YENI ABSAH, 090415488D (2007) PENGARUH KEMAMPUAN PEMBELAJARAN ORGANISASITERHADAP KOMPETENSI, TINGKAT DIVERSIFIKASIDAN KINERJA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SUMATERA UTARA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) absahyeni.pdf Download (342kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s3-2009-absahyeni-9537-dise46-p.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Studi ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh kemampuan pembelajaran organisasi terhadap kompetensi, tingkat diversifikasi dan kinerja perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara. Studi ini termasuk dalam jenis penelitian survei yang digunakan untuk maksud penjelasan atau konfirmatori, atau disebut juga penelitian pengujian hipotesis yang dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh antar variabel atau hubungan kausal antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Studi ini juga termasuk dalam penelitian persepsional, atau disebut juga penelitian opini.populasi penelitian ini adalah seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera Utara yang berada di bawah KOPERTIS Wilayah I Sumut-NAD, yang berjumlah 134 PTS. Informasi atau data tentang kemampuan pembelajaran organisasi, kompetensi, tingkat diversifikasi, dan kinerja PTS tersebut diperoleh berdasarkan pandangan, tanggapan, persepsi atau penilaian dari pimpinan PTS, yang selanjutnya disebut responden penelitian atau sebagai sumber data primer. Studi ini menggunakan metode sensus atau complete enumeration, atau dengan kata lain tidak menggunakan sampel sehingga teknik pengambilan sampel di dalam studi ini juga tidak diperlukan. Kemampuan pembelajaran organisasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Senge (1990) dan Marquardt (1996), yaitu sistem berpikir, model mental, kemampuan pesonal, kerjasama tim, keahlian membagi visi bersama, dan kemampuan dialog, yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Kompetensi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Dierickx and Cool (1989), Barney (1991), dan Amit and Schoemaker (1993) yaitu: kompetensi bernilai, kompetensi langka, kompetensi sulit ditiru, dan kompetensi sulit digantikan, diukur dengan menggunakan skala Likert. Tingkat diversifikasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rumelt (1982); Datta et al. (1991); dan Markides and Williamson (1996) yaitu: jumlah program studi, dimana hasil pengukurannya menggunakan skala rasio; tingkat keterkaitan antar program studi, dan tingkat pemakaian bersama saran dan prasarana, yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Kinerja PTS (Y3), di dalam studi ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Prieto and Revilla (2006) dengan menggunakan ukuran kinerja keuangan dan kinerja non keuangan, yakni: tingkat kelancaran arus kas yang diukur dengan skala Likert, tingkat persaingan mahasiswa baru, perkembangan perolehan mahasiswa baru, jumlah mahasiswa yang mengundurkan diri, dan IPK rata-rata lulusan, dimana hasil pengukurannya dengan menggunakan skala rasio. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah Model Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling). Hasil studi menunjukkan bahwa kemampuan pembelajaran organisasi berpengaruh langsung, signifikan, dan positif terhadap kompetensi PTS. Secara teoritis temuan ini mengandung makna bahwa kemampuan pembelajaran organisasi merupakan anteceden fundamental yang berperan penting dalam

Actions (login required)

View Item