Purwanti Utami, 090410835/L (2007) Model Pengembangan Kompetensi Pengantar Kerja untuk Meningkatkan Pelayanan di Bidang Antar Kerja Pada Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-utamipurwa-6882-tps530-k.pdf Download (561kB) |
||
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-utamipurwa-6882-tps5307.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kompetensi sumber daya manusia berperan penting dalam organisasi manapun, termasuk organisasi pemerintah yang makin dituntut profesionalismenya dalam melaksanakan pelayanan publik. Kompetensi yang dimiliki sumber daya manusia sesuai bidang tugasnya akan membantu pencapaian prestasi maupun kinerja yang bersangkutan. Pada akhirnya, kinerja individu tersebut berkontribusi pada kinerja organisasi. Untuk itu, organisasi pemerintah perlu melakukan langkah-¬langkah bagi pengembangan sumber daya manusia agar mampu menjadi penggerak utama kegiatan organisasi. Kompetensi Pegawai Negeri Sipil merupakan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keahlian dan sikap perilaku yang diperlukan dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi serta terciptanya optimalisasi kinerja organisasi. Kenyataannya, kompetensi Pegawai Negeri Sipil masih memprihatinkan, terutama jika dikaitkan dengan keahlian teknis pada bidang tugas yang dijalankannya. Minimnya keahlian teknis ditambah lemahnya sikap mental berimbas pada rendahnya mutu pelayanan publik yang diberikan. Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur sebagai unit teknis Pemerintah Propinsi Jawa Timur di bidang ketenagakerjaan menghadapi permasalahan serupa. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dinas ini didukung oleh keberadaan pejabat fungsional, diantaranya adalah Pengantar Kerja. Pengantar Kerja bersinggungan langsung dengan masyarakat terkait pelaksanaan program dan kebijakan antar kerja yang bersasaran akhir pada penempatan tenaga kerja. Dalam kegiatan penempatan, dilakukan tiga fungsi pelayanan, meliputi kegiatan perantaraan kerja, penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta informasi pasar kerja. Namun sejauh ini, ketiga fungsi tersebut belum berjalan sepenuhnya. Dalam perantaraan kerja, kegiatan mempertemukan pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja tidak berjalan maksimal. Di sisi lain, penyuluhan dan bimbingan jabatan belum benar-benar membantu siswa maupun pencari kerja mendapatkan gambaran tentang dunia kerja. Sedangkan pada informasi pasar kerja, data-data terkait pasar kerja belum tersaji secara cepat, akurat, aktual dan menarik. Padahal seluruh Pengantar Kerja telah memiliki ilmu antar kerja, namun tidak diimbangi dengan kemampuan praktis sehingga terdapat kesenjangan yang memicu timbulnya permasalahan-permasalahan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat model pengembangan kompetensi Pengantar Kerja untuk meningkatkan pelayanan antar kerja. lntervensi pengembangannya menggunakan Pendekatan Perilaku yang ditekankan pada aspek keterampilan dan motivasi. Asumsinya, aspek keterampilan dan motivasi, ditambah dengan aspek pengetahuan yang telah ada, akan mengarah pada perilaku kerja yang diharapkan sehingga mutu pelayanan antar kerja meningkat. Penelitian dilakukan melalui dua tahap. Pertama, dilakukan diskusi kelompok terfokus untuk memformulasikan materi dalam model pengembangan kompetensi Pengantar Kerja. Hasil pembahasan diskusi kelompok terfokus dituangkan menjadi pedoman simulasi. Kedua, mengujicobakan model melalui rancangan percobaan dengan menggunakan metode simulasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Untuk itu, 19 orang Pengantar Kerja dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Melalui pretest dan posttest terhadap kedua kelompok, diperoleh data penelitian. Data dianalisis menggunakan Uji Jenjang-Bertanda Wilcoxon untuk melihat apakah ada perubahan kompetensi Pengantar Kerja pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan antara sebelum dan sesudah mengikuti simulasi. Angka probabilitas kelompok kontrol menunjukkan p = 0.547, sedangkan pada kelompok perlakuan p = 0.005. Kedua nilai p tersebut dibandingkan dengan #945; = 0.05. Pada kelompok kontrol, p lebih besar daripada 0.05, sedangkan pada kelompok perlakuan, p lebih kecil daripada 0.05. Kesimpulannya, tidak ada perubahan kompetensi pada kelompok kontrol, dan ada perubahan kompetensi pada kelompok perlakuan setelah mengikuti simulasi. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur melakukan upaya pengembangan kompetensi Pengantar Kerja yang ditekankan pada aspek praktis dan memanfaatkan sarana yang ada untuk praktek antar kerja. Untuk membentuk Pengantar Kerja yang berkompeten, disarankan agar rekrutmen dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kualifikasi yang lebih spesifik bagi calon pejabat fungsional.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TPS 53/07 Uta m | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | competency, development of human resources, employment service | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3440-3460 Civil service. Government officials and employees | |||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 04 Mar 2019 01:08 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34585 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |