LA ODE MUHAMMAD HARAFAH, 099813132D
(2003)
PRODUKTIVITAS PEKERJA SEKTORAL DANIMPLIKASI KEBIJAKAN PADAMASYARAKAT PEDESAAN DI PROVINSISULAWESI TENGGARA.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Program pembangunan ekonomi pedesaan menjadi fokus perhatian pemerintah di era otonomi, terutama peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat. Tujuan studi ini mengkaji secara mendetail tentang produktivitas pekerja sektoral dan implikasi kebijakan pada masyarakat pedesaan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atas dasar teori spesialisasi Wilkinson, di Provinsi Sulawesi Tenggara spesialisasi dibidang pertanian, sedangkan pada teknik produksi Cobb-Douglas, rasio modal dan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara semakin intensive labour baik pada saat sebelum dan masa krisis. Berdasarkan hasil analisis regresi Cobb-Douglas bahwa dari 8 variabel bebas secara bersama berpengaruh terhadap produktivitas pekerja sektor pertanian, namun hanya 3 variabel yang berpengaruh nyata, baik secara bersama maupun secara parsial, yakni : sarana kerja, teknologi dan kesehatan. Pada sektor pertambangan dan galian, dari 6 variabel bebas secara bersama berpengaruh, namun hanya 2 variabel yang berpengaruh nyata, baik secara bersama maupun secara parsial, yakni sarana kerja dan potensi sumber daya alam. Pada sektor industri, dari 8 variabel bebas secara bersama berpengaruh, namun hanya 3 variabel yang berpengaruh nyata, baik secara bersama maupun secara parsial, yakni : skill, teknologi dan modal. Sedangkan pada sektor perdagangan, hotel dan rumah makan, dari 4 variabel bebas secara bersama berpengaruh, namun hanya 1 variabel yang berpengaruh secara nyata, yaitu faktor modal. Di antara faktor di atas, faktor dominan pengaruhnya terhadap produktivitas pekerja sektoral, yakni faktor kesehatan untuk sektor pertanian, sarana kerja untuk sektor pertambangan dan galian, teknologi untuk sektor industri dan modal untuk sektor perdagangan, hotel dan rumah makan. Pada perhitungan indeks produktivitas pekerja sektoral, ditemukan indeks produktivitas sektor pertanian sebesar Rp 8.361.913,88 atau 2,04 (skala Likert), sektor pertambangan dan galian sebesar Rp 15.791.538,46 atau 2,60 (skala Likert), sektor industri sebesar Rp 10.685.370,37 atau 1,93 (skala Likert) dan sektor perdagangan, hotel dan rumah makan sebesar Rp 13.539.710,14 atau 2,12 (skala Likert). Nampak bahwa indeks terbesar adalah sektor pertambangan dan galian. Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor-faktor produktivitas pekerja sektoral, dirumuskan strategi kebijakan atas dasar analisis SWOT. Pada analisis ini melihat kekuatan dan kelemahan secara internal dan peluang serta ancaman secara eksternal. Faktor aktualisasi diri merupakan kekuatan dan kurang ulet/rajin merupakan kelemahan yang dialami pekerja sektoral, sedangkan peluang mencakup penerapan kebijakan pemerintah dan ancaman adalah datangnya pekerja luar yang potensial di Sulawesi Tenggara.
Actions (login required)
|
View Item |