MOHAMAD SAMSUL, 099612362 D (2004) MODIFIKASI MODEL MULTIFAKTOR SEBAGAI DASAR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN JUAL-BELI SAHAM PADA PASAR MODAL DI INDONESIA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2007-samsulmoha-3559-dise26-5-abs.pdf Download (168kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s3-2007-samsulmoha-3559-dise26-5.pdf Download (9MB) | Preview

Abstract

Mengetahui keberadaan saham yang sudah overvalued ataupun undervalued sangat penting bagi broker efek, analis finansial dan manajer investasi untuk mendapatkan untung lebih banyak. Apabila harga saham sudah termasuk overvalued, berarti sebagai indikasi pengambilan keputusan jual dan apabila undervalued, sebagai indikasi pengambilan keputusan beli. Oleh karena itu sangat penting bagi broker efek, analis finansial dan manajer investasi mempunyai suatu model yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan jual – beli saham. Penelitian ini bertujuan mendapatkan suatu model prediksi return saham bulanan yang digunakan untuk pengambilan keputusan jual-beli saham dengan hasil yang lebih baik daripada yang dihasilkan oleh model lain yang sudah ada. Tujuan lain penelitian ini untuk menemukan bukti empiris tingkat akurasi prediksi model baru dimaksud. Model mean-variance adalah: Treynor s model, Sharpes model, Jensens model, dan Treynor Blacks model. Teori multifaktor menjadi bahan kajian untuk mendapatkan model baru yang lebih unggul daripada model yang sudah ada dalam memprediksi return saham bulanan. Penelitian ini menggunakan 46 jenis saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sebagai populasi yang diambil menggunakan metode sensus, data bulanan indeks harga saham individual, Indeks harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta (IHSG BEJ) dan 15 prediktor dari Januari 1994 sampai dengan Desember 2000. Data dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu data untuk masa sebelum krisis (Januari 1994 sampai dengan Juni 1997) dan data untuk masa selama krisis (Juli 1997 sampai Desember 2000). Penelitian ini menggunakan indeks harga saham individual sebagai variabel dependen dan 15 variabel independen terinci: prime rate US, Libor, DJIA, Nikkei 225, Hang Seng , Straits Time , kurs US$, kurs Yen, bunga Sertifikat Bank Indonesia, inflasi, Jsx volume , earnings per share, book value per share, debt equity ratio, dan sales value. Penelitian ini menggunakan hipotesis: (1) modifikasi model multifaktor menghasilkan return bulanan lebih tinggi daripada mean-variance model (Treynors model, Sharpes model, Jensens model, Treynor Blacks model) pada masa sebelum dan selama krisis; (2) modifikasi model multifaktor mempunyai tingkat akurasi lebih tinggi daripada mean-variance model; (3) modifikasi model multifaktor dapat digunakan untuk pengambilan keputusan jual-beli saham pada pasar modal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) modifikasi model multifaktor menghasilkan return bulanan lebih tinggi daripada yang dihasilkan Treynors model, Sharpes model, Jensens model, Treynor Blacks model yaitu 4,2% dibanding minus 0,77 % untuk masa sebelum krisis dan 2,35% dibanding minus 0,74% untuk masa selama krisis. Modifikasi model multifaktor ini dapat memilih 35 dari 46 jenis saham atau 76% pada masa sebelum krisis dan 30 dari 46 jenis saham atau 65% pada masa selama krisis, yang memiliki return bulanan di atas return Sertifikat Bank Indonesia 1% per bulan. Treynor s model, Sharpes model, Jensen s model, Treynor Blacks model memilih 16 dari 46 jenis saham atau 38% yang memiliki return bulanan di atas return Sertifikat Bank Indonesia 1% per bulan baik untuk masa sebelum dan selama krisis, (2) modifikasi model multifaktor mempunyai tingkat akurasi lebih tinggi daripada mean-variance model pada tingkat signifikansi 0,002 untuk masa sebelum krisis dan 0,001 untuk masa selama krisis; (3) modifikasi model multifaktor dapat digunakan untuk pengambilan keputusan jual-beli saham pada pasar modal di Indonesia tercermin dari pembuktian hipotesis 1 dan hipotesis 2. Temuan penelitian: Temuan baru dalam penelitian ini, diberi nama teori modifikasi model multifaktor dengan notasi P(Ri)mmm,,yaitu kepanjangan dari predicted return saham i, menurut modifikasi model multifaktor. Karakteristik teori modifikasi model multifaktor ini: (1) fleksibel terhadap jumlah dan nilai estimasi variabel, terhadap jumlah data bulanan; (2) adaptif terhadap siklus bisnis, terhadap berbagai jenis saham, terhadap bermacam metode estimasi kesalahan prediksi; (3) data driven berarti validitas model ini sangat bergantung pada kualitas data input. Berikut ini formula dari teori modifikasi model multifaktor: P(Ri)mmm, t+1= [P(Pi)t+1 ,T1-C(Pi)t]/C(Pi)t + RMAPEt+1,T2 * Sign (Ep) Keterangan: P(Ri)mmm, t+1=return prediksi saham i dari modifikasi model multifaktor untuk bulan depan P(Pi)t+1=harga prediksi saham i,pada bulan ini T1=jumlah bulan data sebagai initial set untuk diregresi C(Pi)t =current price saham i, bulan ini RMAPE t+1= estimasi kesalahan return untuk bulan depan T2 = moving average n bulan Sign (EP) = -1, jika Ep < 0 ; Sign (Ep) = +1, jika Ep > 0 Ep = percentage error (PE) atau mean percentage error (MPE) masa lalu Dalil: Apabila P(Ri)mmm,t+1,> t+1 > 0 , keputusan adalah Beli Apabila P(Ri)mmm r+1 < 0 , keputusan adalah Jual Apabila P(Ri)mmm, ,t+1 = 0 , keputusan adalah Tahan Kesimpulan: Teori modifikasi model multifaktor dapat digunakan untuk memprediksi return saham bulanan lebih akurat dan untuk pengambilan keputusan jual-beli saham pada pasar modal.

Actions (login required)

View Item