DODY IRAWAN, 121414153018 (2016) FUNGSI MANTRA DALAM MASYARAKAT TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
FS.BI.24-16 Ira f.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Mantra dalam masyarakat Tanjungpinang merupakan sastra lisan yang masih digunakan oleh masyarakat pengguna aktif dalam kehidupan sehari-hari. Mantra dalam kehidupan tidak terpisahkan dengan masyarakat pengguna karena lahirnya mantra merupakan peran aktif dari masyarakat dalam proses penyebaran yaitu secara lisan atau mulut ke mulut. Penelitian ini mengkaji mantra masyarakat Tanjungpinang yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari mantra-mantra yang ada dalam masyarakat Tanjungpinang dan menemukan fungsi mantra dalam kehidupan masyarakat Tanjungpinang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor dengan metode Tracer Study kualitatif. Penelitian kualitatif berupa data lisan dari masyarakat yang ada di Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini mencari hubungan masa lampau mantra yang ditemukan saat ini. Data dalam penelitian ini diperoleh dari penuturan kembali dan wawancara yang melibatkan beberapa informan (penutur asli bahasa yang diteliti) yang berjumlah 14 informan yang berasal dari 4 kecamatan yang ada di Tanjungpinang yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Kecamatan Tanjungpinang Barat, dan Kecamatan Tanjungpinang Timur. Dalam penelitian ini ditemukan 81 mantra yang ada dalam masyarakat Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Mantra-mantra yang ditemukan memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari. Mantra dianggap benda sakral dengan daya magis yang mampu membantu keinginan pemantra agar terkabul. Mantramantra yang telah ditemukan memiliki 7 klasifikasi fungsi: pertama menundukkan manusia, kedua menundukkan roh halus/syetan, ketiga menundukkan hewan/binatang, keempat menundukkan tumbuhan, kelima menundukkan gejala alam, keenam permohonan kepada Tuhan/ Allah, dan ketujuh permohonan kepada magis. Diantara 81 mantra yang ditemukan, mantra menundukkan manusia dan mantra melaut adalah mantra yang paling sering digunakan karena mantra tersebut berhubungan langsung dengan manusia dan berkaitan dengan letak geografis masyarakat Tanjungpinang yang berada didaerah kepulauan dengan kegiatan seharihari sebagai nelayan. Mantra yang berasal dari dari kepercayaan animisme ternyata telah terjadi pergeseran yang disebabkan masuknya Islam di Masyarakat Tanjungpinang. Isi mantra yang ditemukan saat ini, bukan lagi isi mantra yang berasal dari kepercayaan animisme tetapi isi mantra tersebut telah mengalami adaptasi dengan ajaran Islam. Kepercayaan masyarakat tentang mantra sudah mulai luntur, hal ini disebabkan perubahan pola pikir dan masuknya pengaruh paham positivisme yang memandang segala sesuatu harus dapat dibuktikan secara empiris.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS.BI.24/16 Ira f | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Fungsi, Mantra, Masyarakat Tanjungpinang | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > PA Classical philology | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||
Date Deposited: | 22 Jun 2016 05:56 | ||||||
Last Modified: | 22 Jun 2016 05:56 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/33214 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |