Dwi Norma Sari (2008) URGENSI AZAS PROPORSIONALITAS DALAM KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK LQ 45 (INDEX FUTURES CONTRACT) (Perlindungan Hukum Bali Investor Produk Derivatif Pasar Modal Indonesia Penelitian Pada P.T. SARIJAYA PERMANA SEKURITAS di .Jakarta). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2009-saridwinor-9541-tmk570-u.pdf Download (936kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2009-saridwinor-9541-tmk570-u.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian yang singkat namun sangat sarat isi ini mengandung beberapa buah pemikiran yang tersimpul sebagai berikut: a. Proses sosialisasi dan reformasi Pasar modal Indonesia tidak dapat dihindari lagi serta merupakan suatu kebutuhan hidup masa kini. Tidak hanya kalangan the havelkonglomerat saja yang mencoba memahami bahkan unjuk kebolehan bermain investasi atau sebagai market maker (pemain utama) melalui produk-produk investasinya untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Namun sudah mulai disosialisasikan suatu investasi bagi para investor perorangan tidak hanya investor institusi atau korporasi. Hal tersebut terlihat pada proses sosialisasi yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia pada kisaran waktu lalu oleh Bursa Efek Jakarta merambah kota¬kota berkembang di seluruh wilayah tanah air. b. Mengingat tingkat resiko yang sangat tinggi pada investor pasar modal, khususnya transaksi derivative. Oleh karenanya, masih dirasakan terdapat kelemahan dalam mekanisme perdagangannya. Salah satunya dapat diketahui dan transaksi produk derivative pasar modal khususnya di Bursa Efek Surabaya pada saatnya masih berdiri. Jual beli produk derivative kontrak berjangka indeks efek terlihat kurang transparan dengan lebih mengutamakan ketepatan waktu dan efisiensi biaya, namun kurang memperhatikan azas proportionalitas dalam pencantuman klausula-klausula perjanjian pembukaan rekeningnya. Hal ini membuka peluang timbulnya sengketa di kemudian hari. Meskipun selama penelitian berlangsung tidak dan belum pernah terjadi sengketa berarti. Proses penyelesaian sengketa yang berpola win-win solution dengan mekanisme alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang berlaku saat ini seyogyanya dapat dipergunakan sebagai sarana akhir dan bilamana perlu dapat menghilangkan potensi terjadinya sengketa. c. Sebagaimana dengan penyimpanan dana nasabah pada bank-bank konvensional, perlindungan hukum bagi investor atau nasabah mitra kerja dari anggota bursa efek Indonesia dalam hal ini PT. Sarijaya Permana Sekuritas masih berupa wacana yang perlu dipertegas dengan penerapan azas proporsionalitas dalam berkontrak yang tercermin pada penambahan maupun perubahan perjanjian khususnya mengenai pengaturan penyelesaian sengketa alternatif yang harus diperjanjikan terlebih dahulu secara tertulis bahkan secara notariil. Penambahan perjanjian tersebut akan berfungsi sebagai pedoman peraturan pendukung untuk terlaksananya fungsi pengawasan dan perlindungan hukum bagi investor dan anggota bursa oleh Badan Pengawas Pasar Modal � Lembaga Keuangan dan Menteri Keuangan pada umumnya dan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia pada khususnya. Sehingga karenanya fungsi bursa efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia selaku Self Regulatory Organization yang belum tercapai sepenuhnya dapat diupayakan dengan sempurna hingga menumbuhkan situasi kondusif perkembangan perekonomian Indonesia. d. Praktek perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek Lq 45, meskipun bernilai relatif kecil, yang dalam proses pembentukannya didasari oleh semangat reformasi para pencetus idenya terhadap produk pasar modal Indonesia atau bursa efek Indonesia, namun tidak seperti yang diharapkan. Hal ini nampak pada resiko immateriil berupa resiko psikologis seperti rasa cemas dan kecewa, jika investor atau nasabah mengalami kesulitan dalam likuidasi dananya. Resiko jenis ini tidak bisa digantikan nilainya secara materi bahkan dengan nilai rupiah. Oleh karenanya perlu diperhitungkan sebagai bentuk kerugian matematis yang dikompensasikan dengan bentuk tingkat pengembalian nilai marginal yang telah disetorkan. Pada peraturan yang berlaku positif, tingkat pengembalian nilai marginal yang dilaksanakan sebesar 75 % dari nilai marginal yang telah disetorkan. Besaran ini menurut peneliti kurang menunjukkan adanya azas proporsionalitas dalam per anjian jual beli kontrak ber angka indeks efek Lq 45. Karena dengan semakin kecil nilai margin yang diperoleh nasabah akibat terjadinya fluktuasi indeks harga saham gabungan yang pada saat tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi bursa luar negeri yang tidak dalam kekuasaan para pihak atau termasuk jenis resiko bisnis dan resiko yang menurut peneliti juga termasuk resiko overmacht, maka akan memperkecil keuntungan yang seharusnya dapat diraih oleh nasabah, bahkan sampai dengan kerugian atau minusnya capital gain penghasilan dan transaksi tersebut. Hal itu jelas tidak mencerminkan azas proporsionalitas dalam berkontrak yang seharusnya diwujudkan dalam ide reformasi bursa efek sebagaimana yang dikehendaki pada awalnya.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TMK. 57/08 Sar u | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kontrak Berjangka; Pasar Modal | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K623-968 Civil law > K830-968 Obligations > K840-917 Contracts | ||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | ||||||
Date Deposited: | 2016 | ||||||
Last Modified: | 15 Aug 2017 20:56 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34697 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |