PENDEKATAN PROCESS TRAINING UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA DINI

JATI ARIATI, 090415311M (2006) PENDEKATAN PROCESS TRAINING UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA DINI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
3.pdf

Download (235kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-ariatijati-6580-01406.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh S adalah gangguan kesulitan belajar perkembangan yang nampak dalam koordinasi motorik, koordinasi perseptual¬motor, dan kemampuan bicara. Perkembangan S masih belum sebagaimana teman-teman seusianya, yaitu usia 4 tahun. S belum bisa melompat, belum bisa berjalan dengan baik, bermain lempar tangkap bola, dan belum bisa memegang alat tulis dengan benar, kalau berbicara artikulasinya tidak jelas, clumsy, kekurang pemahaman mengenai kesan tubuh (body image) dan lateralitas. S mengalami keterlambatan dalam penguasaan tugas-tugas perkembangannya. Serangan ini dipicu oleh adanya faktor genetik. S terinfeksi oleh virus Cytomegalovirus (CMV ) saat berada dalam kandungan atau selama masa prenatal. Informasi ini digali lebih mendalam melalui berbagai metode asesmen yaitu observasi, wawancara, analisis tugas, dan menggunakan berbagai data sekunder sebagai data pendukung. Asesmen menyatakan selain faktor utama yaitu faktor genetik, ada faktor lain yang turut mempengaruhi perkembangan S yaitu faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik adalah kondisi fisik S yang tidak terlalu kuat (sering sakit). Faktor sosial yaitu S tidak memiliki teman bermain yang seusia dan S kurang mendapat stimulasi terkait dengan kesulitan belajar yang dialaminya. Berdasarkan hasil asesmen, maka dicari alternatif intervensi yang bisa digunakan, salah satunya adalah process training. Pendekatan process training yang dipakai sebagai dasar rancangan intervensi adalah the phisiology readiness dari Getman, Kane, Halgren, dan Mc Kees. Rancangan intervensi bertujuan untuk melatih motorik kasar, motorik halus, kesadaran tubuh (body awareness), dan kemampuan perseptual-motor. Hasil dari intervensi menunjukkan ada peningkatan kemampuan S dalam koordinasi motorik kasar, koordinasi motorik halus, dan kemampuan kognitif serta koordinasi perseptual-motor, meskipun peningkatan tersebut tidak mencapai seluruh tujuan yang telah ditetapkan dalam pembuatan rancangan intervensi. Faktor penyebab dari kondisi ini adalah karena prinsip utama dalam pemberian stimulus adalah suasana bermain, sehingga pembarian stimulus-stimulus tersebut tidak dapat dipaksakan. Situasi saat pemberian stimulus juga turut berpengaruh. Banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh teman-temannya membuat perhatian S mudah teralih sehingga ia tidak konsentrasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu guru tidak bisa maksimal dalam mendampingi S karena harus memperhatikan siswa-siswa yang lain.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB Psycho Corner 014/06 Ari p
Uncontrolled Keywords: Kesulitan belajar
Subjects: A General Works > AS Academies and learned societies (General) > AS1-945 Academies and learned societies
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF721-723 Child Psychology
L Education > LB Theory and practice of education > LB5-3640 Theory and practice of education > LB1101-1139 Child study
Divisions: 11. Fakultas Psikologi
Creators:
CreatorsNIM
JATI ARIATI, 090415311MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorVeronikaSuprapti, Dra.,M.S.EdUNSPECIFIED
Thesis advisorNur Ainy Fardana N, N.,S.Psi,M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 05 Jun 2017 21:41
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34202
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item