SUKAMTO, 090515727 D (2013) TINDAKAN KOLEKTIF DAN IDENTITAS(STUDI GERAKAN SOSIAL KORBAN LUMPUR LAPINDODI PORONG SIDOARJO). Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2013-sukamto-22636-5.abst-k.pdf Download (64kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s3-2013-sukamto-22636-17full.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena Lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo sudah berlangsung sejak 29 Mei 2006 merupakan masalah bukan saja bersifat lokal, atau nasional, namun telah menjadi masalah Internasional. Kasus ini merupakan pergulatan antara tiga kekuatan yaitu Negara (State), Korporasi (Lapindo/Pasar/Modal) dan Masyarakat (Civil Society) atau korban Lumpur Lapindo. Di dalam Negara pada dasarnya terdiri dari berbagai komponen yaitu aparat ekskutif, legislatif dan yudikatif, aparat represif Negara dan aparat ideologis Negara. Sedangkan pihak korporasi baik itu kekuatan modal nasional dan modal internasional, sedangkan masyarakat dapat disebut masyarakat korban. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi evolusi bentuk-bentuk tindakan kolektif; bentuk-bentuk perlawanan korban Lumpur Lapindo, mendeskripsikan bentuk perlawanan dan negosiasi (negosiasi macam apa) antara korban dan Lapindo sebagai korporasi (corporate) maupun Negara (State), mendeskripsikan mengapa Negara tidak berdaya menghadapi korporasi serta bagaimana produksi identitas serta bermacam-macam identitas sebagai sarana aktualisasi diri, soliditas dan solidaritas kelompok. Secara teoretis melalui penelitian ini didapatkan pengetahuan baru tentang tindakan kolektif dan produksi identitas. Kontribusi teoretis yang didapat adalah sejumlah pengetahuan lokal, dengan keunikan karakteristiknya, tentu dalam relasi antara aktor-aktor kekuatan besar baik yang berupa kekuasaan Negara maupun kekuatan modal. Pengetahuan-pengetahuan lokal tersebut dicoba untuk ditarik garis benang merah atau persamaan-persamaan nilai, aktualisasi atau bahkan perilaku pada tataran nasional sampai dengan di tingkat internasional. Bentuk-bentuk negosiasi yang dilakukan oleh para korban adalah melalui perundingan, dialog, debat, demonstrasi; melawan dengan diam, merekayasa surat, menjebol tanggul, mengambil kesempatan dalam kesempitan, membohongi (ngibulin) kecil-kecilan, menghadang, memboikot, mengirimkan surat, mendatangi dengan perwakilan, mendatangi DPRD, DPR Prov, DPR Pusat, Camat, Bupati, Gubernur sampai dengan Presiden. Dalam pandangan rakyat, ternyata berbagai tindakan pemerintah lebih berpihak dan memenangkan korporasi. Hal ini tampak logis, tetapi sebenarnya telah menciderai perannya sebagai pelindung dan pembela rakyat
Item Type: | Thesis (Disertasi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 DIS.S.04/13 Suk t | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | tindakan kolektif, identititas, korban lumpur lapindo dan negara | |||||||||
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Sosial | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Dhani Karolyn Putri | |||||||||
Date Deposited: | 11 Oct 2016 01:38 | |||||||||
Last Modified: | 11 Oct 2016 01:38 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32717 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |