EFEK ANTIMALARIA SENYAWA FLAVONOID KULIT BATANG CEMPEDAK (ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG) PADA MORFOLOGI DAN AKTIVITAS BIOKIMIAWI PARASIT MALARIA

MARIA NINDATU (2008) EFEK ANTIMALARIA SENYAWA FLAVONOID KULIT BATANG CEMPEDAK (ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG) PADA MORFOLOGI DAN AKTIVITAS BIOKIMIAWI PARASIT MALARIA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2008-nindatumar-9679-dism05-k.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
32788.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria merupakan penyakit parasitik dengan prevalensi yang tertinggi di dunia. WHO melaporkan, 300—500 juta kasus klinis dan 1,5 juta kematian setiap tahunnya. Hampir setengah dari penduduk dunia berisiko terkena penyakit malaria, dimana mortalitas risiko tertingi dialami oleh anak-anak di bawah 5 tahun dan wanita hamil. Penanggulangan terhadap penyakit malaria saat ini menghadapi beberapa kendala, terutama oleh munculnya galur parasit yang resisten terhadap obat antimalaria yang ada dan belum ditemukannya vaksin antimalaria yang ideal. Oleh karena itu upaya untuk menemukan obat antimalaria baru yang memiliki target yang berbeda dengan obat malaria yang telah resisten saat ini merupakan prioritas utama program penanggulangan malaria. Artocarpus champeden Spreng. [sinonim A. integer (Thun) Merr], termasuk ke dalam suku Moraceae, banyak tumbuh baik di daerah tropis maupun subtropis di Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman ini umumnya dikenal dengan nama Cempedak , buahnya banyak dikonsumsi masyarakat dan kulit batangnya telah digunakan secara tradisional untuk mengobati demam, diare dan malaria. Tanaman ini mengandung senyawa golongan flavonoid yang memiliki khasiat antikanker, ant.iinflamasi clan imunomodulator. Penelitian pendahuluan terhadap kulit batang A. champeden telah dilakukan, dan ekstrak diklorometana dan metanoinya telah dibuktikan memiliki aktivitas antimalaria yang poten terhadap Plasmodium falciparum in vitro dan P. berghei ANKH in vivo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimalaria senyawa flavonoid yang diisolasi dari kulit batang A. champeden, khususnya pada morfologi dan aktivitas biokimiawi di vakuola makanan parasit malaria. Pemisahan ekstrak metanol dilakukan dengan kromatografi kolom vakum pada fase diam silika gel menggunakan pelarut kloroform-etil asetat, menghasilkan 5 fraksi utama. Isolasi senyawa hasil fraksinasi dengan kromatografi kolom, dan Kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif menggunakan fase normal dan fase terbalik (reverse phase) menghasilkan 1 senyawa, selanjutnya disebut ME1 dan 1 isolat yang mengandung flavonoid (ME2). Elusidasi struktur dengan analisis spektroskopi menunjukkan bahwa senyawa ME1 tersebut merupakan senyawa yang sudah ditemukan sebelumnya, yaitu morakhalkon A, sedangkan isolat ME2 mengandung senyawa flavonoid dari golongan khalkon. Uji aktivitas antimalaria terhadap senyawa Niorakhalkon A clan ME2 dan 3 senyawa flavonoid lainnya, yang diisolasi dari ekstrak diklorometana Sikloheterofilin, Artoindonesianin A2 dan R, pada biakan P. falciparum 3D7 in vitro menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tersebut menghambat pertumbuhan parasit secara bermakna, dengan IC50 masing- masing 0,28; 0,35; 0,08; 0,49 dan 0,53 pg/ml. Analisis morfologi parasit setelah diinkubasi dengan senyawa-senyawa Morakhalkon A, ME2, dan 3 senyawa dari ekstrak diklorometana A.champeden yaitu Sikloheterofilin, Artoindonesianin A-2 dan R menunjukkan adanya perubahan morfologi parasit dalam bentuk tropozoit yang terletak di luar eritrosit, pembengkakan vakuola makanan dan hemozoin yang berwarna hitam. Disamping itu, siklus pertumbuhan parasit ditemukan lebih lambat dibanding kelompok parasit yang ticlak diobati. Analisis ultrastruktur parasit menunjukkan tidak ditemukannya hemozoin pada kelompok parasit yang diinkubasi dengan senyawa Morakhalkon A dan ME2. Sedangkan kelompok parasit yang diinkubasi dengan Sikloheterofilin, Artoindonesianin A-2 clan R tidak memiliki perbedaan dengan kelompok kontrol Analisis aktivitas biokimiawi parasit di vakuola makanan dengan menggunakan uji hambatan degradasi hemoglobin dan uji hambatan pembentukan A-hematin in vitro (,3-hematin inhibition assay) menunjukkan bahwa semua senyawa menghambat proses degradasi hemoglobin. Namun, senyawa morakhalkon A dan ME2 juga dapat menghambat pembentukan ~3-hematin in vitro, seperti inhibitor spesifik, klorokuin. Hasil-hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa flavonoid yang diuji memiliki aktivitas antimalaria yang poten, melalui hambatan degradasi hemoglobin dan detoksifikasi heme serta mekanisme lain yang belum diketahui. Oleh karena itu, senyawa-senyawa tersebut sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obat antimalaria baru .

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKC KK Dis M 05/08 Nin e
Uncontrolled Keywords: Artocarpus champeden stembark, Plasmodium falciparum, flavonoids, antimalarial activity, morphologycal and biochemical assay.
Subjects: Q Science > QD Chemistry > QD415-436 Biochemistry
Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
R Medicine > RC Internal medicine > RC109-216 Infectious and parasitic diseases
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Matematika & IPA
Creators:
CreatorsNIM
MARIA NINDATUUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNoor Cholies Zaini, Prof.,Dr.UNSPECIFIED
Thesis advisorYoes Prijatna Dachlan, Prof.,Dr.,M.Sc.,drUNSPECIFIED
Thesis advisorSjafruddin, dr.,PhDUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 20 Jun 2017 18:55
Last Modified: 20 Jun 2017 18:56
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32788
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item