JOICENDA NAHUMURY, 090315069M (2007) PENGARUH TOTAL AKTIVA, JUMLAH SEKURITAS, PERPUTARAN PORTOFOLIO, LABA/RUGI OPERASI, DAN OPINI AKUNTAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PRODUK REKSA DANA DI INDONESIA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2008-nahumuryjo-7939-tea03_0-k.pdf Download (566kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-nahumuryjo-7735-tea03_08-min.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sebagai alat utama untuk mengkomiurikasikan informasi keuangan, laporan keuangan harus direalisasikan pada saat yang tepat. Ketepatan waktu laporan keuangan mempengaruhi nilai laporan keuangan itu sendiri. Jika informasi tidak tersedia pada saat dibutuhkan, maka kehilangan relevansi dan berkurang nilainya, bahkan tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Salah satu alasan utwna mengapa ter adi penundaan realisasi laporan keuangan adalah laporan keuangan harus diaudit oleh auditor independen sebelum dipublikasikan. Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan auditor dinamakan audit delay. Umumnya nilai informasi laporan keuangan akan menurun sejalan dengan semakin panjangnya waktu yang diperlukan auditor untuk memeriksa laporan keuangan. Karena para pemakai yang kompetitif mendapatkan informasi dari sumber pengganti yang lain. Penelitian empiris sebelumnya mendokumentasikan bahwa perusahaan dengan audit delay yang panjang diidentikkan dengan perusahaan yang lebih kecil, bukan industri finansial, mempunyai extraordinary items, sering memperoleh opini akuntan yang qualified, mengeluarkan audit fee yang tinggi, lemahnya pengendalian intern, dan sering melaporkan rugi. Audit delay pada perusahaan finansial ditemukan secara signifikan lebih singkat dibanding perusahaan non finansial. Penyebabnya sistem akuntansi di perusahaan finansial telah diotomatisasi dan tersentralisasi lebih baik serta memiliki aktiva tetap dan persediaan yang kecil. Berlawanan dengan perusahaan manufaktur atau non finansial memiliki lebih sedikit sistem akuntansi dan internal control yang tersentralisasi, beragam transaksi serta memiliki aktiva tetap dan persediaan yang lebih besar. Karena audit delay dapat mempengaruhi ketepatan waktu pengumuman earnings, mengetahui penyebab audit delay akan memperluas pemahaman mengenai ketepatan waktu realisasi laporan keuangan. Penelitian ini dimotivasi setidaknya oleh 2 kondisi. Pertama, adanya fenomena bahwa proses akuntansi yang simple mengakibatkan pengauditan laporan keuangan Reksa Dana membutuhkan waktu lebih singkat dibanding deadline penyerahan laporan keuangan Reksa Dana audited sebagaimana disyaratkan oleh BAPEPAM-LK. Kedua, berdasar literatur audit delay yang telah dipublikasikan, penelitian audit delay khususnya pada bidang Reksa Dana sejauh ini belum ditemukan dan belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memperluas pemahaman faktor penyebab audit delay pada industri finansial khususnya Reksa Dana. Dengan menggunakan 202 dan 117 sampel laporan keuangan yang audited untuk 2 tahun penelitian 2005 dan 2006, penelitian ini menguji pengaruh total aktiva, jumlah sekuritas, perputaran portofolio, laba/rugi operasi dan opini akuntan terhadap audit delay pada produk Reksa Dana. Data penelitian utamanya diperoleh dari Biro Pengembangan Investasi BAPEPAM-LK. Proses olah data menggunakan program SPSS versi 11.5 dengan mengimplementasikan analisa regresi linier berganda. Pengaruh masing-masing variabel independen atas audit delay diuji dengan t-test sementara pengaruh seluruh independent variable secara serempak (simultan) digunakan uji F (ANOVA) Secara umum, hasil pengujian mengindikasikan bahwa semua variabel eksplanatori signifikan mempengaruhi audit delay secara simultan. Indikator yang paling dominan mempengaruhi audit delay adalah perputaran portofolio, berpengaruh pada ke dua tahun penelitian, sementara total aktiva hanya berpengaruh pada tahun 2005 dan laba rugi berpengaruh hanya di tahun 2006. Variable lainnya tidak mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit laporan keuangan Reksa Dana. Rendahnya adjusted R2 dalam temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa hanya sedikit kemampuan variabel indikator penelitian dapat menjelaskan audit delay. Ini menandakan dalam penelitian ini audit delay tidak mudah diprediksi dengan jenis informasi yang telah dipublikasikan. Kemungkinan akan lebih predictable jika dimasukkan indikator tambahan diantaranya seperti kualitas pengendalian intern, kompleksitas operasi Reksa Dana dan pelaksanaan pekerjaan audit di awal dan akhir tahun, serta indikator audit fee. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa the client service theories dapat dibuktikan hanya pada tahun 2005 dan hanya oleh dua variabel saja yaitu total aktiva dan perputaran portofolio. Jumlah sekuritas tidak dapat membuktikan asumsi teori tersebut. Hasil penelitian ini khususnya bagi auditor dapat dimanfaadm guna melakukan audit lebih efisien dan efektif untuk memperoleh laporan audit tepat waktu, sedangkan untuk BAPEPAM-LK sebagai badan regulasi pasar modal di Indonesia, hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meninjau kembali batas waktu penyerahan laporan keuangan Reksa Dana yang audited. Hasil penelitian mengindikasikan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengauditan pada laporan keuangan Reksa Dana hanya berkisar kurang lebih 45 - 52 hari, sehingga penetapan 90 hari setelah tanggal neraca sudah tidak ideal lagi. Pada akhirnya, hasil ini direferensikan bagi peneliti berikutaya dalam mengembangkan penelitian di bidang Reksa Dana.

Actions (login required)

View Item