EMI RAHMAWITI, 0999 (2003) UPAYA MENGHILANGKAN AKTIVITAS-AKTIVITAS TIDAK BERNILAI TAMBAH DALAM PROSES FABRIKASI DI DIVISI KAPAL PERANG PT. PAL INDONESIA SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2008-rahmawitie-6850-te3007-t.pdf Download (372kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-rahmawitie-6850-te3007.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Setiap perusahaan berusaha mencapai tujuan-tujuannya melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Aktivitas-aktivitas dalam perusahaan selalu mencakup aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah. Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang diperlukan untuk menjalankan operasi bisnis, sehingga dapat memuaskan pelanggan dan meningkatkan laba. Sedangkan aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak diperlukan dan harus dihilangkan dari dalam proses bisnis karena menghambat kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, upaya untuk menghilangkan aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah dilakukan dengan menggunakan pendekatan aktivitas, yaitu pendekatan activity-based management (ABM). Dalam pendekatan ini ditekankan bahwa sebuah aktivitas tidak bernilai tambah secara otomatis akan hilang apabila semua pemicu (aktivitas tidak bernilai tambah tersebut) telah dihilangkan. Kajian teoritis dari konsep ABM, dalam penelitian ini selanjutnya menghasilkan tiga proposisi yang kemudian diterapkan dalam suatu proses, yaitu proses fabrikasi di Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia. Dengan menggunakan metodologi studi kasus dan teknik analisis yang mengacu pada ketiga proposisi tersebut, diketahui bahwa dalam proses fabrikasi di Divisi Kapal Perang telah terjadi aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah seperti berikut: (1) aktivitas pemindahan (moving),(2) aktivitas penungguan (waiting), (3) aktivitas pengulangan kerja (rework), (4) aktivitas pemeriksaan (inspecting), dan (5) aktivitas penyimpanan (storing). Dari hasil analisis yang dilakukan, kemudian diketahui bahwa akar penyebab masalah yang memicu terjadinya aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah tersebut adalah karena sistem manajemen PT. PAL Indonesia yang kurang baik, yang tercermin dalam struktur dan mekanisme kerja yang juga kurang baik. Selanjutnya, berusaha menghilangkan akar penyebab masalah tersebut merupakan alternatif upaya yang dilakukan untuk menghilangkan aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah dalam proses fabrikasi di Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia.

Actions (login required)

View Item