Soehendro, 090410807 (2006) KANDUNGAN TIMBAL DALAM DARAH DAN DAMPAK KESEHATAN PADA PENGEMUDI BUS KOTA AC DAN NON AC DI KOTA SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-soehendro-6385-tka790-k.pdf Download (597kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-soehendro-6385-tka7907.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Di Indonesia, kurang lebih 70 % pencemaran udara perkotaan termasuk Surabaya disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Timbal merupakan salah satu bentuk bahan partikel yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Pencemaran udara akibat timbal berdampak negatif pada lingkungan maupun kesehatan manusia. (Parlan, 2004). Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif (Mukono, 1997). Di Surabaya terdapat bus AC sebanyak 19 dalam keadaan baik, 2 rusak ringan, 1 rusak berat (Perum DAMRI, 2005). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kandungan timbal dalam darah dan dampak kesehatan pada pengemudi bus kota AC dan bus kota non AC di Kota Surabaya. Manfaat penelitian ini sebagai bahan rujukan bagi pengambil kebijakan dalam pengawasan dan pengendalian dampak pencemaran udara, khususnya akibat aktivitas transportasi serta sebagai bahan rujukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam perlindungan awak bus terhadap bahaya pencemaran udara. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional yang dilakukan secara cross sectional pada pengemudi bus kota di jalur padat lalulintas. Penelitian ini dilakukan di Kota Surabaya, pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah pengemudi bus kota DAMRI kendaraan di Kota Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah pengemudi bus kota DAMRI di Kota Surabaya, dimana sampel dibagi 2 kelompok yaitu bus kota non-AC pada jurusan Purabaya-Darmo-Indrapura (P 1) dan bus kota AC (P 1-AC) jurusan yang sama. Besar sampel yang diambil adalah 30 orang dengan perincian 15 orang pengemudi bus kota AC dan 15 orang pengemudi non AC. Teknik analisis data menggunakan uji-t 2 sampel bebas dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan timbal udara dalam bus kota non AC berkisar antara 0,0015 mg/m3 sampai dengan 0,0032 mg/m3 dan rata-rata sebesar 0,00286 mg/m3. Kandungan timbal udara dalam bus kota AC berkisar antara 0,0013 � 0,0015 mg/m3, dan rata-rata sebesar 0,00143 mg/m3. Kandungan timbal dalam darah pengemudi bus kota non AC berkisar antara 36,3789 sampai 55,3604 1.ig/100 ml, dan rata-rata sebesar 49,3702 µg/100 ml. Pengemudi dengan kadar timbal melebihi batas normal (40 µg/100 ml) sebesar 86,7 %. Kandungan timbal dalam darah pengemudi bus kota AC berkisar antara 22,3304 sampai 48,2756 µg/100 ml, dan rata-rata sebesar 31,6220 µg/100 ml. Pengemudi dengan kadar timbal melebihi batas normal (40µg/100 ml) sebesar 20 %. Gangguan kesehatan akibat pajanan timbal yang dialami pengemudi bus kota adalah menurunnya kadar haemoglobin darah, hipertensi, sakit kepala, menurunnya daya ingat, sukar berkonsentrasi, serta sakit pada otot dan tulang. Untuk mengetahui perbedaan antara kandungan timbal udara dalam bus kota AC dan Non AC dilakukan uji t-test 2 sampel bebas, diperoleh nilai p (0,001) Hal ini berarti terdapat perbedaan antara kandungan timbal udara dalam bus kota AC dan bus kota Non AC. Untuk mengetahui perbedaan antara kandungan timbal dalam darah pengemudi bus kota AC dilakukan uji t-test 2 sampel bebas, diperoleh nilai p (0,044). Hal ini berarti terdapat perbedaan antara kandungan timbal dalam darah pengemudi bus kota non AC dan pengemudi bus kota AC. Untuk mengetahui pengaruh timbal dalam darah terhadap gangguan kesehatan pengemudi dilakukan uji korelasi, diperoleh nilai p yang kurang dari nilai a (0,05) adalah kadar haemoglobin, tekanan darah sistole dan diastole, sukar berkonsentrasi, serta sakit pada otot dan tulang. Hal ini berarti terdapat pengaruh timbal dalam darah terhadap gangguan kesehatan tersebut. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah ada perbedaan kandungan timbal dalam darah dan dampak kesehatan pada pengemudi bus kota AC dan bus kota non AC di Kota Surabaya Disarankan transportasi publik di Surabaya hendaknya mempertimbangkan untuk dilengkapi AC berfilter efektif, dengan tetap memperhatikan sirkulasi udara dalam kendaraan, monitoring kandungan timbal dalam darah pada pengemudi bus kota hendaknya dilakukan secara berkala sesuai dengan konsentrasinya dalam darah, pengemudi yang kandungan timbal dalam darahnya > 50 µg/100 ml, hendaknya dipindahkan ke trayek tidak padat lalulintas, sampai konsentrasinya turun hingga kurang dari 40 µg/100 ml.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKA 79/07 Soe k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | blood lead, health problems, drivers, AC | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA565-600 Environmental health | |||||||||
Divisions: | 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Administrasi Kebijakan Kesehatan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2017 17:30 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34520 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |