PENENTUAN LAMA BERLAYAR TERHADAP KESIAPAN MORIL PRAJURIT TNI AL PADA KAPAL PERANG REPUBLIK INDONESIA (KRI)

BAMBANG ISPRI BANDONO (2005) PENENTUAN LAMA BERLAYAR TERHADAP KESIAPAN MORIL PRAJURIT TNI AL PADA KAPAL PERANG REPUBLIK INDONESIA (KRI). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-bandonobam-6957-tps440-t.pdf

Download (487kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-bandonobam-6957-tps4407-ilovepdf-compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia pada umumnya dan TNI AL pada khususnya selalu berubah. Perubahan ini merupakan konsekuensi logis dari dinamika interaksi TNI AL dengan lingkungan strategik baik secara global, regional maupun internasional.TNI AL selaku komponen pembangunan menghadapi masa depan yang penuh dinamika dan ketidakpastian tersebut, menggunakan strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang selalu mampu mengantisipasi dan mengendalikan perubahan situasi. Oleh karena itu dituntut untuk tetap mampu memelihara dan mengembangkan kesiapsiagaan dan ketanggapan, guna mengantisipasi dampak negatif yang timbul sebagai dari akibat perubahan lingkungan.Kesiapsiagaan dan ketanggapan, disamping merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan tugas juga pencerminan jati diri dan naluri keprajuritan. Oleh karena itu, diseluruh jajaran TNI AL diharapkan dapat mewujudkannya. TNI AL adalah bagian integral dari TNI dan memiliki peran sebagai kekuatan pertahanan keamanan negara, melaksanakan fungsi selaku penindak dan pencegah awal terhadap setiap bentuk ancaman/gangguan di atau lewat laut, baik yang datang dari luar maupun dalam negeri. Sebagai kekuatan sosial bertindak selaku dinamisator dan stabilisator bersama-sama dengan kekuatan sosial lainnya, memikul tugas dan tanggung jawab mengamankan dan mensukseskan perjuangan bangsa dalam rangka mengisi kemerdekaan, serta meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk dapat melaksanakan tugas berat tersebut, TNI AL memiliki sarana pendukung yaitu Alat Sistim Utama berupa Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI. Oleh karena itu diperlukan juga personil pengawak yang cakap dan tangguh untuk mengoperasikan KRI tersebut. Kecakapan prajurit tidak akan dapat dicapai jika moril prajurit pengawak KRI tersebut tidak memenuhi kriteria. Karena pada dasarnya dinas di darat dengan di atas kapal sangatlah jauh berbeda, dinas di KRI memiliki tantangan yang cukup berat seperti mabuk laut, jam kerja yang tidak teratur, rasa rindu keluarga, sehingga akan membawa dampak yang negatif terhadap peronil pengawaknya.Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tugas pokok yang diembang , sangat tergantung kepada kualitas sumber daya manusia pengawaknya. Personil pengawak yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas moral, mental dan kemampuan dalam bidang keahliannya. Banyak terjadi kasus yang ada di lingkungan TNI AL terutama prajurit pengawak KRI, mulai dari kasus ringan sampai terjadinya bunuh diri, akibat dari tekanan psikologis dan berdampak pada penurunan moril prajurit pada saat melaksanakan operasi di luar pangkalan.Hal ini terjadi karena penentuan lama operasi KRI berlayar diluar pangkalan secara resmi belum ada aturannya. Sehingga penentuan lama berlayar KRI hanya berdasarkan kesiapan unsur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola penentuan lama berlayar KRI agar dapat dicapai kesiapan moril prajurit yang optimal. Dengan demikian dapat menjadi dasar dalam menentukan perintah berlayar atau perintah operasi KRI dan penentuan pola operasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada tingkat penurunan moril pada peningkatan masa berlayar, sehingga semakin lama KRI berlayar diluar pangkalan, akan semakin menurun moril prajurit pengawak KRI tersebut. Dengan mempertimbangkan hasil analisis ini disarankan adanya penelitian lanjutan untuk pembuatan model pola operasi KRI berdasarkan sektor patroli atau tugas khusus lainnya, sehingga keberangkatan KRI dari pangkalan awal sampai kembali ke pangkalan awal lagi dapat memenuhi standar kesiapan moril prajurit yang optimal.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TPS.44/07 Ban p
Uncontrolled Keywords: Determination Sail; Readiness Of Soldier Morale; Republic Of Indonesia Battleship; Indonesian Navy Sails to The Sea
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K1000-1395 Commercial law > K1150-1231 Maritime law > K1195-1223 Maritime social legislation
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
BAMBANG ISPRI BANDONONIM090114422-M
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHARYADI SOEPARTO, Dr. dr., DOR., MSc.UNSPECIFIED
Thesis advisorSUNARYO, Dr. dr., MS., MSc.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 2016
Last Modified: 06 Jun 2017 18:22
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34224
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item