanyak 55 perusahaan. Dari hasil analisis data ternyata variabel Biaya Tenaga Kerja, Prasarana Produksi, Jumlah Tenaga Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, Nilai Output, Biaya Input dan Harga Produk mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja secara signifikan, dengan Frasio = 24,410 lebih besar dari 2,13. Nilai R=0,8077 yang menunjukkan keeratan hubungan antara variabel betas dengan variabel terikatnya R2= 0,6525 yang menunjukkan bahwa 65,25% dari persamaan regresi ini dapat menjelaskan peranan variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Analisis regresi berganda untuk Industri Pengolahan (KLUI 31) Gabungan (Menengah dan Besar) menunjukkan bahwa Produktivitas Tenaga Kerja merupakan faktor dominan yang mempengaruhi Permintaan Tenaga kerjanya dengan nilai T sebesar 5,787 lebih besar dari T (0.0025;91)=1,990 Industri Pengolahan (KLUI 31) kelompok menengah menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel Prasarana Produksi., Biaya Tenaga Kerja, Nilai output, Harga Produk terhadap Permintaan Tenaga kerja. Dimana Frasio = 7,4638 lebih besar dari F(o,05,7.38) = 2,27. Dan variabel Nilai Output mempunyai pengaruh dominan terhadap Permintaan Tenaga Kerja dengan nilai T= 3,246 lebih besar dari nilai T(o,o5,38) = 2,024. Industri Pengolahan (KLUI 31) kelompok Besar variabel bebasnya Produktivitas Tenaga Kerja, Nilai Output, Harga Produk, Biaya Tenaga Kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap Permintaan Tenaga Kerja. Dimana Frasio= 16,015 lebih besar dari F(0.05:7,42) = 2,23. Sedangkan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap Permintaan Tenaga Kerja, dengan nilai T = 5,081 lebih besar dari nilai T(0,025;45)=2,017. Pada Industri Pengolahan (KLUI 31) Gabungan, Menengah dan Besar dimana variabel Biaya Tenaga Kerja, Prasarana Produksi, Jumlah Tenaga Kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap Permintaan Tenaga Kerja, tetapi tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap Produktivitas Tenaga Kerja. Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap Permintaan Tenaga Kerja, tetapi juga mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Permintaan Tenaga Kerja. Produktivitas Tenaga Kerja mempengaruhi secara tidak langsung terhadap Permintaan Tenaga Kerja melalui Harga Produk. Dimana Harga Produk yang meningkat merupakan akibat dari Produktivitas Tenaga Kerja yang rendah, sehingga tidak menunjang pada Permintaan Tenaga Kerja. Pengaruh langsung Biaya Tenaga Kerja terhadap Permintaan Tenaga kerja lebih besar dibanding pengaruh langsung dari Prasarana Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Permintaan Tenaga Kerja. Harga Produk mempunyai pengaruh negatif terhadap permintaan tenaga kerja. Pada industri pengolahan (KLUI 31) Besar terdapat pengaruh langsung Biaya Tenaga Kerja terhadap Permintaan Tenaga Kerja. Produktivitas Tenaga Kerja akan menyebabkan penurunan Permintaan Tenaga Kerja, tetapi pengaruh itu akan berkurang jika ditunjang dengan kenaikan Biaya Tenaga Kerja, Prasarana Produksi tanpa disertai kenaikan jumlah tenaga kerja. Permintaan Tenaga Kerja dimasing-masing perusahaan baik dalam Industri Pengolahan (KLUI 31) kelompok Menengah maupun Besar masih perilu direncanakan melalui sistem Perencanaan Tenaga Kerja yang baik dan harus ditunjang dengan Perencanaan Program yang dapat diandalkan, sehingga masing¬masing perusahaan dapat mengantisipasi permintaan Tenaga Kerjanya berdasarkan pada pertimbangan yang bersifat internal dalam Industri Pengolahan (KLUI 31) di wilayah Jawa Timur terutama sepanjang koridor Surabaya-Malang.
Actions (login required)
 |
View Item |
