Soewatoen (2015) Analisis Satuan Metode Activity Based Costing Dalam Evaluasi Tarif Pelayanan Kesehatan Di Era Jkn (Studi Kasus Pasien Stroke di Rumah Sakit Kristen Mojowarno). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (1MB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI .pdf Download (704kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK .pdf Download (624kB)
	Text (BAB 1) 4. BAB I PENDAHULUAN .pdf Download (645kB)
	Text (BAB 2) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA .pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. BAB III RERANGKA KONSEPTUAL .pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2023. Download (646kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. BAB IV METODE PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2023. Download (689kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2023. Download (686kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10. DATAR PUSTAKA .pdf Download (631kB)
	Text (LAMPIRAN) 11. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 7 February 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Rumah Sakit Kristen Mojowarno sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan menghasilkan jasa pelayanan yang multi produk, rasio konsumsi masing-masing produk berbeda dan biaya tak langsung signifikan oleh karena itu untuk menentukan tarif pelayanan dibutuhkan perhitungan biaya satuan di rumah sakit dengan Metode Activity Based Costing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perhitungan unit cost perawatan dan hasil perhitungan tarif pasien stroke menggunakan unit cost metode Activity Based Costing dibandingkan dengan tarif rumah sakit yang berlaku saat ini dan tarif INA CBGs. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dengan studi kasus. Berdasarkan hasil perhitungan dengan Metode Activity Based Costing diperoleh Unit Cost Rawat Jalan Rp. 749.705,-; Unit Cost UGD stroke ringan Rp. 664.093,-; stroke sedang Rp. 1.424.683,-; stroke berat Rp. 2.282.755,- Unit Cost Perawatan Kelas III stroke ringan Rp. 3.899.786; stroke sedang Rp. 5.874.646; stroke berat Rp. 7.892.496,- Unit Cost Perawatan Kelas II stroke ringan Rp. 4.859.510; stroke sedang Rp. 7.557.913; stroke berat Rp. 10.294.306. Unit Cost Perawatan Kelas I stroke ringan Rp. 6.097.530; stroke sedang Rp. 9.728.198; stroke berat Rp. 13.391.856. Unit Cost Perawatan VIP stroke ringan Rp. 10.953.150; stroke sedang Rp. 18.240.533; stroke berat Rp. 25.540.906 Unit cost HCU stroke ringan Rp. 3.710.121,-; stroke sedang Rp. 5.655.278; stroke berat Rp. 9.477.309 dan Unit Cost ICU stroke ringan Rp. 7.010.169; stroke sedang Rp. 10.605.350; stroke berat Rp. 17.727.429,-. Unit Cost perawatan masing-masing tingkat keparahan penyakit mempunyai selisih harga yang cukup material, hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat keparahan penyakit akan semakin panjang hari perawatan, maka semakin banyak menggunakan aktivitas pelayanan dan fasilitas pelayanan, sehingga semakin tinggi biayanya. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa tarif RS yang berlaku saat ini maupun hasil perhitungan menggunakan metode ABC untuk pasien stroke keduanya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding dengan tarif INA CBGs.

Actions (login required)

View Item