ROFINUS MAN, 090515772M (2007) JARINGAN SOSIAL KOMUNITAS PERANTAU (Studi Jaringan Social sebagal States)! Survival Komunitas Perantau Kota Komba-Manggarai-Flores-NTT di Surabaya). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (563kB)
	Text (FULLTEXT) ts 30-07 man j.pdf Download (4MB)

Abstract

Arus urbanisasi yang terjadi di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, telah terjadi peningkatan yang begitu cepat. Peningkatan arus urbanisasi merupakan suatu proses perpindahan orang-orang dari desa ke kota dalam rangka memperbaiki nasib dan mencari penghidupan yang lebih layak. Berkaitan dengan hal tersebut di atas berbagai kajian yang berhubungan urbanisasi sudah banyak dilakukan oleh para peneliti. Namun dari kajian tersebut belum banyak atau masih langkah menggunakan analisis jaringan sosial sebagai bagian dari modal sosial untuk memahami kehidupan kaum urban. Fokus dari penelitian ini ingin membahas tentang proses pembentukan, factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan, bentuk dan fungsi jaringan sosial komunitas Kota Komba di Surabaya. Jaringan sosial yang dimaksudkan adalah jaringan sosial informal yang dibangun oleh para perantau dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapinya sekaligus memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Dalam hal jaringan sosial tersebut akan nampak bagaimana para perantau baik sebagai anggota maupun sebagai komunitas mengembangkan dan menjaga relasi-relasi sosial dengan sesama perantau se daerah asal di tempat perantauan, yang berbasis jaringan sosial sebagai sarana untuk meningkatkan daya tahan komunitas baik dari segi ekonomi maupun dari segi sosial. Dalam kerangka mencapai tujuan studi lapangan maka pendekatan kualitatif dipakai sebagai metode penelitian. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi. Teknik penentuan informan dilakukan dengan cara menentukan informan kunci. Analisis data menggunakan metode reduksi data dan sajian data. Sedangkan lokasi penelitian yang menjadi unit kajian ditentukan di komunitas Kota Komba di Surabaya. Sebab, tingkat komunitas bisa dipahami sebagai komunitas yang masih kuat dengan jaringan sosialnya. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa jaringan sosial yang dibentuk anggota komunitas mempunyai peran yang cukup penting dalam dinamika kehidupan komunitas perantau. Proses pembentukan jaringan sosial komunitas dimotivasi oleh kebutuhan akan solidaritas sosial dan ekonomi komunitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan jaringan sosial adalah faktor internal dan ekternal komunitas. Faktor internalnya, yaitu, bertujuan untuk mengikat semua anggota dalam satu komunitas dan kesamaan kepentingan. Faktor eksternalnya, yaitu, ketidakmampuan organisasi sebelumnya memenuhi kebutuhan anggota dan masalah ekonomi, khususnya masalah pekerjaan. Bentuk dari jaringan sosial ini bersifat horisontal dan vertikal. Jaringan horisontal didasari oleh hubungan kekerabatan dan hubungan pertemanan. Sementara jaringan sosial vertikal lebih merupakan hubungan kekerabatan dan perbedaan pendapatan ekonomi. Sedangkan fungsinya bertujuan mempertahankan solidaritas sosial dan ketahanan ekonomi komunitas. Kelangsungan jaringan sosial sangat tergantung pada hubungan saling percaya. Jaringan sosial dan mutual trust ini yang menjembatani, menyatukan, dan memfasilitasi anggota dalam rangka mempertahankan solidaritas sosial dan ketahanan ekonomi komunitas. Di lain pihak sebagai sarana penggerak dinamika kehidupan komunitas perantau Kota Komba di Surabaya.

Actions (login required)

View Item