RATNA MUSLICHAH, 090410772L
(2006)
UPAYA PENGEMBANGAN PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN LUMAJANG.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Kualitas pelayanan antenatal merupakan pintu masuk dan ujung tombak peningkatan kesehatan ibu serta merupakan daya ungkit yang besar terhadap penurunan angka kematian ibu. Saat ini cakupan pelayanan antenatal masih tergolong rendah dan kurang bagus baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Hal tersebut disebabkan oleh karena terbatasnya pengetahuan, keterampilan, sarana yang tersedia serta masih rendahnya penggunaan sarana institusi oleh masyarakat. Cakupan pelayanan antanatal di Kabupaten Lumajang saat ini secara kuantitas sudah cukup bagus namun dari segi kualitas masih dirasa kurang bagus, sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan harapan tingkat perlindungan ibu hamil semakin tinggi dan angka kematian ibu dapat ditekan seminimal mungkin. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk merumuskan upaya pengembangan program pelayanan antenatal di Kabupaten Lumajang sedangkan tujuan khususnya adalah : (1) Menganalisis karakteristik ibu hamil (pendidikan, pengetahuan, penghasilan keluarga dan sikap), (2) Menganalisis pemenuhan kebutuhan ibu hamil (informasi perawatan kehamilan, keterjangkauan layanan, pilihan layanan, layanan yang aman, kerahasiaan, perlakuan yang nyaman dan keberlanjutan layanan), (3) Menganalisis kepuasan pelanggan, (4) Menganalisis karakteristik bidan (pengetahuan, komitmen dan motivasi), (5) Menganalisis pemenuhan hak bidan (pembinaan dan supervisi, informasi yang up to date, pelatihan dan pengembangan, pemenuhan sarana dan prasarana), (6) Menganalisis dukungan lintas sektor dan masyarakat, (7) Menganalisis proses pelaksanaan pelayanan antenatal, pencatatan dan pelaporan, cakupan K1, K4 dan drop out K4, (8) Menganalisis pengelolaan program pelayanan antenatal oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Bidan. Penelitian ini adalah merupakan penelitian yang bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil (138 orang), bidan (22 orang), kepala puskesmas (2 orang) dan pengelola program KIA ditingkat Kabupaten (1 orang). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling (pengambilan sampel secara acak. Hasil penelitian ini menunjukkan 77,27% ibu hamil di Puskesmas Randuagung berpendidikan sangat rendah (buta huruf dan SD), 50% di Puskesmas Yosowilangun. dengan penghasilan keluarga yang rendah yaitu 69,700/0 ibu hamil/keluarganya di Randuagung berpenghasilan <Rp 500.000/bulan dan di Yosowilangun 54.84% berpenghasilan Rp 500.000-Rp 1.000.000/bulan. Akan tetapi tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kehamilan dan layanan antenatal baik di Puskesmas Randuagung maupun Yosowilangun adalah baik. Untuk pemenuhan kebutuhan ibu hamil berdasarkan penilaiannya terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan di Puskesmas Randuagung adalah baik (3,05) dan di Puskesmas Yosowilangun sangat baik (3,29). Dengan rata-rata ibu hamil tidak puas terhadap layanan bidan di Puskesmas Randuagung (0,96) dan di Puskesmas Yosowilangun dirasakan puas (rata-rata 1,01). Berdasarkan hasil analisis dengan diagram kartesius maka di Puskesmas Randuagung didapatkan 2 (dua) faktor yang berada pada posisi di kuadran I yaitu faktor kemudahan layanan dan faktor keberlanjuutan layanan, dimana kedua faktor tersebut merupakan masalah yang harus mendapatkan prioritas utama dalam pemecahannya. Mengenai pengetahuan bidan di Puskesmas Randuagung 48% cukup baik dan 55% bidan di Puskesmas Yosowliangun berpengetahuan baik sedangkan komitmen bidan dalam melaksanakan program pelayanan antenatal di Puskesmas Randuagung 42% baik dan 60% bidan di Puskesmas Yosowilangun yang komitmennya baik. Motivasi yang menunjukkan bahwa semua bidan di Puskesmas Randuagung motivasinya kurang dan di Puskesmas Yosowilangun 70% motivasinya tinggi. Mengenai pemenuhan hak bidan terhadap supervisi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan berlangsung kurang baik yaitu di Randuagung 91,67% bidan merasa pemenuhan haknya kurang baik dan di Yosowilangun sebesar 80%. Sedangkan pemenuhan hak bidan oleh Kepala puskesmas pada kedua puskesmas tersebut berlangsung baik. Dan kedua puskesmas tersebut pelaksanaan pemenuhan hak bidan berlangsung kurang baik yaitu 69,45% bidan di Puskesmas Randuagung menyatakan haknya kurang terpenuhi sedangkan di Puskesmas Yosowilangun 53,33%. Demikian juga dengan dukungan lintas sektor dan masyarakat yang masih kurang baik dan hanya mencapai 40,28% di Puskesmas Randuagung dan 41% di Puskesmas Yosowilangun. Proses pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas Randuagung maupun Yosowilangun berlangsung cukup baik demikian juga dengan kegiatan pencatatan dan pelaporannya, sedangkan untuk cakupan Kl masih terdapat ibu hamil yang berkunjung lebih dari 12 minggu baik di Puskesmas Randuagung maupun Yosowilangun. Pengelolaan program antenatal oleh Dinas Kesehatan berlangsung cukup baik (77.78%) akan tetapi dalam penyediaan sistem dan penilaian pelaksanaan program masih kurang baik (50%). Demikian juga dengan pengelolaan program oleh Kepala Puskesmas berlangsung cukup baik (66,67%). Sedangkan pengelolaan program oleh bidan di Puskesmas Randuagung dilaksanakan dengan cukup baik (63,10%) dan di Puskesmas Yosowilangun berlangsung baik (80,71%). Upaya pengembangan program pelayanan antenatal perlu dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas, terutama di Puskesmas yang cakupan K4-nya rendah. Upaya tersebut adalah : melakukan inovasi program, upaya terobosan. meningkatkan kerja sama dan dukungan lintas sektor dan masyarakat, penilaian terhadap pelaksanaan petunjuk tekhnis dan SOP, memberikan reward dan punisment, melakukan pembahasan terhadap temuan masalah serta melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bidan.
Actions (login required)
|
View Item |