JUNI TRIASTUTI (2014) PENGARUH INDUKSI HIPERSALINITAS TERHADAP GANGGUAN PERKEMBANGAN DAN KEJADIAN KELAINAN PADA EMBRIO DAN LARVA IKAN NILA (Oreochromis niloticus L.) JATIMBULAN. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2014-triastutij-32901-11.inti-i.pdf Download (96kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar yang saat ini menjadi primadona karena kemampuannya untuk hidup di lingkungan yang kurang mendukung dan tingginya permintaan konsumen luar negeri sehingga dikembangkan di tambak udang yang tidak digunakan lagi. Ikan nila Jatimbulan merupakan salah satu galur unggulan baru yang dihasilkan oleh BPBAT Umbulan, Pasuruan yang diharapkan dapat digunakan sebagai sumber benih yang bermutu. Salah satu aspek dalam penentuan benih yang unggul adalah normalitas sehingga ketidakcacatan benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu pembenihan. Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui pengaruh salinitas tinggi pada perkembangan dan kejadian kelainan yang terjadi pada embrio dan larva ikan nila Jatimbulan yang berasal dari penetasan telur yang diinkubasi pada berbagai salinitas sebagai dasar untuk dilakukannya pembenihan di salinitas tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan salinitas (0, 5, 10, 15 dan 20 ppt) dan 4 ulangan. Data penelitian diolah menggunakan ANOVA yang selanjutnya dilakukan Uji Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi salinitas menurunkan daya tetas telur dan berpotensi dalam mempengaruhi perkembangan embryo sehingga diperoleh tahap perkembangan yang overlapping pada jam ke-4 hingga ke-22. Salinitas juga berpengaruh terhadap kelulushidupan larva ikan nila yang diinkubasi pada salinitas tinggi yang mendukung tingginya tingkat kelainan morfologi pada tahap larva. Kelainan yang terjadi pada tahap larva meningkat pada tahap juvenil tetapi variasi kejadian kelainan terbanyak pada tahap larva hingga tahap juvenil terjadi pada tulang. Peningkatan kejadian kelainan terutama pada tulang belakang didukung dengan meningkatnya jumlah sel apoptosis pada fase gastrula dan notochord. Salinitas 0 ppt hingga 15 ppt merupakan salinitas yang mampu ditoleransi oleh ikan nila Jatimbulan tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal, pembenihan pada salinitas 10 ppt lebih disarankan sebagai hasil terbaik pada penelitian yang dilakukan.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK DIS. M 10-14 Tri p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | nila jatimbulan, salinitas, kelulushidupan, tingkat penetasan, kelainan morfologi, perkembangan embryo dan larva, sel apoptotic | |||||||||
Subjects: | Q Science > Q Science (General) | |||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Matematika dan IPA (S3) | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | |||||||||
Date Deposited: | 06 Oct 2016 04:21 | |||||||||
Last Modified: | 06 Oct 2016 04:21 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32890 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |