Ririen Ngesti Wahyuti, 090014143M (2003) POTENSI LALAT CULICOIDES TERHADAP PREVALENSI LEUCOCYTOZOONOSIS PADA PADA AYAM. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
5.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2003-wahyuti2c-674-lalat-tkd_21-03.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Leucocytozoonosis merupakan penyakit parasitik yang sangat merugikan peternak unggas, khususnya pada ayam pedaging. Penyakit ini ditularkan oleh lalat Culicoides yang bertindak sebagai vektor biologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara prevalensi Leucocytozoonosis dengan keberadaan Culicoides dan kandungan sporozoit Leucocytozoon dalam CuIicoides. Penelitian dilakukan pada 3 lokasi kandang dengan prevalensi Leucocytozoonosis sebesar 0% (Kl), 5% - 10% (1<2) dan 11% - 20% (K3). Prevalensi penyakit ditentukan berdasar basil uji laboratorik dengan cara pemeriksaan ulas darah terhadap 2% dari jumlah populasi ayam yang diambil secara acak. Jumlah lalat Culicoides yang berhasil ditangkap pada Kl (kandang bebas Leucocytozoonosis) sebanyak 810 ekor dan setelah dilakukan isolasi sporozoit, semuanya negatif Jumlah Culicoides yang berhasil ditangkap dari K2 sebanyak 2.853 ekor, dimana 42% diantaranya mengandung sporozoit, dan lalat yang berhasil ditangkap pada K3, sebanyak 827 ekor, dimana 68,8% diantaranya mengandung sporozoit. Uji Anova, yang kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) terhadap datas tersebut, menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna jumlah Culicoides yang berhasil ditangkap dari Kl (prevalensi 0%) dengan K2 (prevalensi 5% - 10%). Demikian juga ada perbedaan bermakna antara jumlah Culicoides pada K2 dengan K3 (prevalensi 11% - 20%). Tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara K1 dengan K3. Dengan uji X 2 (Chi square), hasilnya rnenunjukkan ada perbedaan sangat bermakna (P < 0,01) jumlah Culicoides yang mengandung sporozoit Leucocytozoon yang ditangkap dan ketiga lokasi kandang tersebut. Hasil identifikasi terhadap lalat Culicoides yang diambil secara acak dan kandang yang positif terjangkit Leucocytozoonosis, menunjukkan bahwa spesies C. arakawae merupakan yang paling dominan (41,5%), diikuti oleh C. gultifer (23,5%), C. humeralis (14,5%), C. palpifer (12,5%), C. huffi (4%) dan spesies-spesies lain yang tidak teridentifikasi sebesar 4%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jumlah Culicoides tidak selalu berpengaruh terhadap prevalensi Leucocytozoonosis, akan tetapi keberadaan Culicoides yang mengandung sporozoit Leucocy/ozoon berpengaruh terhadap prevalensi penyakit Leucocytozoonosis, yaitu semakin besar jumlah Cu/icoides yang mengandung sporozoit Leucocytozoon, maka semakin tinggi prevalensi Leucocytozoonosis. Dengan demikian, salah satu cara untuk menanggulangi Leucocytozoonosis adalah dengan mengendalikan lalat Culicoides yang bertindak sebagai vector penyakit tersebut. </description
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TKD 21/03 Wah p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Leucocytozoon sp., Culicoides sp., sporozoite | ||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology Q Science > QR Microbiology > QR75-99.5 Bacteria |
||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Shela Erlangga Putri | ||||||
Date Deposited: | 2016 | ||||||
Last Modified: | 18 Jun 2017 17:46 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34866 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |