Aris Arjanggi P, 030510558 (2007) SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN SEBAGAI ALAT BUKTI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 4 TAHUN 1996. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-arisarjang-6523-tmk520-s.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s2-2008-arisarjang-6523-tmk520-k.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

1. Kesimpulan a. Pendaftaran Hak Tanggungan adalah suatu rangkaian proses akan lahirnya Hak Tanggungan. Lahirnya Hak Tanggungan adalah pada hari tanggal buku tanah Hak Tanggungan yang sebelumnya dilakukan pendaftaran terlebih dahulu di Kantor Pertanahan dan salinannya berupa Sertifikat Hak Tanggungan diberikan kepada kreditor Apabila Hak Tanggungan tersebut belum didaftarkan maka Hak Tanggungan belumlah lahir sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya pendaftaran Hak Tanggungan tersebut juga menentukan dan sangat berpengaruh terhadap kedudukan kreditor pemegang Hak Tanggungan itu sendiri, yaitu akan menjadi kreditor preferen. Hak Tanggungan merupakan suatu hak jaminan kebendaan yang dengan demikian kedudukan kreditor terhadap kreditor lainnya sesama pemegang Hak Tanggungan terhadap obyek yang sama, akan bergantung dan ditentukan pula oleh saat pelaksanaan pendaftaran Hak Tanggungan. b. Fungsi dari pendaftaran Hak Tanggungan yang tercamtum dalam Pasal 14 UUHT ayat 1 sangat jelas yaitu bahwa Sertifikat Hak Tanggungan sebagai alat bukti guna membuktikan adanya Hak Tanggungan yang membebani suatu Hak Atas Tanah. Adapun yang berwenang menerbitkan sertifikat Hak Tanggungan tersebut adalah Kantor Pertanahan sebagai tindak lanjut pendaftaran Hak Tanggungan dan sebagai salinan dari buku tanah Hak Tanggungan. Dalam hal untuk pelaksanaan eksekusi Hak Tanggungan, sertifikat Hak Tanggungan ini juga bisa menjadi bekal kreditor pemegang Hak Tanggungan dalam melaksanakan eksekusi berdasarkan gosse akta dengan meminta fiat pengadilan. Grosse akta yang diberikan irah-irah di atasnya yang berbunyi DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA� tersebut mempunyai suatu kekuatan istimewa, yaitu seperti suatu kepetusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan tetap.

Actions (login required)

View Item