I Dewa Ayu Yudhiani, 030510601 N (2009) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITOR DALAM HAL TERJADI PENGALIHAN BENDA JAMINAN FIDUSIA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2009-yudhianiid-10149-tmk350-t.pdf Download (304kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2009-yudhianiid-9681-tmk350-p.pdf Restricted to Registered users only Download (527kB) | Request a copy

Abstract

Salah satu wujud dari pemberian kepastian hukum hak-hak kreditor adalah dengan mengadakan lembaga pendaftaran fidusia dan tujuan pendaftaran itu tidak lain adalah untuk menjamin kepentingan dari pihak yang menerima fidusia. Disamping itu, di dalam Pasal 17 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia berisi mengenai larangan pemberi fidusia untuk memfidusiakan ulang dan juga di dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Jaminan Fidusia ditetapkan bahwa pemberi fidusia tidak diperbolehkan untuk mengalihkan, menggadaikan atau menyewakan benda yang menjadi obyek jaminan fidusia. Ketentuan di dalam pasal-pasal tersebut sangat melindungi kepentingan kreditor sebagai penerima fidusia. Didalam ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia tidak disebutkan cara eksekusi fidusia melalui gugatan biasa. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa gugatan biasa tidak dapat dilakukan untuk mengeksekusi fidusia dalam hal debitor pemberi fidusia wanprestasi. Apabila kreditor menggunakan gugatan biasa ke Pengadilan, maka dasar gugatan yang dapat diajukan adalah bahwa pihak debitor telah melakukan pengalihan jaminan fidusia tanpa persetujuan kreditor penerima fidusia. Yang dimaksud dengan mengalihkan antara lain termasuk menjual atau menyewakan dalam rangka kegiatan usaha. (penjelasan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999)

Actions (login required)

View Item