ISLANSYAH, 090014186 D (2005) PENGARUH FAKTOR - FAKTOR PRODUKSI DAN PEMASARAN TERHADAP STRATEGI SERTA KINERJA BISNIS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN SELATAN. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2007-islansyah-3610-dise09-6-abs.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) 32638.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Untuk menuju Pemerintahan Otonomi Daerah tingkat dua yang nyata dan bertanggung jawab dalam mengurus rumah tangganya sendiri diperlukan dana yang cukup besar, supaya daerah dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan sebaik-baiknya, kepadanya perlu diberikan sumber-sumber pembiayaan yang cukup. Tetapi mengingat tidak semua sumber pembiayaan dapat diberikan kepada daerah, maka kepadanya diwajibkan untuk menggali segala sumber keuangannya sendiri berdasarkan peraturan yang berlaku. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah adalah bagi hasil dari laba yang diperoleh Perusahaan Daerah, yaitu Perusahaan Daerah Air Minum atau disingkat dengan PDAM yang dimiliki oleh Kabupaten / Kota. PDAM di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan adalah merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang industri air bersih / minum mempunyai prospek usaha yang sangat cerah dan boleh dikatakan monopoli penjual kebutuhan pokok kehidupan masyarakat. Dari sisi internal, perusahaan hanya dapat melakukan aktivitas lebih stabil dan terkendali apabila ditunjang oleh kemampuan sumber daya perusahaan yang cukup. Dari segi eksternal, perusahaan harus dapat menunjukkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan serta bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Keberhasilan suatu perusahaan juga didukung oleh kemampuan pemasaran, yang terlihat dari aspek tentang pengelolaan bauran pemasaran (marketing mix). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh faktor-faktor produksi dan pemasaran terhadap strategi bisnis clan kinerja bisnis. Batasan penelitian ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, dengan subyek penelitian adalah PDAM yang telah lama beroperasi dan memiliki jumlah konsumen yang banyak, sedangkan obyek penelitian adalah kemampuan faktor produksi dan faktor pemasaran terhadap strategi bisnis dan kinerja bisnis pada PDAM di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Konsep Value Chain (rantai nilai) dari Porter secara tersirat menyatakan bahwa kinerja bisnis dapat dicapai melalui rantai nilai. Value chain terdiri dari value activity dan margin. Value activity adalah aktivitas fisik dan teknologi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sedangkan margin adalah perbedaan antara nilai total dengan jumlah biaya yang digunakan untuk melakukan pengadaan input, pengelolaan sumberdaya manusia, pengembangan dan penggunaan berbagai bentuk teknologi untuk menjalankan fungsinya. Value activity dibagi menjadi dua yakni aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama meliputi : logistik ke dalam, operasi, logistik ke luar, pemasaran dan penjualan, dan pelayanan. Sedangkan aktivitas pendukung yaitu infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan pembelian. Variabel penelitian yaitu : (1) Faktor Kemampuan produksi, (2) Faktor Kemampuan pemasaran), (3) Strategi bisnis dan (4) Kinerja bisnis. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan perusahaan daerah air minum yang berasal dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan terdiri dari para direktur dan kepala bagian dengan sampel sebanyak 105 orang. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data primer variabel kemampuan produksi, kemampuan pemasaran dan strategi bisnis. Sedangkan kinerja bisnis diperoleh dari masing-masing PDAM. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan program AMOS 4.10. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat statistik inferensial pada derajat ketelitian = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Faktor Produksi berpengaruh signifikan terhadap Strategi Bisnis adalah diterima, berdasarkan koefisien jalur Direct Effect yang hasilnya menunjukkan standardize (-0,038) clan P-Value (Fix). 2. Faktor Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Strategi Bisnis adalah diterima, berdasarkan koefisien jaiur Direct Effect yang hasilnya menunjukkan standardize (-0,596) dan P-Value (Fix). 3. Faktor Produksi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bisnis adalah ditolak, berdasarkan koefisien jalur Direct Effect yang hasilnya menunjukkan standardize (-0,243) dan P-Value (0,231). Namun secara tidak langsung Faktor Produksi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bisnis melalui Strategi Bisnis dengan standardize -0,003. 4. Faktor Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bisnis adalah diterima, berdasarkan koefisien jalur Direct Effect yang hasilnya menunjukkan standardize (0,327) dan P-Value (Fix). 5. Strategi Bisnis berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bisnis adalah diterima, berdasarkan koefisien jalur Direct Effect yang hasilnya menunjukkan standardize (0,089) dan P-Value (Fix). Kontribusi dari penelitian ini antara lain adalah penggunaan teknik mengukur kemampuan faktor produksi dan faktor pemasaran dari suatu perusahaan (PDAM), menguji tentang pengaruh kemampuan dari dua fungsi tersebut terhadap strategi bisnis dan kinerja bisnis yang diukur dengan profitabilitas dalam return on investment (RGI), return on sales (RGS), Likuiditas dan Solvabilitas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para direksi PDAM dalam menjalankan operasi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

Actions (login required)

View Item