PENGARUH DIET TINGGI GARAM (NaCl) TERHADAP RISIKO PATAH TULANG PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus norvegicus)

SUNARYO KUSUMO (2004) PENGARUH DIET TINGGI GARAM (NaCl) TERHADAP RISIKO PATAH TULANG PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus norvegicus). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-kusumosuna-6766-tkd12_0-k.pdf

Download (638kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bermula dari perhatian peneliti terhadap banyaknya kasus osteoporosis yang berakibat meningkatnya angka kejadian patah tulang yang sangat berpengarub terhadap produktivitas dan keadaan sosial ekonomi. Telah banyak peneliti yang menunjukkan bahwa pemberian diet dengan kadar garam (NaCl) tinggi berpengaruh terhadap kualitas manpun kuantitas tulang. Asupan tinggi garam (NaCl) menyebabkan peningkatan laju fhirasi ginjal. yang berakibat langsung terhadap peningkatan ekskresi nairium pada urin yang juga diikuti oleh peningkatan ekskresi kalsium win. Mekanisme utama inilah yang dianggap berpengarub terhadap keseimbangan kalsium plasma yang berujung pada penurunan kepadatan tulang dengan akibat penurunan kekuatan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruli pemberian diet tinggi garam (NaCI) terhadap risiko patah tulang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The Posttest Only Control Group Design. Penelitian dilakukan terhadap 40 ekor tdcus putih jantan (Rattus norvegicus) jenis wistar berumur 3 bulan yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol mendapat 2 ml aquades/200gr BB/hari (K!). Kelompok perlakuan mendapat larutan NaCl sebanyak 2 m1/bari dengan perincian dosis sebagai benicut : untuk kelompok perlakuan pertama dengan dosis 72 mg NaCl/200 gr BB /hari (K2), kelompok perlakuan kedua mendapat 144 mg NaCU200 gr BB/bari (K3) dan kelompok perlakuan ketiga mendapat 216 mg NaCl/200 gr BB/hari (K4), semuanya dibenlcan per oral. Setelah 8 minggu perlakuan, kepadatan tulang diukur pacia metafisis femur semua binatang cobs menggunakan alat ultrasound densitometri DBM Sonic 1200, ketebalan tulang kortikal diafisis tulang femur diukur melalui foto roentgen anteroposteriornya serta kekuatan tulang diukur dengan alat Unconfined Compressive Strength Machine Modified. Hasil penelitian menunjukkan rerata kepadatan tulang bagi kelompok kontrol adalah sebesar 1707,000 ± 40,383 m/det, sedang rerata ketebalan tulang kortikal dan rerata kekuatan tulang masing-masing 0,9589 ± 0,0394 mm dan 664,111 ± 17,446 Newton. Sementara itu, pada kelompok perlakuan NaCl 72 mg diperoleh rerata kepadatan tulang, rerata ketebalan tulang kortikal dan rerata kekuatan tulang adalah masing-masing sebesar 1667,000 ± 27,898 m/det, 0,9079 ± 0,0412 mm dan 609,714 8,499 Newton. Pada kelompok perlakuan NaCl 144 menghasilkan rerata kepadatan tulang, rerata ketebalan tulang kortikal serta rerata kekuatan tulang sebesar 1635,500 + 22,157 m/det, 0,8610 ± 0,0317 dan 589,900 + 15,707 Newton. Sedangkan pada kelompok perlakuan NaCl 216 mg didapatkan masing-masing 1602,5 + 24,897 m/detik, 0,833 ± 0,031 mm dan 570,5 ± 21,267 Newton untuk rerata kepadatan tulang, rerata ketebalan tulang kortikal serta rerata kekuatan tulang. Pada pengukuran lain didapatkan rerata respon kepadatan tulang, rerata respon ketebalan tulang kortikal dan rerata respon kekuatan tulang pada kelompok perlakuan 72 mg NaCl adalah 40,000 + 27,898 ni/det, 0,0510 ± 0,0412 mm dan 54,397 ± 8,499 Newton. Sedangkan pads kelompok perlakuan 144 mg NaCl diperoleh rerata respon kepadatan tulang, rerata respon ketebalan tulang kortikal dan rerata respon kekuatan tulang masing-masing sebesar 71,500 ±22,157 m/det, 0,0979 ± 0,0317 mm dan 74,211 ± 15,702 Newton. Sementara itu kelompok perlakuan 216 mg NaCl menunjukkan rerata respon kepadatan tulang, rerata respon ketebalan tulang kortikal dan rerata respon kekuatan tulang masing-masing sebesar 104,500 ± 24,897 mldet, 0,1259 ± 0,0312 nom dan 93,611 ± 21,267 Newton. Hasil penelitian selanjutnya disajikan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan analisis multi varians yang dilanjutkan dengan uji beds (pairwise comparisons). Hasil analisis menunjukkan semua kelompok hewan coba yang diberi garam (NaCl) mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap kontrol (p<0,05). Dari uji beda didapatkan juga adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok perlakuan yang mendapat garam (NaCI) 72 mg dengan 144 mg dan 216 mg (p>0,05) serta antara perlakuan dengan 144 mg dengan 216 mg (p<0,05). Analisis uji Equality of Group Means, didapatkan nilai perbedaan yang sangat bennakna dengan pemberian NaCl dalam respon kepadatan tulang, respon ketebalan tulang kortikal maupun respon kekuatan tulang dengan p=0,000 (p<0,05) untuk respon kepadatan tulang dan respon kekuatan tulang serta p=0,001(p<0,05) untuk respon ketebalan tulang. pada uji diskriminan dengan stepwise statistics didapatkan bahwa respon kepadatan tulang akan muncul lebi lulu disusul respon ketebalan tulang pad a pemberian diet tinggi garam (NaCl)(p<0,05). Dan basil analisis regresi linier didapatkan persamaan linier yang menyatakan besarnya pengaruh setiap pemberian 1 mg garam (NaCl) terhadap penurunan kecepatan bantaran gelombang suara melalui tulang sebesar 0,479 m/detik, penurunan ketebalan tulang kortikal sebesar 0,001 milimetcr serta penurunan kekuatan tulang sebesar 0,416 Newton. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian diet tinggi garam (NaCI) menyebabkan peningkatan risiko patah tulang dan peningkatan dosis pemberian garam (NaCl) secara langsnng akan diikuti oleh peningkatan risiko patah tulang. Akan tetapi masih sangat diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode dan media pengukuran yang lain sebagai pembanding terutama agar diketahui seberapa besar dosis garam (NaCI) asupan yang mampu meningkatkan risiko patah tulang.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD 12/07 Kus p FULLTEXT TIDAK TERSEDIA
Uncontrolled Keywords: salt (sodium chloride) intake, bone strength, bone density, fracture risk.
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM214-258 Diet therapy. Dietary cookbooks
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
SUNARYO KUSUMOUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDjoko RoeshadiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 24 Oct 2016 17:14
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34347
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item