FITHRI CHOIRUNNISA SIREGAR, 090415319 M (2006) PENINGKATAN ADAPTIVE SKILLS DENGAN BEHAVIORAL � FAMILY THERAPY PADA ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2008-siregarfit-6426-004_06a-k.pdf Download (333kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-siregarfit-6426-004_06.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Rancangan intervensi ini menerapkan terapi perilaku dengan metode behavioral-family therapy, pada kasus anak retardasi mental ringan, agar dapat meningkatkan adaptive skills pada anak. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam upaya meningkatkan adaptive skills pads anak adalah konsep teori dari Forgatch dan Patterson (1998) yang menyatakan bahwa, teori behavioral family percaya bahwa perilaku anak yang bermasalah terbentuk karena faktor lingkungan yang tidak menentu, khususnya pada saat diperlukannya kontrol dari orangtua. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memperoleh latihan untuk menciptakan level yang adequat mengenai perilaku disiplin, adanya monitor perilaku, penyelesaian masalah keluarga, dan memberikan dorongan semangat untuk perkembangan perilaku prososial (Wagner, 2003:287). Subyek adalah anak perempuan, saat ini berusia 12 tahun 10 bulan dan telah terdaftar sebagai siswa kelas I di salah satu SMP swasta di Surabaya. Dari hasil tes inteligensi yang telah dilakukan, anak diklasifikasikan mengalami Retardasi Mental Ringan dengan IQ 54. Sedangkan hasil assesment, observasi, wawancara, dan tes proyektif (grafis), menunjukkan hambatan anak dalam penyesuaian diri, khususnya yang berkaitan dengan fungsi intelektual. Tiga tahapan behavioral family therapy untuk melatih keluarga khususnya ibu dalam memberikan dukungan dan bimbingan yang dapat meningkatkan adaptive skills, meliputi konseling keluarga, training untuk keluarga, dan evaluasi. Langkah-langkah ini dilaksanakan dengan bertujuan untuk memberi kesadaran dan pemahaman orangtua akan kondisi anak, kemudian secara bersama-sama meningkatkan kemandirian, komunikasi, sosial-interpersonal, self awareness dan problem solving, serta aktifitas belajar yang dapat mendukung pen ingkatan functional academics skills dan social-interpersonal skills anak. Hasil checklist kegiatan di evaluasi dan diberi penguatan agar tetap terpelihara. Didapatkan 3 peningkatan kelima area yang mendapatkan intervensi khususnya pada Kemandirian dan Sosial-Interpersonal. Saran yang dapat diberikan untuk intervensi selanjutnya adalah : a. dengan menggunakan pendekatan cognitive-behavioral therapy diperlukan langkah-langkah yang tepat, terarah untuk disesuaikan dengan kondisi dan situasi keluarga retardasi mental ringan yang umumnya berada dalam ekonomi dan sosial yang rendah sehingga dapat bermanfaat dalam mencapai target perilaku yang diinginkan, b. Mengikutsertakan intervensi terhadap instansi pendidikan agar lebih menunjang peningkatan adaptive skills anak retardasi mental ringan yang bersekolah.

Actions (login required)

View Item