EFEK PEMBERIAN ISOFLAVONOID TERHADAP KADAR MDA PLASMA DARAH DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA A. CAROTIS COMMUNIS TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIBERI STRESSOR : PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

Djoko Legowo, 099913298M (2002) EFEK PEMBERIAN ISOFLAVONOID TERHADAP KADAR MDA PLASMA DARAH DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA-MEDIA A. CAROTIS COMMUNIS TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIBERI STRESSOR : PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-legowodjok-7756-tkd010-k.pdf

Download (448kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tingginya kadar isoflavonoid dalam kandungan diet tradisional pada penduduk di negara-negara Asia, diyakini merupakan faktor penentu yang menyebabkan rendahnya insiden kematian yang disebabkan oleh Penyakit Kardivaskular Atherosklerosis (PKVAS) di wilayah ini (Papas, 1999). Berbagai penelitian in vitro melaporkan bahwa selain berpotensi sebagai antioksidan, isoflavonoid juga memiliki berbagai potensi biologis lainnya seperti, antiproliferatif, antihipertensif, antimutagenik, serta efek estrogenik dan antiestrogenik lemah (Knight et al., 1999; Kelly et al., 1998). Namun demikian, hingga saat ini masih sangat jarang penelitian yang melaporkan potensi isoflavonoid secara in vivo, khususnya terhadap sister kardiovaskular. Radikal bebas terbukti terlibat dan mendasari lebih dari 100 jenis penyakit dan gangguan, termasuk atherosklerosis. Bahkan diyakini bahwa, radikal bebas baik secara langsung maupun melalui peroksidasi LDL serta semua produk metabolitnya (seperti, MDA), merupakan faktor utama penyebab cedera endotel, dimana diketahui bahwa cedera endotel merupakan faktor kunci yang dapat memicu proses atherogenesis berikutnya, yang pada tahap awal dapat diamati dengan meningkatnya ukuran ketebalan tunika intima media (intima-media thickness/IMT) pembuluh darah (Constantinides, 1994; Navab et al., 1996; Halliwell dan Guetteridge, 1998). Bila hipotesis yang menyatakan bahwa atherosklerosis dapat timbul akibat radikal bebas dan ketidakseimbangan sistem pertahanan antioksidan tubuh adalah benar, maka suplemen antioksidan, seperti isoflavonoid merupakan tindakan pencegahan yang utama (Wijaya, 1996). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang bertujuan untuk menguji secara in vivo potensi atheroprotektif dari isoflavonoid, dengan cara mengukur kadar MDA darah. dan ketebalan tunika intima-media (IMT) arteri carotis communis, pada tikus putih jantan yang diberi stressor (swimming stress). Dengan menggunakan rancangan penelitian postest-only control group design, sebanyak 40 ekor tikus putih (rattus novergicus) jantan strain Wistar dengan berat rata-rata 200 gram, dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu P0; P1; P2; P3; dan P4, masing masing kelompok kontrol (hanya diberi placebo); kelompok yang hanya diberi isoflavonoid 0.7 mg/ekor; kelompok yang hanya diberi stressor; diberi stressor dan isoflavonoid 0.7 mg/ekor; diberi stressor dan isoflavonoid 1.4 mg/ekor. Perlakuan diberikan setiap hari selama 30 hari. Pada hari ke 30 seluruh hewan coba dikorbankan dan dilakukan pengambilan data. Kadar MDA diukur dengan metode TBARS dan tebal a. caortis communis diukur dengan mikrometer yang telah ditera. Berdasarkan hasil uji anova satu arah yang dilanjutkan dengan uji LSD diketahui bahwa, terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0.01) kadar rata-rata MDA plasma darah dan IMT a. carotis communis diantara kelompok perlakuan. Pada kelompok yang diberi stressor (P2, P3 dan P4), pemberian isoflavonoid terbukti signiflkan (p < 0.05) dapat mencegah peningkatan kadar MDA darah dan- penebalan tunika intimamedia a. carotis communis. Melalui hasil uji korelasi Pearson diketahui terdapat korelasi yang nyata antara peningkatan kadar MDA plasma darah dengan ukuran IMT a. carotis communis (r = 0.711; 0.50 < p < 0.84) pada harga = 0.05. Dari peneltian ini dapat disimpulkan bahwa, stressor (swimming stress) dapat menyebabkan peningkatan MDA dan penebalan pada tunika intima-media a. carotis communis. Pemberian antioksidan isoflavonoid dengan dosis 0.7 mg/ekor dan 1.4 mg/ekor, terbukti dapat mencegah peningkatan kadar MDA plasma darah dan penebalan tunika intima-media a. carotis communis pada tikus putih jantan yang diberi stressor. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang (1) potensi in vivo pemberian antioksidan isoflavonoid, dengan mengukur variabel tergantung yang lebih spesik seperti, kadar radikal bebas atau LDL-Ox plasma darah; (2) pengaruh peningkatan MDA plasma darah terhadap cedera endotel dan penebalan pembuluh darah.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD 01/08 Leg e (FILE FULLTEXT TIDAK TERSEDIA)
Uncontrolled Keywords: Efek Pemberian, Isoflavonoid, Kadar MDA, Plasma Darah, Ketebalan Tunika Intima-Media A.Carotis Communis, Tikus Putih Jantan Yang Diberi Stressor
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA2001-2040 Plasma engineering. Applied plasma dynamics
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
Djoko Legowo, 099913298MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAri Gunawan, Prof. . dr., PhDUNSPECIFIED
Thesis advisorAbdoel Kamid Iskandar, , dr., MS.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 21 Sep 2016 00:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34352
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item